Weird confession (maehara hiroto)

2.1K 194 70
                                    

Siang itu bocah lelaki bersurai karamel memasuki kelasnya sambil memegang pipinya yang masih berkedut karna baru saja kena bogem mentah.
Pasalnya maehara tak sengaja melihat punggung mulus seorang gadis yang tengah berganti pakaian di gudang penyimpanan.

"Pemain wanita kurang ajaaaaaaaar" samar samar terdengar suara teriakan yang semakin mendekat.
Maehara mengikuti asal suara,matanya melebar mendapati gadis yang beberapa saat tadi meninjunya kini sudah mengambil ancang2 tendangan melayang kearah wajah tampannya,aset yang selalu dibangga bangga kannya.
Dalam hitungan detik tubuhnya melayang dan terlempar dari tempatnya berdiri. Sementara si gadis masih terengah engah menatap sinis si helai karamel.
Siswa lain yang kebetulan disana menatap kagum pada kejadian barusan.

"Apa apaan kau ini,untung saja ini dunia anime,kalau dunia nyata kau sudah di tangkap atas tuduhan penyerangan tanpa alasan tau" maehara mengomel dengan perempatan imajiner yang melekat di dahinya.
"Gara gara kau.." ucapan gadis itu terhenti,membuat suasana di sekitarnya ikut terdiam.
Wajahnya merona,matanya mulai berkaca kaca menahan air di kelopak matanya.

"Aku tidak bisa menikah"

"Kembalikan kesuciankuuuu"teriak gadis itu,membuat sekitarnya kembali bergemuruh.

"EHHHH!!!" seru siswa lain yang kebetulan disana.

"T-tunggu,jangan membuatnya terdengar ambigu" keluh maehara frustasi.
Semua mata memandangnya aneh.

"Aku tidak menyentuhnya! H-hei arghhhh ini salahmu sendiri karna berganti seragam di tempat itu,kau lupa jalan ke toilet hah?"
Wajah si gadis kembali memerah.

"maehara baka"ucap sang gadis sebelum berlari menjauh dari kerumunan.

"Oya oya.. Maehara membuat gadis perawan nangis" goda seseorang di belakangnya.
Di sambut tatapan kesal seorang maehara.

"Diam kau okajima"

Sejak kejadian itu maehara sering mendapati si gadis selalu menghindarinya,meskipun mereka satu kelas.
Bahkan si gadis enggan melihat wajah maehara. Padahal sebelumnya mereka lumayan akrab.
Maehara galau,dia jadi tak enak hati dengan situasi ini.

"(Y/n)" kau menoleh ke asal suara mendapati laki laki yang belakangan ini kau hindari.

"A-ada apa"sahutmu memalingkan wajah.

"Maafkan aku"ucapnya.
Kau meliriknya melalui ekor matamu,terpampang jelas wajahnya yang merasa bersalah.

"Kumaafkan,aku mau pulang"
Ucapmu lagi,hendak pergi karna di sekolah ini mungkin tinggal kalian berdua,salahkan ketua clubmu yang membuatmu harus terjebak berdua bersama maehara di ruang club.

"Tapi ini belum selesai"maehara menunjuk kardus berisi tugas yang harus kalian kerjakan sebagai anggota club.

"Kau saja yang selesaikan,aku lelah"

Grepp!
Maehara menarik tanganmu membuatmu kembali terduduk.

"Apa yang kau lakukan"ucapmu dengan nada tinggi.

"Kau itu,sebegitu dendamnya sih gara gara kejadian itu"

"Tentu saja aku kesal,karna kau aku aku" kau mulai menunduk.

"Kenapa?"

"Kau mempermalukanku didepan semuanya"

"Eeh?!?" serunya kebingungan.

"Bukannya kau yang memukulku didepan banyak orang? Di tambah lagi kau bilang aku mengambil kesucianmu Sebagai laki laki sejati aku malu tau" ucapnya,melepaskan cengkeramannya di lenganmu.

"Lagipula kenapa juga kau berganti baju ditempat seperti itu,kan ada toilet" gerutunya lirih namun masih dapat kau dengar.

"Saat itu kamar mandinya penuh,aku malas menunggu"kau menundukkan kepalamu,menyadari dari awal kau memang yang salah

3-E Gumi Ikemen StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang