Part 18

12.3K 221 64
                                    

Hari ini tepat hari minggu hari dimana seorang Inesya Putri waktunya BANGUN SIANG alias jadi KEBO MINGGUAN padahal waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB dan ia pun melupakan janji bersama Rafly untuk mengambil cincin pernikahannya.

*toktoktok* terdengar suara pintu kamar ines yang diketuk oleh seseorang tapi sang empu yang punya kamar tidak merespond jadilah orang tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah rafly main nyelonong masuk karena pintunya tidak dikunci, seperti biasa rafly mengucap istighfar ketika masuk kamar ines untuk membangunkannya karena ines tidur dengan menggunakan tanktop dan celana hotpans

"astaghfirullah" ucap rafly saat memasuki kamar ines

"kebiasaan banget sih nih anak kalo tidur pakaiannya selalu kaya gini, gimana nanti kalo udah nikah ya?" ucap rafly sambil senyum-senyum sendiri alias MESUM *hihihi* rafly pun menghampiri ines yang masih tertidur pulas

"nes bangun" ucap rafly tapi tidak direspond

"nes bangun sayang" lanjutnya lagi sambil menggoyangkan badannya

"ngghhh apaan sih mom" ucap ines yang masih menutup matanya

"bangun sayang"ucap rafly

"ihh hari ini kan hari minggu mom ih masih ngantuk mom, udah sana-sana pergi" usir ines yang menarik selimutnya sampai tubuhnya tenggelam oleh selimut

"hey bangun"ucap rafly sambil membuka selimut

"ihh mom!!" ucap ines menarik tangan rafly hingga rafly terjatuh di atas ranjang dipinggir ines

"udah mending mom tidur sama aku" ucap ines sambil memeluk rafly *Damn! DEJAVU!!*

karena nyawanya belum terkumpul dan masih menutup matanya ines tidak tau kalau yang dipeluk bukan mom tapi rafly. hal itu membuat jantung rafly berdetak lebih cepat

"bangun sweety, ini aku bukan mom"ucap rafly

"udah deh mom jangan ngaku-ngaku jadi si om, sebel aku sama dia" ucap ines yang masih menutup matanya

"sebel kenapa?" tanya rafly

"kemaren aku dibentak dia, kurang ajar banget dah itu om. mom and dad aja ga pernah bentak aku" ucap ines yang belum sadar

"maafin aku ya sweety karena udah bentak kamu abis aku ga suka kamu bilang kaya gitu" ucap rafly yang membalas pelukan ines dan mencium keningnya

"ehh" ucap ines

"ko suaranya mirip si om ya? terus ko baunya mirip si om sih?" ucapnya lagi sambil mengendus dada bidang rafly

"kan aku emang udah bilang kalo aku itu calon suamimu sweety" ucap rafly

"apa?!" ucap ines yang langsung membuka matanya dan melepaskan pelukannya

"kenapa?" tanya rafly polos

"ihh ngapain kamu disini?!" ucap ines sambil beranjak dari tidurnya menjadi duduk

" bangunin kamulah sweety, kan hari ini kita mau ambil cincin" ucap rafly sambil menopang kepalanya dengan tangan kanannya

"aku ga mau" ucap ines sambil melipat tangannya

"kenapa? masih ngambek ya soal kemarin?" goda rafly yang mencolek dagunya ines

"ngga! and don't touch me!" ucap ines

"owww!! jangan ngambek dong dek" rengek rafly lalu mengubah posisinya menjadi duduk

"siapa juga yang ngambek sih" elak ines yang memalingkan wajahnya

"yaampun sweety, maafin aku, kan bentar lagi nikah. masa marah-marahan mulu, lupain semua masalahnya dulu deh, janji deh ga akan bentak-bentak lagi yaa?" ucap rafly yang memegang kedua tangan ines

"janji mulu dari kemaren, ga butuh janji butuhnya bukti" ucap ines

"iya ntar aku buktiin deh, makanya kamu jangan bikin aku naik darah terus" ucap rafly

"dih siapa yang bikin naik darah, saya kan bilang baik-baik andanya aja yg sewot"ucap ines

"ahh kamu mah marahnya awet, pake formalin ya? marahnya jgn awet dong... kalo cintanya boleh deh awet" goda rafly

"dihh geli gue dengernya" ucap ines memutarkan matanya

"tuh kan pake gue-gue'an lagi, kan aku udah bilang jangan pake kata lo-gue lagi" ucap rafly tegas tapi lembut

"iya iya" ucap ines

"yaudah kamu mandi dulu ya, abis itu kita ambil cincin trs fitting baju" ucap rafly

"ko fitting baju? bukannya kemaren cuma bilang ambil cincin aja? ga ada fitting baju"

"yaa kata mama sekalian aja gitu, sambil jalan-jalan hari ini soalnya kan besok sampai pernikahan kita aku sama kamu akan dipingit ga boleh kemana-mana" jelas rafly

"ga boleh kemana-mana? aku kan sekolah, masa mau dipingit jg?"ucap ines

"kamu ga tau ya?"

"gatau apa?"

"papa kan ketua yayasan di sekolah kamu, jadi ga masalah klo kamu ga masuk sebulan pun" ucap rafly

"masa? ko aku baru tau ya?"

"kamu kan emang ga pernah peduli sama yang kaya gituan" ucap rafly

"iya kali ya.. yaudah deh kamu keluar sana! aku mau mandi dulu" ucap ines mengusir rafly

"gamau ah aku mau nunggu calon istri aku disini" ucap rafly yang malah tiduran di kasur empuk ines

"dihh keluar!!! kalo ngga keluar aku ngga bakalan mau ikut sama kaka!" ucap ines

"ih jangan gitu dong, iya-iya aku keluar" ucap rafly beranjak dari kasur ines dan keluar dari kamar

Ines pun pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual pagi menjelang siangnya setelah selesai ines langsung menuju ruang makan untuk mengisi perutnya lalu pergi dengan rafly ke salah satu Mall terbesar di jakarta yang terdapat toko perhiasan mewah

"permisi mas, mbak ada yang bisa saya bantu?" ucap penjaga toko

"oh iya mbak saya mau ambil pesanan cincin pernikahan saya" ucap rafly

"ohh baik pa, maaf atas nama siapa?" ucap penjaga toko

"Rafly Heriawan"

"ohh pak rafly, baik pak saya ambil dulu sebentar ya" ucap penjaga toko itu lalu pergi

"sebentar ya sweety" ucap rafly pada ines

"iya ka" ucap ines yang beberapa menit kemudian penjaga toko itu datang

"Maaf pak lama, ini pesanan cincin pernikahannya" ucap penjaga toko dan memberikan kotak bludru berwarna navy

"iya terimakasih"ucap rafly menerimanya

"mbaknya calon istrinya ya pak? cantik" ucap penjaga toko kepada rafly sambil menatap ines ramah

"iya ini calon istri saya" ucap rafly merangkul bahu ines posesif sementara ines hanya tersenyum dan mengucapkan "terima kasih" pada penjaga toko itu

"yaudah kami mau langsung pergi dari sini, permisi mba" pamit rafly

"iya pak semoga acaranya lancar dan diberkati Tuhan" ucap penjaga tokonya

"aminn" ucap rafly&ines lalu meninggalkan toko tersebut

...

"gimana? suka ga cincin nya?" ucap rafly sambil menyetir

"suka banget, simple tapi elegan" ucap ines yang masih menatap cincin itu
"hehe iya dong, kan aku yang milih. seleraku kan tinggi" ucap rafly

"seleraku juga tinggi" ucap ines

"ya aku tau, karena kamu nikahnya sama aku. dan itu terbukti kalo selera kamu tinggi" ucap rafly santai

"ihh tingkat kepercayadirianmu tinggi sekali pak!"ucap ines

"harus dong"

~~~

bersambung dulu dah udah malem cape juga ngetiknya😊
Votment yups😊

My Pilot (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang