Hopeless

1.2K 209 16
                                    

Myungsoo tidak henti-hentinya berdecek kesal. Menarik dasinya kasar dan membuka beberapa kancing kemeja teratasannya.

Myungsoo benar-benar kesal. Bagaimana bisa dihari pertama dia bekerja saja. Dia sudah diminta untuk lembur.

"Dokter kim....!!"

Myungsoo menatap bingung. Seorang perawat yang ngos-ngosan di depannya...

"Dokter, ada pasien tiba-tiba keadaannya sedang kritis. Kami tidak bisa menanganinya!"

"Apa??"

Untuk kesekian kalinya myungsoo mengerutu kesal. Ini rumah sakit termewah dan terbesar di Seoul.apakah hanya dia saja dokter dirumah sakit ini???

Myungsoo segera berdiri dari kursinya. Memakai jasnya dengan terburu-buru kedua kaki panjangnya setengah berlari menuju ruangan pasien itu..

*****

"Nonna......

Perawat wanita itu tersenyum ramah pada suzy.

" ini saatnya Anda minum obat nonna!"

Suzy menghela nafas... Obat?? Rasanya dia ingin mati saja.. Dia benar-benar tidak sangub menanggung segala penderitaan hidupnya.

"Aku ingin keluar!"

Suzy mendudukkan tubuhnya kedua mata sendunya yang masih membengkak menatap sendu sebuah kursi roda yang terletak di sudut ruangan.

"Tapi nonna. Ini sudah larut malam anda. Udara malam sangatlah tidak bagus untuk kesehatan anda!"

Suzy hanya diam. Kedua kakinya mulai dia turunkan untuk menginjak lantai.

Perawat wanita menghela nafas. Dengan segera dia memapah Suzy dan mendudukkan tubuh lemah Suzy di atas kursi roda.

"Anda mau kemana nonna??"

"Antarkan aku ketaman setelah itu. Kau boleh pergi!"

Perawat wanita itu hanya diam. Dia mendorong kursi roda Suzy dengan pelan.

******

"Sehun menatap jengah jiyeon. Yang masih saja menundukkan kepalanya.

Jiyeon menghela nafas kedua matanya juga menatap lekat sehun yang duduk di depannya yang sangat engan untuk menatap wajahnya. Mungkin pria pucat itu mulai bosan karena dia tidak kunjung membuka suaranya....

" oppa aku???"

"Bicaralah!! Aku tidak mempunyai banyak waktu!!"

Sehun berkata tegas. Dengan tangannya yang terlipat di depan dada.

"Aku??? Aku???......

Jiyeon menundukkan kepalanya. Dan meremas -remas jemari lentiknya gelisah

" aku menyukai MU oppa! Menyukai MU.... Seperti seorang gadis yang mencintai seorang namja!"

Sehun terdiam. Dan membuang wajahnya....

"Katakan pada ku??? Apa eomma ku yang mempengaruhimu???"

Jiyeon hanya diam. Dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sehun tersenyum sinis.... Pengakuan cinta gadis ini.... Hanya memperburuk keadaan nya saja.

"Maaf aku tidak bisa....!!"

Jiyeon membulatkan kedua matanya. Kata-kata singkat dan tegas pria yang duduk di depannya itu.

Benar-benar melukai perasaaannya!

"Kenapa ???"

"Kau tahu aku sangat mencintai... Istriku park Jiyeon. Dan bahkan Dia segalanya bagiku!!!"

Sadness Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang