1

884 63 1
                                    

"JANGAN PERNAH MENYENTUHKU LAGI! AKU GAK MAU TAU LAGI ATAU MELIHATMU LAGI!!"

SRAKK
"Hah, hah, hah...."
"Mimpi itu lagi"
Wajahnya tidak bisa kulihat lagi, terlalu menakutkan bagiku. Aku terlalu takut menghadapinya. Orang yang telah merubah hidupku, yang telah membuatku seperti ini.

LUPAKAN! JANGAN DIINGAT-INGAT LAGI!

Aku selalu makan dengan penuh ketenangan di kantin dan makan adalah kata-kata dan hal yang paling menyenangkan. Aku tidak bisa hidup tanpa makan dan semua tau itu. Bodoh
Tapi tatapan itu terus saja mengganggu ketenangan ku.

"Ah, dia lagi. Aku benar-benar benci situasi seperti gini"

Dia, laki-laki itu selalu saja mengganggu jam makan ku. Bagaimana seseorang bisa makan sementara orang asing terus saja memperhatikan dan menatap mu yang sedang makan? Jujur saja. Aku benci sekali seseorang menatap ku terlalu lama. Satu kata mewakili pikiran ku. Takut. Dia, laki-laki dengan teman segengnya itu sangat populer. Bahkan sampai keluar sekolah kepopulerannya itu. Tapi jujur saja aku lupa dengan nama gengnya. Mereka menyebutnya, hmm... Bang... Lupa sih namanya. Aku termasuk orang yang sangat cuek, hampir ansos. Hampir ya. Mereka bilang sih 7 laki-laki berkarisma tapi tidak untuk ku. Menurut ku semua laki-laki itu sama. Laki-laki itu membuat ku muak dengan situasi ini. Situasi saling menatap yang tidak sengaja. Jujur saja ansos ku bikin susah bergaul dan aku tidak suka yang namanya ditatap kelamaan khususnya cowok. Entah apa yang membuat ku takut pada laki-laki.

Jujur saja, aku termasuk perempuan yang populer. Dan itu semua karena.... Aku perempuan yang paling pendek di sekolah ku. Ditambah lagi dengan muka yang babyface. Memang sih wajah ku cukup manis. Tapi siswa-siswi yang lain menjadikanku bahan tertawaan.

"Makan banyak tapi kok gak tinggi-tinggi? Bocah"
"Ini tuh SMA bukan taman kanak-kanak, kecil. Hahaha"
"Minum susu yang banyak dong. Dasar bayi"
"Bla, bla, bla, bla"

Ya terus saja, aku cuek. Sudah terlatih.
Aku berjalan ke loker ku untuk mengambil beberapa buku ku. Ternyata ada surat itu lagi.


"Atap sekolah, jam 16.00"


Apa? Memang dia kira aku siapanya? Peliharaan yang bisa disuruh-suruh? Siapa juga nih orang. Nama saja nggak ada. Malas. Aku tidak peduli. Bodoh amat.

Ku taruh kembali surat itu ke dalam loker ku dan menganggap tidak pernah membacanya dan mempercepat kepulanganku.

Dari hari-kehari, surat yang sama terus saja ada di loker ku. Ini benar-benar menjengkelkan. Ini mengotori loker ku. Ku kumpulkan semua surat itu dan ku buang begitu saja. Aku lelah meliat surat-surat itu. Seperti teror.

Akhirnya aku memilih utuk cerita kepada teman dekat ku satu-satunya. Han Seo Hye. Ya, dia seorang siswi terpelajar dan cukup populer. Sudah cantik, pintar lagi. Siapa yang tidak tertarik? Aku sangat sayang padanya, dialah yang selalu melindungi ku. Dia seperti mama kedua ku. Walaupun kami sudah berteman sangat lama, anehnya dia tidak pernah ingin mengajak ku untu bertemu dengan keluarganya. Bahkan menceritakan tentang mereka hampir tidak pernah. Tapi aku tidak peduli selama dia masih ada di sampingku dan selalu bersama ku.

"(Y/n)-ah. Mungkin lebih baik kau bertemu dengan orang itu?"

"Uhukkk... Hukk... Mwo?!"


-TBC-

Gimana? Ini sebenarnya udah pernah di post di fanacc ny aku, cuma aku revisi lebih detail dan udah trans jadi bahasa indonesia. Bts nya belum kelihatan ya? Hahaha. Maaf banget ya. Next chap udah mulai kelihatan kok Bangtannya.

Untold story [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang