7. pendekatan

55 16 5
                                    

Bintang bangun lebih pagi, karena rencananya yang akan menjemput Audi seperti kesepakatan tadi malam. Bintang memutar-mutarkan kunci motornya di jari telunjuknya sambil bersiul dan seketika kegiatannya tadi berhenti karena ada yang memanggilnya.

"Bintang, tumben kamu udah bangun biasanyakan masih molor, kok udah siap emang kamu mau kemana?" tanya Reina mama Bintang yang menunjukkan kernyitan di dahi karena bingung kepada anaknya.

"Biasa ma, anak mama yang ganteng ini mau jemput gebetan"
Ucap Bintang sambil memamerkan deretan giginya putih. Setelah memamerkan deretan giginya, Bintang dengan cepat salim kepada mamanya dan langsung keluar agar terhindar dari pertanyaan mamanya yang banyak sekali. Bintang pun melajukan motor gedenya. Bintang langsung memanggil Pak Badrul satpam rumah Audi yang kebetulan sedang membuka pagar rumah Audi.

"Pak Badrul"

"Mau nyari non Audi ya den Bintang"

"Haha iya"

"Bentar ya saya panggilkan non Audinya dulu"

Bintang hanya mengangguk dan berdiri disamping motornya. Apa berhasil ya? Cara gue buat bikin Abel cemburu. Salah gak sih, lagiankan mana mungkin Audi suka gue. Baru ketemu juga 2 minggu ya kali langsung suka. Lamunan Bintang pun buyar saat menyadari ada yang menepuk bahunya.

"Kamu, ngapain disini?"

"Ya, mau jemput lo lah di. Masa mau ngapelin mbok Ratih"

Audi tertawa saat mendengar jawaban Bintang yang menyebut nama pembantunya yang sempat menggoda Bintang watu ke rumahnya dulu. Audi pun merasakan pipinya memanas akibat mengingat alasan mengapa Bintang berada di rumahnya pagi ini.

"Ayo cepetan naik, ntar kita telat lagi"

Kita? Ahh rasanya Audi ingin terbang saja mendengar ucapan Bintang. Audi pun menaiki motornya dan berpegangan pada tas hitam milik Bintang.

Bintang pun menarik tangan Audi dan menaruhkannya di pinggangnya. "Kalo pegangan tuh disini, jangan di tas gue. Ntar tas gue menang banyak dong"

Audi pun tidak bisa menahan senyumnya. "Udah ah jalan, nanti keburu telat"

***

"Pak pak pak tunggu dulu jangan ditutup dulu dong gerbangnya"

"Telat atuh Bintang, disini juga udah ada pak Joko" ucap satpam berkumis tebal itu sambil menoleh ke arah pak Joko yang sedang berjalan ke arah depan gerbang untuk melihat siapa yang telat kali ini.

"Bintang Bintang, kamu kan udah jarang telat kenapa sekarang telat lagi? Ini juga Audi kok kamu mau aja di gonceng sama Bintang kamu jadi telat toh! Sudah sekarang kalian berdiri di depan tiang bendera, sambil hormat hadap bendera ya! Awas aja kalo kalian mencoba-coba kabur. Sepeda motor kamu biar di urus sama pak Wito saja" ucap pak Joko yang langsung menyuruh pak Wito satpam tadi untuk menaruh sepeda motor Bintang di tempat parkiran.

Abel dan Bintang pun segera pergi ke lapangan untuk hormat kepada sang bendera merah putih. Sedangkan pak Joko pergi ke lantai atas.

"Maaf ya gara-gara gue, lo jadi telat, dihukum lagi"

"Gapapa kali tang, sekali-kali dihukum bareng kamu"

"Wah, lo seneng banget nih kayaknya dihukum berdua gue. Berarti gue harus sering-sering bikin ulah bareng lo nih"

"Hei kalian jangan pacaran terus dibawah!" ucap pak Joko yang mengawasi mereka berdua dari lantai atas.

MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang