Capters 2:..kusuma febrianty..

113 67 144
                                    


"SAHABAT ITU AKAN SELALU BERSAMAMU DALAM SUKA MAUPUN DUKA ....... "

"SAHABAT ITU BISA MENJADI SESEORANG YANG MELEBIHI KELUARGAMU SENDIRI "

☆☆☆

     
    
     Aku turun dari mobil ayah yang berwarna hitam itu lalu menutup kembali pintu mobil yang sudah aku buka sebelumnya, dari dalam sana ayah melambaikan tangannya dan tersenyum lebar padaku hal itu membuatku lebih bersemangat lagi untuk kesekolah menimba ilmu.

      "Selamat tinggal sayang semoga harimu menyenangkan." katanya lalu pergi membawa mobilnya.

     Aku melangkahkan kaki menuju gerbang sekolahan karena 15 menit lagi bel akan berbunyi yang menandakan masuk. Baru beberapa aku melangkahkan kakiku tiba-tiba dari jauh ada seorang wanita yang tengah berlari menujuku.

     "Onaaaa.....Tunggu aku." katanya dan melewati aku dia berhenti lalu mencariku yang ada di belakangnya yang berjarak haya beberapa meter.

     "Hahaha." aku tertawa kecil  melihatnya yang kebingungan mencari diriku. Lalu aku mendekati dia dan dari belakang aku menepuk bahunya.

     "Hai Uma kau mencariku." kataku sambil menahan tawa karena kelakuannya tadi.

     "Ona apa kabar??." katanya sambil memelukku karena rindu dan aku membalas pelukanya.

   Soalnya liburan kali ini aku tak bersamanya, dan saat liburan yang dulu aku selalu menghabiskanya dengannya dan juga sepupuku.

     "Baik...Uma kau sendiri bagaimana??" kataku dan melepaskan pelukannya. Matanya berkaca-kaca dan ingin menangis tapi secara spontan dia langsung mengucek matanya.
    
     "Aku baik-baik saja disini." katanya sambil menatap mataku yang biru hitam ini. Lalu aku menggandeng tangannya yang lembut bagaikan kain sultra.
   
  "Ayo kita jalan kalau tidak gerbang pintu itu akan ditutup lalu kita jadi terlambat." kataku sambil menunjukkan jariku kearah gerbang sekolah. "ayoo.."balasnya .

     Selama di jalan kami berdua haya diam tanpa sepatah kata apapun dan  tanganku masih menggenggamnya.

     Di depan kami ada banyak anak yang bergerombol berdesakan ingin tahu masuk ruang dan jurusan apa  di semester dua ini(di sekolah ku ada peraturan yang setiap semester sekali ruang kelas akan di acak yang dimana siswa paling pandai,menengah dan kebawah. Satu hal lagi jika kau ingin pindah jurusan kau harus menunggu semester berikutnya).

      Tanpa pikir panjang aku dan uma bergabung dalam gerombolan itu bermaksud hal yang sama seperti yang mereka lakukan aku melihat jurusan ips karena semester lalu aku tak ingin pindah jurusan, mataku tertuju pada ruangan XI IPS  A yang merupakan kumpulan dari anak terpintar.
    
     Aku melihat namaku tertera diruangan itu aku melirih kebawah dan ada nama kusuma febrianty yang tak lain adalah nama panjang uma.

     "Kita satu kelas." kata kami serempak , lalu kami tertawa karena  berbicara serempak.

Teeettddd.....

     Bunyi bel berbunyi aku dan uma bergegas masuk kedalam ruangan yang di atas pintu bertuliskan nama XI IPS A. Kami pun masuk dan memilih tempat duduk. Aku duduk di tempat nomor dua dari pintu masuk dan nomor tiga dari depan sedangkan Uma duduk tempat di samping kananku.

     Aku sangat senang begitupun dengan uma karena bisa satu kelas. Soalnya  semester kemaren aku tak satu kelas dengannya.

      Bel berbunyi tanda istirahat aku melamun aku merasa ada yang janggal dalam hatiku  tapi tak tau benda apa itu, akumerasa sangat rindu.

     'Bukan cia lalu siapa yang aku rindukan' gumamku dalam hati,lalu uma menyenggol ku lamunanku pun menjadi buyar karnanya.

    "Kenapa, kau seperti memikirkan sesuatu." taya dia padaku lalu aku memandang matanya yang bulat berwarna coklat hitam.
 
    "Aku tak papa," kataku. "hhmm, begitu rupanya." katanya  padahal dia tau kalau aku sedang sedih memikirkan sesuatu hal ini lah yang paling aku sukai darinya tak terlalu bertanya.

     "Ayoo.. pergi kekantin." kataku sambil memegang tangannya. Dia haya mengangguk saja. Belum sempat kami beranjak dari duduk bel sudah berbunyi.

☆☆☆

Teeettdd....

     Bel berbunyi yang menandakan pulang sekolah.Aku dan Uma pergi ke gerbang bersama lalu duduk di bus aku terheran melihat dia haya diam. Hal inilah yang paling tidak aku sukai darinya yaitu diam tanpa berbicara sepatah kata apapun. Soalnya dia yang paling cerewet di antara aku dan Cia,ya Cia adalah nama panggilan dari sepupuku.

     Aku menyenggol tangannya "Kenapa kau melamun dan diam saja, ayo ceritalah padaku te...." belum selesai aku bicara dia langsung memotong pembicaraan ku.

     "kenapa aku harus cerita kalau sahabat ku ini tak ingin berbagi cerita denganku" katanya dengan nada yang agak marah.

     "Baiklah aku yang salah karena tak cerita padamu....sebenarnya aku merasa hatiku ini sakit aku merindukan sesuatu tapi tak tau apaitu yang jelas bukan cia" kataku.

    " Ohh jadi ini yang membuat temanku tadi melamun kalau kau sudah bercerita dari tadi aku takkan diam seperti itu"katanya sambil menghela nafas.

     Bus berhenti dan aku turun terlebih dulu karena rumahku lebih dekat dari pada rumah uma lalu aku melambaikan tanganku dan dibalasnya dari kaca.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

     Hai kak jangan lupa vote +comennya soalnya aku masih belajar jika ada kata yang gak enak di baca atau gimana comen aja update tiap hari jum'at

     Cerita ini hayalah fiksi semata jika ada nama,tempat,dan hal-hal lain yang sama mohon maaf
♡♡mohon kerja samanya♡♡

The Flowers Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang