Ah,Sudahlah!

5 2 0
                                    

Aku yang putus asa.
Aku yang sendirian.
Aku yang kasihan.

Berjalan keluar setelah pertengkaran tadi malam yang membuat ku serasa tak berdaya. Sakit di kepalaku agak terasa. Tapi aku sudah melupakannya, aku semakin tak nyaman dengan rumah itu. Membuatku sering keluar rumah, suara-suara itu masih melekat di telingaku membekas dalam aku memasuki ruang kelasku sambil lesu.

Aku tak berdaya duduk di bangkuku sambil menatap lesu papan putih yang panjang itu. Pandanganku tertuju pada jendela luar kelas memandanginya terus-menerus. Langit cerah yang di selimuti awan-awan putih dengan sinar matahari yang cerah, suara gemersik gesekan daun karena angin  membuatku sedikit tenang. Sambil memegang sebuah pena di Tanganku aku melanjutkan nya lagi kata-kata itu, kata-kata yang kubuat tadi malam yang belum terselesaikan.

Suara bel pun terdengar aku mengambil sepatu coklatku di rak sepatu dan berjalan keluar dari gerbang sekolah. Suara langkah kaki teman-teman yang berirama tidak bisa mengubahku. Aku yang terlanjur putus asa dan tidak mempunyai harapan. Aku sudah terjerumus kedalam kegelapan aku sudah tidak peduli lagi dengan musik, aku juga melupakan gitar tua itu.aku hanya mengurung diri dikamar dan hanya bisa jongkok sambil menutup telinga dalam-dalam. Ku berpikir kenapa hidupku seperti ini?kenapa mereka selalu bertengkar? Lagi lagi dan lagi!! Aku sudah muak dengan semua ini!akan kah aku bebas? Oh Dewa.. jika kau benar-benar ada apa kakakku berharap seperti ini juga?

Kakak berbakat sejak kecil,dia selalu membuat orang tuaku bangga. Dan aku hanya mengunci diriku dirumah hanya untuk belajar,belajar, dan belajar. Tidak ada yang mengharapkanku hanya dia, cuman kakak mengaharapkan diriku dia yang menerima ku. Hanya dia,cuman dia. aku tidak pernah membencimu. Aku hanya kesepian saja." Kakak.! aku kesepian sendirian! "

Suara gitar itu terjatuh ke samping. Seperti pupus juga. Aku mengeluarkan butiran kristal dari mataku. Aku hanya terbaring lemas dan menutup diriku dengan selimut tebal disampingku.

"Maafkan aku!"

Next "Jawablah DEWA!!"

Life To Music 🎶

Life To MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang