Capters 4... Nycia Devonay

75 42 72
                                    


☆☆☆

RINDU ITU ADALAH PEMBERIAN TUHAN YANG TIDAK SEMUA ORANG BISA MERASAKANNYA....

RINDU ADALAH HAL YANG MELANDA HATI MU UNTUK BERTEMU DENGANNYA ......

RINDU ITU TERKADANG SULIT DIUNGKAPKAN DENGAN KATA-KATA TAPI BISA DIRASAKAN OLEH PEMILIK NYA.....

☆☆☆

****************************

kutekan nomernya .....

Kriinggg...kriinggg☎☎

     Aku menelfon seorang wanita yang sangat dekat dengan ku. Jalan jalan, bermain, ngemil semuanya kulalui bersamanya.

      Dia adalah NYCIA DEVONAY yang kerap di panggil  Cia. Cia adalah sahabat kecilku sekaligus adalah  sepupuku.

    Aku sangat rindu bercampur aduk dengannya. Kecewa itulah yang aku rasakan  karena aku tak satu sekolah dengannya.

     Habisnya dia harus ikut ibu dan ayah nya keluar kota dan tinggal menetap disana jadi disini hanya ada aku dengan Uma.

     Aku kesepian disini tak ada yang biasa aku ajak bermain dan banyak hal lainya.

     Dulu saat Cia masih  di kota ini  kemana mana aku selalu dengannya dan sekarang aku merindukan masa masa tersebut yang kini jadi kenangan indah dalam diriku.

     Tapi sekarang tak seperti dulu akan tetapi walau begitu aku tetap berkomunikasi dengannya lewat hp entah itu sms atau telefon.

      'Ya ampun betapa bodohnya gue lupa sekarang jam berapa pasti cia sudah ngorokkan  'gumamku dalam hati.

     "Pantas saja dari tadi tak di anggkat oleh nya."

     "Ya sudahlah besok saja aku telfon dia."

        "Kira kira apa yang di lakukan Cia belakangan ini ya, apa dia masih suka bertengkar sama beboyok itu ya."

     "Aaah bomat emang gue harus peduli."

     Tak disangka aku sudah menguap dan mataku terasa sangat berat untuk ku buka aku sudah merasakan kantuk yang hebat.

"Aduh ngantuk deh mau bobok cantik ah."

     Aku langsung membaringkan tubuh ku di pulau kapuk alias kasur blueku yang bergambar bunga besar itu.

    Kesukaan ku pada bunga sangatlah luar biasa, karena sangking sukanya sama bunga jadi ku pilih   kasur blue dengan gambar bunga.

     "Semoga mimpi indah Onaa."

      Aku menguap lagi secara spontan  segera ku tutupi mulutku dengan tanganku dengan cepat  karena kantuk yang melanda dengan sangat hebatnya  tak usah berfikir panjang aku langsung tidur.

Tak disangka udara datang menyapa membuat rasa dingin.

     Ku ambil selimut yang ada di bawah kakiku keatas sampai menutupi seluruh tubuhku dan mematikan lampu atas tetapi lampu meja belajar tetap menyala sebelum mematikan lampu aku melihat bunga itu dan mengucapkan.

     "Selamat malam buken (bunga kenangan), aku matikan lampunya ya jangan takut gak semua lampu kok yang aku matiin ... selamat tidur moga mimpi indah."

     Cklaak......

     Bunyi suara sekalar yang aku matikan suaranya agak keras.

      Aku memang takut dengan gelap karena itu lampu meja belajar masih aku nyalakan dan aku pun mulai terlelap dan mimpi pun datang menyapa.

The Flowers Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang