-5-

7.3K 424 6
                                    

Author pov

Malam itu Nata baru aja menyelesaikan pekerjaannya hingga sosok Zaky masuk ke dalam ruangannya dan mengejutkan gadis itu .

" Bisa gak sih masuk tuh permisi dulu ." Ucap Nata seraya mengusap dadanya .

Zaky hanya tersenyum menampilkan deretan giginya yang rapi kemudian duduk dikursi kosong didepan Nata ." Pacar kamu mana ? Biasanya udah kayak satpam nunggu didepan apotek ." Ucapnya santai .

Nata memutar bola matanya dengan malas . Zaky memang tau jika Galih selalu menjemputnya setiap hari dan tentu saja pria itu banyak mengganggunya demi bikin Galih kesel . Untung aja Galih sepertinya udah terbiasa dengan kejailan Zaky . Sayangnya hari ini Galih berangkat ke Surabaya untuk mengurus proyeknya disana . " Dia sibuk ."

" Terus pulang sama siapa ?"

" Sendiri ." Jawab Nata seadanya .

" Saya anter mau ?" Tanya Zaky dengan wajah penuh harap .

Nata menaikkan sebelah alisnya . Sejak kapan Zaky sok imut seperti ini ? " Gak usah . Saya mau ke tempat temen dulu ."

" Yaudah saya antar . Saya mau ambil tas dulu . Kamu jangan kemana-mana . Pulang bareng saya . Ini udah larut malam ." Ucap Zaky dengan nada tak terbantahkan kemudian keluar dari ruangan Nata tanpa menunggu persetujuan gadis itu .

Nata melongo ditempatnya . Kenapa juga seorang Zaky yang keliatan pecicilan itu malah menawarkan untuk pulang bareng ? Sejak ia mulai bekerja disini , ia sama sekali gak pernah pulang bareng Zaky , karena memang Nata selalu pulang dengan Galih . Tepatnya cowok itu selalu berusaha untuk menjemputnya .

Nata melirik kearah jam dinding di ruangannya yang sudah menunjukkan pukul delapan malam . Ia memang sudah janji akan ke tempat Gita untuk sekedar membantu mempersiapkan acara lamaran cewek itu dengan dokter yang bekerja satu rumah sakit dengannya . Cinta lokasi sih katanya . Jika ada Galih mungkin ia akan dengan senang hati menemaninya . Tapi sekarang malah Zaky , entah apa yang dipikirkan sahabat-sahabatnya nanti jika tau kalo ia kesana dengan pria lain dan bukan Galih .

Tadi pagi setelah mengantarnya ke rumah sakit , Galih pamit ke Nata untuk pergi ke Surabaya . Entahlah pria itu semakin sibuk dengan bisnis dan proyek perusahaannya . Nata sendiri gak habis pikir , apakah Galih memikirkan soal hubungan mereka yang gini-gini aja ? Apa mungkin Galih nyaman dengan hubungan yang hanya seperti ini ?

Entah kenapa Nata merasa kecewa .

.....

Nata pov

Gak sampe sepuluh menit , Zaky kembali dengan setelan kemeja kotak-kotak dan celana bahannya . Jas putih ia sampirkan di bahunya . " Ayo . Katanya mau ke tempat temen kamu ."

Gue hanya mengangguk pasrah kemudian keluar dari ruangannya dan pamit ke beberapa rekan kerjanya . Gue mendengar beberapa orang seakan saling berbisik entah membicarakan apa . Gue hanya mengedikkan bahu cuek .

Suasana didalam mobil sedan hitam milik Zaky ini sangat canggung , beberapa kali gue hanya mengecek ponsel yang hanya ada notif dari sahabat-sahabat gue yang menanyakan keberadaan gue sekarang . Notif terakhir dari Galih adalah tadi siang sekitar jam satuan yang mengatakan jika Pria itu sudah sampai di Surabaya dengan selamat .

" Banyak yang kamu pikirin ?" Tanya Zaky yang ternyata sudah menoleh kearah gue .

Gue hanya menggeleng sambil menatap lampu merah yang sudah berubah jadi hijau itu , Zaky melajukan kembali mobilnya .

She is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang