Return sehun

1K 151 13
                                    

Sore ini kota Seoul tidak henti-hentinya dalam keadaan mendung. Langit Seoul benar-benar gelap. Dan juga hitam. Segelap hati seorang pria tampan yang menatap lekat langit di atas sana yang sama gelapnya dan juga sedihnya sama persis dengan suasana hati si pria itu saat ini.

"Sehun???"

Sehun tersentak kaget. Dan menghentikan tatapan kedua matanya yang tengah fokus menatap lekat langit di atas sana.

"Kita telah sampai dirumahmu sehun!"

Sehun hanya diam. Kedua matanya menatap nyalang rumah besarnya dibalik kaca mobil mewahnya.

"Kalau aku mengalah dan lebih banyak bersabar. Apakah hubunganku dengan istriku bisa lebih baik ajushi??? Bagaimana menurutmu ajushi park???"

Pria paruh baya itu tersenyum. Dia cukup paham dengan kesedihan yang tengah disimpan oleh putra almarhum tuan oh sekaligus sahabatnya itu.

"Tidak ada salahnya untuk dicoba sehun... Belajar lebih memahami itu lebih baik. Daripada satupun tidak ada yang mau mengalah dan ingin menang sendiri. Salah satu saja bisa Bersikap lebih bijaksana dan dewasa dalam suatu pernikahan. Itu lebih baik!"

Sehun menghela nafas..... Benar-benar mencoba meyakinkan hati kecilnya dengan sesuatu hal yang benar-benar ingin dirubahnya. Hanya untuk wanita yang sangat dicintainya itu.

"Aku sangat mencintainya ajushi!"

"Ya, Saya cukup paham.... Kalau begitu berjuanglah oh sehun! Ayolah semangat.... Jangan berputus asa seperti ini!!!!"

Sehun tersenyum tipis.... Saat pria paruh baya yang duduk didepannya itu tengah mengepalkan jemarinya erat di depan sehun.

"Terima kasih ajushi.... Sekarang aku semakin paham saja. Mengapa almarhum ayahku sangat mempercayaimu!"

Sehun menepuk-nepuk pelan pundak pria paruh baya yang tengah memberikan semangat untuknya itu. Dengan segera kedua kaki panjangnya segera turun dari mobilnya. Bahkan kedua kaki panjang itu sedikit berlari memasuki rumahnya.... Rasanya sehun benar-benar sangat tidaklah sabar ingin bertemu dengan wanita yang sepenuh hati dicintai dan dirindukannya itu.....

******

Myungsoo membulatkan kedua mata tajamnya. Menatap ngeri sesosok gadis yang melangkah cepat dengan kedua mata gadis itu juga berkilat marah medekat kepadanya. Bahkan sesendok nasi goreng kimchi yang tengah disantap olehnya tertahan didepan bibir tipis pria tampan itu.

"Ck.... Aku ingin bicara denganmu dokter kim!"

Naeun berkata tegas. Dan meletakkan cukup kasar nampan makan siangnya di atas meja. Sehingga menimbulkan bunyi cukup kuat sehingga membuat beberapa pasang mata di kantin rumah sakit itu menoleh pada mereka.

"Ini waktunya jam makan siang dokter son. Aku tidak ada waktu karena sebentar lagi aku ada jadwal operasi!"

Naeun menghela nafas berat.... Benar-benar mengutuk sikap myungsoo yang seolah-olah tidak mempunyai hati ini.

"Aku tidak menyangka kau sepengecut ini Kim myungsoo! Kau memutuskan menyerah begitu saja eoh....?? Karena kau takut dengan segala resiko yang terjadi nantinya...Atau kau menyerah karena kau benar-benar tidak peduli dan tidak mencintai Suzy lagi??? Jawab pertanyaanku brengsek!"

Myungsoo terdiam. Bahkan mendadak pria tampan dan tampak lesu itu kehilangan nafsu makannya.

Suzy dan janinnya yang tak sempat hidup itu. Yang membuat perasaan myungsoo meragu dan juga terluka.

Jangan bilang Suzy sudah sering?? Atau lebih parahnya lagi wanita itu sudah mulai mencintai suaminya??? Lalu apa arti kata cinta yang masih di ucapkan Suzy untuknya??? Apa semua itu palsu belaka??? Anggab saja Kim myungsoo memang bodoh dan juga picik. Merasa cemburu marah kesal terluka. Dengan pria yang jelas-jelas suami Syah dari Suzy. Sementara dia??? Myungsoo hanya orang ketiga yang mencintai gadis itu dengan sepenuh hatinya....

Sadness Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang