Friends (END)

236 24 45
                                    

Kwangmin Pov

Fiuuh~ akhirnya aku sampai dirumah.  Sekarang jam 7 malam lumayan lama aku pergi ke tempat karaoke tadi. Aku masuk kedalam rumah dan ku lihat youngmin hyung sedang menontn tv. 

"Hyung, eomma appa eodiseo?" tumben mereka tak ada, biasanya mereka selalu duduk menghabiskan waktu bersama di jam-jam seperti ini.  Tapi sekarang hanya ada youngmin hyung.

"Tadi appa dan eomma pergi menjenguk halmoni katanya halmoni sakit. sepertinya mereka akan menginap." youngmin hyung menjawab pertanyaanku tanpa menoleh sama seperti tadi saat dikelas. Aku tau dia selalu menolak kontak mata denganku saat ada masalah.

"arraseo." jawab ku singkat. Lalu aku bergegas ke kamarku um kamar kami. 

Eomma selalu ingin kami satu kamar. mungkin saat kami kecil kami tak keberatan tapi sekarang jujur aku ingin punya kamar sendiri, youngmin hyung pun begitu tapi kata eomma lebih baik kami tetap sekamar. Terpaksa kami menuruti eomma. 

Author pov

Setelah kwangmin selesai membersihkan diri.  Kwangminpun langsung melesat duduk disebelah hyungnya. Dia menyandarkan kepalanya pada bahu youngmin. Rupanya manjanya mulai lagi~

"Hyung."

"hm."

"hyuung~"

"wae?"

"youngmin hyuuung~"

Youngmin kini menoleh pada kwangmin. Ada gurat bingung di wajahnya.  Kwangmin yang merasa youngmin menoleh padanya menegakkan tubuhnya lagu balas menatap hyungnya.

"ne? Ada apa?"

"Aku Lapar."

"aigoo ku kira ada apa kenapa kau seperti itu. Ish tak pantas kau sudah besar."

"Ayolah hyung."

"makanan tinggal kau hangatkan eomma sudah memasak tadi."

Youngmin kembali mengalihkan perhatiannya pada layar televisi lagi.  Tapi lagi-lagi kwangmin mengganggunya dengan menarik-narik lengan bajunya. 

"hyung ayo kita makan."

"aku sudah kwangminie."

"bohong. Kau pucat."

"anio. "

"hyuuuuung~"

"yak diamlah."

"yasudah temani aku makan hyung.  Aku tak mau makan sendirian."

"kenapa kau manja sekali kwangmin."

"karena aku menyayangimu"

Mendengar jawaban kwangmin yang lumayan tidak nyambung youngmin hanya menggelengkan kepalanya pelan lalu dia tersenyum tipis.  Adiknya ini mungkin menyebalkan tapi jujur youngmin sangat menyayangi kwangmin. 

"kajja."

"yeay ayo."

Seperti biasa jika kwangmin sedang bahagia kita bahkan bisa melihat dari caranya perjalan. Melompat-lompat kecil seperti anak kecil yang baru dibelikan mainan baru padahal umurnya sudah 17 tahun. 

Sekali lagi youngmin tersenyum,  betapa beruntung dia menjadi kembaran kwangmin.  Saat semua orang bosan dengan sifatnya Kwangmin selalu ada untuknya,  menemaninya,  dan tersenyum untuknya.  Meski terkadang youngmin harus lebih sabar menghadapi kelakuan 4D kwangmin (frey: young katanya sekarang udah 16D tau! Young: sukasukalu) tapi youngmin sangat bersyukur.

Dan sekarang mereka duduk bersama di meja makan. Hanya kwangmin yang makan sedangkan youngmin hanya duduk diam.

"Hyung,  kau sedang ada masalah? "

"masalah?  Aniyo." youngmin sedikit kaget saat kwangmin bertanya seperti itu.  Tumben kwangmin peka.

"bohong ayolah hyung jangan menyimpannya terus sendiri.  Kau tau aku selalu ada untukmu."

"habiskan saja makananmu." ucap youngmin singkat.

"Kau selalu seperti itu hyung.  Kau selalu tertutup pada orang lain bahkan aku. Selalu menghindar dan bersikap cuek seakan tak peduli. Aku tak pernah melihatmun pergi bersama teman-teman selain aku atau bersamaku. Hyung,  kau harus bisa berbaur jangan seperti ini terus"
Kwangmin berkata seperti itu karena dia khawatir dengan youngmin.  Selama ini kwangmin sadar jika youngmin terkesan acuh cuek dan tertutup.  Kwangmin khawatir karena banyak teman sekelasnya yang menjauhi youngmin karena sikapnya itu.

"Ya aku memang seperti itu. Aku tertutup, membosankan dan selalu menghindar. Aku tak tau harus bagaimana jika aku bersama orang lain.  Aku selalu merasa canggung saat bersama orang lain. Aku takut jika aku berteman lagi. mereka hanya akan membuangku seperti yang sudah-sudah. Apa sekarang, kau juga mulai bosan dengan ku?!"
Youngmin mengepalkan tangannya. Ia merasa air matanya siap turun kapan saja. Youngmin selalu seperti ini ia akan menangis jika marah.
Entahlah sekarang ini pikirannya langsung memikirkan sikap  teman-temannya padanya.  Youngmin takut jika kwangmin seprti teman-temannya yang lain. Ia kalut.

"bukan seperti itu hyung. Sungguh ak- "

"selama ini aku selalu berusaha menutupi yang ku rasakan karena aku takut aku membebanimu dengan perasaan tak karuanku dan masalah-masalah sepele seperti ini. Jujur, akhir-akhir ini aku takut kau melupakanku. aku takut kau mulai menjauhiku karena bosan dengan orang seperti ku. Aku takut jika harus benar-benar sendirian. " runtuh sudah untuk pertama kalinya ia menangis di depan adiknya sendiri.  Youngmin malu. Sungguh.

"Kwangmin,  maafkan aku karena aku tak pernah bisa menjadi hyung yang pantas untuk mu. Terkadang aku merasa iri denganmu.  Kau begitu tanpa beban, kau selalu mengeluarkan apa yang kau pikirkan,  ingikan dan rasakan.  Aku selalu berpikir kita kembar tapi aku takpernah berani untuk seperti itu.  Aku selalu merasa enggan dan khawatir tentang hal-hal yang mungkin tidak penting. Sekarang ini yang aku takutkan datang kau merasa terbebani sikapku. "

Sedari tadi kwangmin mendengarkan.  Ia tak menyangka dengan apa yang youngmin katakan. Ternyata dugaannya selama ini salah. Kwangmin sangat merasa bersalah. Lalu kwangmin memeluk hyungnya.  Makanan yang masih setengahpun ia lupakan.

"Hyung jangan berkata seperti itu!  Aku tak pernah merasa bosan ataupun terbebani olehmu. Kau yang terbaik untukku. Kau youngmin, hyung yang sangat hebat bagiku.  Jangan pernah berpikir bahwa akulupakanmu hyung. Jangan terlalu banyak memikirkan sesuatu hyung.  Mulai sekarang cobalah terbuka terhadap orang lain.  Kau tidak perlu menutupi apapun sekarang.  Biarkan berjalan dan jadilah diriku sendiri. Ada aku,  donghyun hyung,  hyunseong hyung, jeongmin hyung dan juga minwoo.  Kami ada untukmu hyung."

"ta tapi aku selalu merasa jika mereka hanya bersahabat bersamamu kwang. Aku juga merasa jika sedang bersama mereka kau bahkan sering melupakanku." kwangmin langsung mengenggakan pelukan mereka. Dia tatap hyungnya.

"Yak kenapa kau berpikir seperti itu!  Mereka selalu khawatir padamu hyung!  Mereka selalu bertanya padaku. Ada apa denganmu.  Kenapa kau selalu seperti menghindari mereka. Bahkan mereka berpikir jika aku tak dekat denganmu. Dan untuk masalah Donghyun hyung, sering seperti tadi siang. Aku sadar dia sering sekali seperti itu tapi Kau tau sendirikan hyung dia itu sudah tua,  jadi harus di maklumi. Lagi pula donghyun hyung selalu meminta maaf padamu berkali-kalikan jika ia menyadarinya."

" Hyung, kurasa kau terlalu sensitif saat memikirkan sesuatu. Kami menyayangimu dan tak pernah melupakan mu. Aku dan semuanya selalu menunggu mu.  Kami tak pernah ada niatan untuk seperti itu hyung. Lupakan teman-teman yang sudah seperti itu padamu. Kau punya aku dan mereka,  jangan merasa enggan lagi hyung dan Jangan berpikir yang tidak-tidak lagi. Arraseo? "

"ne. Mianhae kwangminie."

"tak apa youngminie hyungiie~"

"yak jangan panggil aku seperti itu."

"wae?  Apa aku salah youngminie hyungie?"

"Sudahlah. Cepat habiskan makananmu."

"Saranghae youngmin hyung."

Youngmin tersenyum malu mendengarnya. dia tau jika kwangmin mengucapakan itu hanya sebatas sayang adik kakak padanya tapi tetap saja.

"nado saranghae kwangminie. Gomawo."

END

QuitelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang