Give up

1K 158 16
                                    

Myungsoo tidak henti-hentinya berjalan hilir mudik. Kedua mata tajam nan basahnya menatap nyalang ruangan ICU yang belum juga menunjukkan tanda-tanda seseorang yang keluar dari ruangan itu. Walaupun Hanya sekedar memberikan kabar baik untuknya.....

Bahkan rambut hitam legamnya tak luput dari cengkraman kedua jemari kokohnya....

"Suzy...... Ku mohon jangan tinggalkan aku lagi!"

Myungsoo menangis tersedu-sedu sambil bersimpuh tak berdaya dipintu ruangan ICU itu.

"Dokter???"

Myungsoo segera berdiri serta menghampiri seorang dokter yang keluar dari ruangan ICU itu.

"Dokter bagaimana?? Bilang padaku kalau semua baik-baik saja!"

Dokter itu hanya diam. Sambil menghela nafas berat.....

"Yaaaaa dokter jawab aku! Kenapa kau diam saja eoh!"

Myungsoo berteriak marah.... Kedua tangannya mengguncang -guncang kasar tubuh dokter pria paruh baya itu untuk segera menjawab pertanyaan nya.

"Saya harap Anda mau bersabar tuan Kim... Kami sedang mengusahakan yang terbaik!"

"Ck, setelah sekian lama berlalu... Kau masih bilang sedang mengusahakan yang terbaik??? Kalau kau tidak mampu aku yang akan melakukannya!!"

"Tuan Kim ku mohon jangan seperti ini... Tolong hargai kami sebagai seorang dokter!"

"Aku juga seorang dokter!"

Myungsoo berkata tegas..... Dan menghempaskan cukup kasar tangan dokter paruh baya itu. Hingga membuat dokter itu sedikit terhuyung-huyung.

"Saya tahu anda adalah seorang dokter..... Siapa yang tidak mengenal anda dokter Kim. Kami mohon izinkan kami yang menangani nonna Suzy. Kami akan mengusahakan yang terbaik!"

Dokter itu berkata tegas.... Dan langsung masuk keruangan ICU itu kembali.

"Brengsek..... Aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri apabila terjadi sesuatu denganmu Suzy!"

Myungsoo berguman kesal... Dan meninju dinding rumah sakit disertai emosinya yang semakin mendidih....

******

"Apa gadis sialan itu telah mati?? Bagaimana kalau dia masih hidup??? Lalu sehun?? Tidak-tidak dia harus mati!"

Jiyeon tidak henti-hentinya memutar kedua bola matanya kesal. Kata-kata frustasi yang keluar dari bibir nyonya oh yang semakin bergetar itu benar-benar membuat wanita bermata kucing itu marah.

"Jiyeon bagaimana ini???"

"Ck. Bibi bisakah kau tutup mulut besarmu itu ?? Aku sangat bosan mendengar kata-kata bodohmu itu bibi!"

Jiyeon berteriak marah... Dan menghempaskan cukup kasar jemari nyonya oh yang memegang tangannya.

"Cukup kau tutup saja mulutmu bibi. Sehun atau siapa pun itu tidak akan mengetahuinya. Kecuali???"

Jiyeon tersenyum sinis... Kedua matanya kian memicing menatap nyonya oh yang semakin ketakutan.

"Kau ingin kita berdua. Kau dan aku membusuk dipenjara!"

Nyonya oh membulatkan kedua matanya. Disertai dengan kepalanya yang menggeleng tak beraturan.

"Tidak-tidak apa yang kau katakan eoh???" aku tidak mau dipenjara. Aku tidak mau!!"

Nyonya oh menundukkan kepalanya. Sambil menangis tersedu-sedu...

"Ck, kau menangis bibi?? Jiyeon tertawa dengan kerasnya. Cukup menikmati wajah nyonya oh yang memucat karena ketakutan. "jangan bilang kau menyesalinya??? Sudah lah aku tidak ingin membahas masalah ini lagi!"

Sadness Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang