bagian 1

58 7 8
                                    

Hari ini adalah hari pertama ria bersekolah di sma darma bakti jakarta, sekolah yang sangat terkenal dengan kemewahannya. Ria adalah gadis cantik yang sangat disayangi oleh keluargnya, ria adalah putri tunggal dari  roy dan lia. Papanya adalah seorang pengusaha batu bara. Jadi tidak dipungkiri lagi, ria sangatlah kaya raya dan dimanja oleh keluarganya.

"Nak, ayo bangunn! Ini sudah siang lohh, ingetkan hari ini kamu hari pertama sekolah" kata lia -mama ria- membangunkan anaknya.

"Hmm, ini jam berapa sih mah?? Masih pagi tau!" Kata ria setengah sadar karna baru terbangun dari tidurnya.

"Ini sudah jam setengah 6 lewat nak! Ayo bangun nanti kamu telat!"jawab mamanya.

"Hmm, yadeh mah aku mau mandi dulu ya" kata ria seraya beranjak dari sringbed nya yang emuk menuju kamar mandi.

"Mamah tunggu dibawah nak! Kamu harus sarapan oke!" Seru mamanya yang langsung keluar dari kamar ria.

Setelah selesai bergulat dengan air dan sabun, kini ria besiap menggunakan seragam sekolahnya dan membiarkan rambutnya yang lurus terurai. Ria menuju kebawah untuk sarapan dan langsung disambut oleh ayah dan ibunya yang sedang sarapan.

"Mah, pah aku berangkat ya! Assalamualaikum" kata ria stelah selesai sarapan sambul mencium punggung tangan ayah dan ibunya.
"Iya nak belajar yang benar dan jadi lah kebanggan papah, oke!"seru ayahnya yang menyemangati ria.
"Oke pahh! Itu pasti byee!" Seru ria yang juga semangat.

Ria berangkat kesekolahnya menggunakan mobil yang dikendarai oleh supirnya pak ijo.
Sesampai disekolah, ria langsung menuju kelasnya yaitu kelas x.3 sains yang berada di gedung tengah.
Saat sampai dikelas ria memilih duduk di belakang karena ria memang tida suka duduk didepan karna akan selalu menjadi perhatian gurunya pikir ria. Suasana kelas kini mulai ramai, tetapi belum ada yang duduk di bangku sebelah ria.
'Kenapa tidak ada yang duduk di bangku sebelahku??' Batin ria mulai cemas karna dia duduk sendiri di bangku paling belakang. 'Ahh, terserahlah aku juga tidak peduli' batin ria lagi.

Kringg kringg..

Saatnya masuk, dan masih belum ada yang duduk di sebelah ria sampai seorang guru masuk kekelasnya dan hendak memberi pelajaran,
"Selamat pagi anak anak nama saya ibu ani saya adalah wali kelas dan dan guru matematika kalian"kata ibu ani memperkenalkan dirinya. Namun saat ibu ani hendak memulai pelajarannya terdengar suara pintu kelas terbuka dan terlihatlah seorang lelaki tampan dan tinggi yang berdiri di depan pintu dengan nafas yang terengah engah.

"Maaf bu saya telat" kata lelaki tersebut sambil menunduk dihadapan bu ani.
"Ya baiklah, karna ini adalah hari pertama kamu sekolah, ibu maafkan tapi jika terulang lagi kamu ibu suruh pulang! Ingat itu!" Kata bu ani sedikit ketus.
"Duduklah karna kita akan memulai pembelajaran!"seru bu ani kepada lelaki tersebut dan diberi anggukan oleh lelaki tersebut tanda mengerti.

Lelaki tersebut adalah bimo stiawan, seorang siswa yang tampan dan sangat imut bak malaikat. Dan banyak digemari para wanita baik kakak kelas ataupun seangkatan di sekolah ini.

Bimo duduk di sebelah ria karna hanya itu bangku yang kosong.

"Hai, nama ku bimo" ujar bimo sambil tersenyum kepada ria.
"Hhmm, aku ria" balas ria dengan malas.

Kringg kringg..

Bel istirahat yang sedari tadi ditunggu tunggu oleh ria akhirnya berbunyi juga. Ria beranjak dari kursinya dan hendak menuu kantin sekolahnya sambil ingin mencari teman juga. Namun tangannya ditahan oleh seseorang dan orang itu adalah bimo.
"Ayo kita ke kantin bersama!" Seru bimo seolah tau kemana ria akan pergi.
"Ahh, tidak terima kasih tapi aku ingin ke perpustakaan" jawab ria berbohong karna ria tidak ingin menjadi perhatian siswa siswi sma nya jika ke kantin dengan seoarang bimo setiawan yang tampan bak malaikat itu.
"Hmm, baiklah aku juga akan ke perpustkaan" kata bimo yang membuat ria kesal.
"Baiklah, kamu ke perpustakaan lah, karna sekarang aku hanya ingin ke taman!" Sru ria dengan nada kesalnya.
"Kalu begitu aku tidak jadi ke perpustkaan, tiba tiba saja aku juga ingin ke taman" ucap bimo lagi yamng membuat ria benar benar marah.
"Apasih mau kamu itu! Aku gak mau kemana mana kalo gitu" ketus ria yang membuat bimo mngernyitkan wajah bingung.
"Tapi, kamu itu kenapa sih?? Perasaan, aku gak ada salah sama kamu." kata bimo sekaligus bertanya.
"Iya, kamu gak punya salah. Tapi aku gak suka kalo kamu itu sok deket!" Jawab ria dengan ketus.
"Dan, aku mau kamu jangan duduk di sin--" ucap ria terputus karna tangan nya kini ditarik oleh bimo dan membuat ria bingung dengan tingkah orang yang baru dikenal nya ini.

"Ayo ikut aku dulu!"

"Mau kemana?? Lepasin!"

"Ikut dulu!!"

Kini ria dan bimo sudah berada di gedung atap sekolahan nya yang tampak sepi, hanya angin dan kesunyian yang terjadi saat ria dan bimo sampai sana.
"Kenapa??" Ketus ria yang tidak tahan dengan kesunyian yang menemani sejak tadi.
"Aku mau kita temenan!" Jawab bimo santai tanpa memalingkan wajahnya yang sedari tadi menatap ke bawah melihat pemandangan sekolahan dari atas.
"Kalo aku gak mau gimana??" Tanya ria yang hendak beranjak dari tempatnya berdiri saat ini. Namun terhenti saat bimo menariktangan nya dan menatapnya lekat.
"Apaan sih?? Lepas! Aku itu gak mau disini! Berduaan doang lagi!" Kata ria yang sudah sangat kesal dengan tingkah bimo yang dari tadi selalu menahannya saat ingin pergi.

"Kamu harus mau jadi temen aku!"

"Gakkk!!"

"Tapi kenapa??"

"Kamu itu selalu jadi pusat perhatian! Dan aku gak suka jadi perhatian"

"Kalo gitu kamu harus terbiasa dengan pusat perhatian karna kamu jadi temen aku sekarang"

" ihhh! Gak mau!"

"Harus mau!"

"Gakkkkk!!"

"Yakinn gak mau??" Tanya bimo sambil mengambil handphone milik ria yang ada di tangan kiri ria saat ini.
"Ini no telpon aku, telpon ya TEMAN!" Kata bimo lagi dengan penuh penekanan di kata TEMAN nya.
"Gak akan aku telpon!" Ketus ria.
"Kalo gitu aku yang bakal telpon kamu!" Ucap bimo yang malah meledek ria.
"Haha! Kamu kan gak punya nomor aku!" Ketus ria
"Aku punya kok!" Ucap bimo sambil menujuk handphone nya ke ria yang ada tulisan my friend ria di kontak nya.
"Kok bisa!" Marah ria
"Ya bisa lah! Apa coba yang gak bisa dilakuin oleh bimo setiawan" jawab bimo santai dan sedikit sombong untuk meledek ria.

Kringg..kringg
Suara bel tanda masuk pelajaran selanjutnya pun berbunyi semua murid sma darma bakti kini sedang menuju kelasnya masing masing, begitu pula dengan ria dan bimo.

**

Kini ria sudah berada di rumah nya yang mewah. Tidak ada seorang pun di rumah karna ibu ria pasti saat ini sedang menghadiri pertemuan antara ibu ibu sosialita atau yang biasa disebut dengan arisan antar sosialita dan ayahnya pasti sedang bergelut dengan dokumen dokumen penting dikantornya.

Seperti biasa ria langsung menuju kamarnya dan menaruh tas nya asal. Ria berjalan menuju kasur spring bed nya yang empuk dan dibaluti sprei bernuansa birunya, ia langsung merebahkan tubuhnya yang bisa dibilang mungil tersebut diatas kasur nya dan hendak memejamkan mata. Namun saat mata nya terpejam yang ia lihat adalah wajah jail bimo.

'Apa ini! Kenapa aku ngebayangin si cowok pemaksa itu' batin ria kesal karna terbayang saat bimo memaksanya untuk menjadi temannya.
'Tapi, sebenernya gak ada masalahnya sih kalo dia jadi temen aku, hanya saja kenapa aku merasa selalu kesal saat melihat dia??' Batin ria mulai bertanya tanya dengan sifatnya yang mungkin memang terlalu ketus dengan bimo.
"Ahh, terserahlah! Kenapa harus memikirkan dia sihhh!" Ucap ria sambil mengaca acak rambutnya karna kesal.

###

Maap typo bersebaran guys..

Yeayy.. jangan lupa kasih vote ya! Dan komentarnya ditunggu lohh! *hehe maksa

Tapi makasih ya karna udah baca cerita pertama ku.. maap kalo cerita nya agak ngelantur.. hehe..

Don't be silent readers^^

By: Cita Melinda

hate or love ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang