sama-sama indah (4)

16 3 0
                                    

“Sebenarnya ada apa? kenapa kalian tadi saling berteriak? Apapun jawaban kalian, bunda tidak akan marah. Bunda janji.”

Mendengar ucapan Ratu Putih, Pangeran Biru buka suara.

“Sebelumnya maafkan aku, bunda. Tadi sewaktu kami bermain di taman Putri Hijau duduk di ayunan milikku. Kemudian aku memarahinya karena ia iri dengan warna biru milkku yang indah.”

“Kenapa aku harus iri denganmu?”

“Yah karena warna biru milikku sangat indah.”

“Tidak, lebih indah warna hijau.”

“Biru.”

“Hijau.”

“Biru.”

“Hijau.”

Melihat kedua anaknya mulai bertengkar lagi, ratu Putih akhirnya berdiri dari tempatnya duduk lalu menghampiri mereka berdua. Ia kemudian memegang pundak putri Hijau yang ada di sebelah kanannya,

“Sekarang giliranmu menjelaskan apa yang terjadi padaku, putri Hijauku yang cantik,” ucap ratu Putih tenang.

“Seperti yang dikatakan oleh kakak Biru, ratu Putih. Namun, aku bersumpah aku tidak memiliki penyakit hati berupa rasa iri pada pangeran. Aku tadi hanya ingin mencoba ayunan miliknya. Sungguh bunda, kau harus percaya padaku.,” jawab putri Hijau dengan kepala tertunduk.

“Baiklah sekarang aku mengerti segalanya. Ini hanyalah sebuah masalah kecil namun menjadi rumit karena adanya kesalahpahaman antara kalian berdua.”

“Maksudnya, bunda?” jawab mereka serempak.

Pangeran Biru dan Putri HijauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang