Hari, minggu, bahkan bulan terus berlalu. Tak terasa sudah hampir dua tahun Ega tinggal dan kuliah di Jakarta. Ega sudah bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan kota metropolitan yang keras ini.Tak banyak yang berubah dari diri Ega. Dia tetap seorang gadis sederhana yang ceria. Namun kini dia lebih dewasa dan mandiri.
Ega mempunyai 2 orang sahabat bernama Ayu dan Lesti. Mereka orang Jakarta asli. Ega berkenalan dengan mereka saat hari pertama kuliah. Sikap mereka yang baik dan humble membuat Ega nyaman berteman dengan mereka.
"Ga, hari Sabtu nanti kamu ikut kami ya. Kami mau lihat konser kak Irwan", kata Lesti. Saat ini mereka sedang di kantin kampus sambil menunggu jam kuliahberikutnya.
"Irwan?", ulang Ega. Hatinya tersentak mendengar nama itu.Bayangan seorang pria bertubuh tinggi, atletis dan tampan langsung terbayang di benak Ega. sudah lama dia tak pernah melihatnya. Sosok itu seakan menghilang dari kehidupan Ega.
"Iya, Ga. Irwan Krisdiyanto, penyanyi muda yang sedang digilai para wanita saat ini", jelas Ayu lebay.
"Termasuk kamu?"ucap Ega.
Ya, kini Irwan sudah menjadi penyanyi yang terkenal di Indonesia. Suara merdu yang ditunjang dengan wajah tampan Irwan membuat dia mempunyai banyak penggemar dimana-mana.
"Tentu saja. Siapa yang nggak tergila-gila sama kak Irwan coba. Wajahnya tampan, suaranya merdu, orangnya baik dan ramah. Uuhhh...Pokoknya idaman wanita banget dech", kata Ayu, antusias.
Ega mengernyit. 'Baik dan ramah?' Aaaahhh... andai kenyataannya seperti itu. Ega pasti tak akan merasakan sakit hati yang selalu menyiksanya.
"Yupz... Benar banget, Yu. Udah lama banget aku ngefans sama kak Irwan", timpal Lesti. "Akhirnya aku punya kesempatan untuk bertemu idolaku. Semoga kita bisa minta foto dan tanda tangannya ya".
"Amiin... Aku udah gak sabar pingin cepat-cepat hari Sabtu", ujar Ayu.
"Memang tempat konsernya dimana?", tanya Ega.
Selama ini kedua sahabatnya memang mengidolakan Irwan. Namun baru kali ini mereka akan menonton konsernya.
"Di daerah sini kok, di gedung Nirmala", jawab Lesti.
.
.
Hari Sabtu tiba...
Ega, Ayu dan Lesti telah berada di gedung Nirmala bergabung bersama para penggemar Irwan untuk menonton konsernya. Ayu dan Lesti begitu antusias melihat penampilan Irwan. Mereka tak henti-hentinya berteriak memanggil nama Irwan. Sedangkan Ega hanya berdiri disamping mereka dalam diam. Matanya memandang Irwan tanpa kedip. Ada sorot kerinduan yang terpancar dalam mata Ega. Ini memang bukan konser tunggal Irwan, namun banyaknya penggemar Irwan yang datang membuat dia sangat dinantikan penampilannya..
@Backstage
Irwan memandang 3 orang gadis yang berdiri di hadapannya. Dua orang diantara mereka memandangnya penuh senyum sedangkan seorang lainnya menatap Irwan dengan tatapan yang sulit diartikan. Irwan sedang asyik ngobrol dan bercanda saat mereka bertiga masuk bersama Alfin, asistennya."Mereka penggemar kamu, Wan", kata Alfin, kemudian meninggalkan mereka bertiga bersama Irwan.
"Kami senang banget bisa ketemu kak Irwan. Oh ya, aku Ayu. Ini Lesti dan yang itu Ega", kata Ayu, memperkenal diri dan teman-temannya. "Kami fans kak Irwan".
Konser Irwan sudah berakhir setengah jam yang lalu. Saat mereka akan pulang, Ayu bertemu dengan Alfin, asisten Irwan. Dia membujuk Alfin untuk bisa mempertemukan mereka dengan Irwan. Alfin yang tak tega melihat muka memelas Ayu akhirnya dia mau mengantarkan mereka ke backstge tempat Irwan istirahat.
"Hai...Terimakasih udah datang di konserku", kata Irwan, tersenyum manis.
"Sejak dulu aku ngefans banget sama kak Irwan. Ini ada kado dari kami, semoga kakak suka", kata Lesti, mengulurkan sekotak kado yang telah mereka persiapkan dari rumah.
"Terimakasih", ucap Irwan, menerima kado dari Lesti.
Ega hanya diam menatap mereka yang asyik mengobrol.
'Kenapa senyum itu tak pernah ada saat memandangku?', kata hati Ega sedih.
Irwan dengan mudah tersenyum pada Lesti dan Ayu bahkan tatapan matanya teduh tidak seperti saat menatap dirinya."Ga, kamu kok diam aja sih? Ngomong donk", kata Ayu, menyenggol lengan Ega.
"Eh...", Ega tersadar dari lamunannya. Matanya kemudian menangkap sosok wanita yang duduk tak jauh dari tempat mereka. Wanita berwajah cantik dan bertubuh seksi dengan dress selututnya itu. Dia orang yang tadi ngobrol bersama Irwan saat Ega dkk masuk ke ruang ganti Irwan. Kebersamaan dan keakraban mereka membuat hati Ega teriris perih.
"Siapa dia?", tanya Ega, tanpa mengalihkan pandangannya.
Irwan, Lesti dan Ayu bingung dengan pertanyaan Ega. Mereka kemudian menoleh memandang kearah yang dituju Ega.
"Ega, jangan tanya yang aneh-aneh deh", bisik Lesti, setelah tahu siapa yang dimaksud Ega.
Ega tak mempedulikan omongan Lesti. Dia sangat penasaran ingin mendengar jawaban dari Irwan. "Siapa dia?", Ega kembali mengulang pertanyaannya menatap Irwan.
"Namanya Intan. Dia stylish baju aku", jawab Irwan, membalas tatapan Ega.
"Benarkah?", tanya Ega, tak percaya.
Ayu dan Lesti membulatkan mata mendengarnya. Ayu menyenggol lengan Ega.
"Ega", geram Lesti, pelan. Dia takut Irwan tersinggung dengan ucapan Ega.
Wajah Irwan tanpa ekspresi, namun matanya menatap tajam Ega. "Jangan berpikir yang macam-macam. Dia hanya rekan kerjaku", ujarnya, tegas.
Lesti bisa menangkap nada ketidaksukaan pada suara Irwan. "Maafin teman kami, kak", kata Lesti, pelan.
"Ega, ayo minta maaf", bisik Ayu di telinga Ega. Tapi Ega hanya diam saja. Hatinya masih ragu. Dia tak melihat kejujuran di mata Irwan, hanya sorot mata tajam dan tak suka yang terpancar dari matanya.
"Ega", panggil Ayu, menyenggol lengan Ega.
Ega menoleh. Ayu memberi isyarat untuk meminta maaf pada Irwan.
"Maaf", kata Ega, setengah hati."Tak apa. Banyak yang salah paham tentang kedekatan kami", kata Irwan, tersenyum tipis.
Ega mendengus. Tentu saja semua orang akan salah paham melihat kedekatan mereka. Irwan dan Intan tadi duduk berdua di pojok ruangan. Irwan terlihat menikmati obrolan mereka, bahkan dia membiarkan tangan Intan bergelayut di lengannya. Mereka sangat mesra jika hanya sekedar rekan kerja.
.
.
Setengah jam kemudian, Ega, Lesti dan Ayu keluar dari gedung Nirmala tempat dilaksanakannya konser Irwan. Senyum manis terus mengembang dari bibir Lesti dan Ayu. Mereka berhasil mendapatkan tanda tangan dari Irwan dan beberapa foto dengannya. Lalu Ega?? Dia menolak berfoto dengan Irwan. Dia hanya membantu memfotokan Lesti dan Ayu saja. Suasana hatinya sedang buruk. Pikirannya juga kalut melihat kemesraan Irwan tadi. Mungkinkah dia cemburu? Entahlah... Dia juga masih bingung dengan hatinya.
Ega menghentikan langkahnya saat mendengar handphone-nya berbunyi. Ega mengambil handphone di tasnya dan membuka pesan yang masuk.
'Temui aku di tangga darurat lantai 1 gedung ini', isi pesan yang dibaca Ega.Ega menghela nafas panjang saat membaca nama pengirimnya.
"Kenapa berhenti, Ga?", tanya Ayu, menoleh memandang Ega.
"Eh....E-ega pingin ke toilet, Yu. Sebentar ya", pamit Ega, bergegas masuk kembali ke dalam gedung.
Ayu geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu. "Kenapa nggak dari tadi sih?", ujarnya.
"Biarkan saja, Yu. Perjalanan ke rumah kan lama, kasihan kalau Ega harus menahannya" , sahut Lesti. "Kita tunggu disana yuk", ajaknya, menunjuk teras samping depan gedung. Ayu mengangguk dan berjalan mengikuti Lesti.
..............................
KAMU SEDANG MEMBACA
KESETIAAN CINTA (Tamat)
ChickLit'Sebuah keadaan membuatku terpaksa menerimanya dalam hidupku. Sekeras apapun aku menghindarinya, pada akhirnya aku sadar bahwa dialah yang terbaik untukku' -Irwan Krisdiyanto- 'Aku sadar dia tak pernah menerimaku, tapi aku akan bersabar dan set...