Abel memulai pemanasan sebelum memulai kegiatan pagi yang biasa dia jalankan pada hari Minggu yaitu lari pagi mengelilingi perumahan. Biasanya dia akan lari pagi dengan abangnya, tapi hari ini abangnya masih molor sehingga dia harus berlari sendirian.
Setelah melakukan pemanasan dengan benar, Abel langsung lari mengelilingi perumahan.
Saat berlari, Abel mampir ke taman yang ada di perumahannya untuk membeli air mineral. Setelah membeli, Abel duduk di kursi taman. Saat Abel menyenderkan tubuhnya ke kursi, tiba-tiba Abel merasa ada yang menoel-noel bahunya. Dengan rasa penasaran Abel pun menoleh dan mendapati Bintang disana.
"Ngapain lo kesini?" tanya Abel heran, karena biasanya Bintang itu akan bangun lebih siang saat hari libur.
"Ya gapapa lah serah gue"
"Lah tumben bangun pagi?"
"Iya tadi gue anterin Fani ke bandara"
"Oh... Dia balik ke Surabaya"
"Hm"
Abel pun menganggukkan kepalanya.
"Ehmm"
"Kenapa bi?"
"Engga seret aja nih tenggorokan gue"
"Ooh.."
"Gak ada maksutan ngasih gue minum gitu bel?"
"Beli aja sono, lo kan banyak duit"
"Gue maunya dibeliin sama lo nih"
"Emang lo siapa gue?"
"Buka siapa-siapa sih, kenapa? Lo pengen gue jadi siap-siap lo ya..." ucap Bintang dengan senyuman yang aneh.
"Idihhh PD banget lo!"
"Hehe, lagian gapapa kali gue jadi siapa-siapa lo. Gue malah seneng lagi"
Abel menoleh ke arah Bintang dan menunjukkan kernyitan yang ada di dahinya. Maksud Bintang apa coba?
"Lah?"
"Iya, soalnya gue suka sama lo bel" ucap Bintang menolehkan kepalanya ke arah Abel dan menatap matanya.
"HAHAHA, gak lucu" ucap Abel dengan wajah dan suara datar.
"Ih gue serius, apa lo gak liat raut wajah gue tuh serius"
Abel melihat wajah Bintang, raut wajah yang sama sekali tidak menunjukkan raut bercanda seperti biasanya. Ini gawat mode Z!!! Bagaimana dengan nasib Audi yang menyukai Bintang?
"Sumpah lo? Ngapain coba suka gue, kan lo udah sama Tissa"
"Gue udah putus seminggu yang lalu sama dia. Lagian gue udah suka sama lo sebelum jadian sama Tissa"
"Suwer lo? Demi apa?!! Lo kok baru bilang sih? Kok lo jahat? Kan kasian Tisaa, lo gak bisa gitu dong mainin hatinya cewek. Gue ini juga cewek jadi gue tau gimana rasanya jadian sama cowok tapi cowoknya malah suka sama yang lain!!" ucap Abel dengan penuh penekanan disetiap katanya dan langsung pergi meninggalkan Bintang sendiri di taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi
Teen FictionBerawal dari Abel yang menyuruh Bintang untuk membuang jauh-jauh perasaannya kepada Abel dan menyuruhnya untuk mendekati Audi anak baru di sekolahnya. Perlahan-lahan Bintang mengetahui kisah hidup Audi dan membuatnya tertarik terhadap Audi dan melup...