Tiga : Bahasa Pluto

37 10 11
                                    

Jangan lupa Vote dan komennya yah😊 Dan Terimakasih yang sudah nyempeyin baca aku.

-------------

"Bi, mie ayam 3 sama es teh manis nya 3 yah. Ditunggu." Teriak Nita kebiasaan. Yang langsung direspon oleh Bi Ima sambil mengacungkan jempolnya.

"Ko tiga sih pesenya, emang buat siapa?." Tanya Alia bingung.

"Buat si Maemunah, nati orangnya kesinih ko. Meskipun kami beda kelas tapi kami selalu bersamaan dan menjadi sahabat baik he."

"Oh, gitu yah. Btw itu yang nabrak tadi siapa yah?."

"Alvin, dia ketos disini beb. Kenpa yah."

"Gak apa_apa sih, cuman tanya aja lagian ko gitu banget liati gue."

Tiba_tiba, seseorang datang dari arah belakang Alia, dan langsung terduduk disamping tempat Alia tanpa memperdulikan sang empunya yang melongo kaget.

"Mana eta emih hayam pesenan gue heh?." ( Mana itu mie ayam pesenan gue eh). Kata Maemunah gadis itam manis berambut pendek sebahu itu.

Nita mendecak sebal melihat sahabatnya yang gak kebangetan itu. Ia langsung saja memberikan pesanan Mae dan melanjutkan makanan mie ayam nya, lain dengan Alia yang masih setia menatap aneh.

Mae yang tersadar sadari tadi ada yang memperhatikannya, ia menolehkan wajahnya ke arah gadis itu yang menatapnya. Keduanya kaget saking dekatnya wajah mereka.

"Astagfirullah." Pekik Alia dan Mae bersamaan.

"Saha sia, neleken gue ker dahar?."

Glek....

Alia yang tak mengerti bahasanya dan sekaligus takut melihat wajah garang membuat ia meneguk ludah nya dalam_dalam.

Ya Allah ....ini bahasa apa, Alia gak ngerti. Apa iya ini bahasa pelanet pluto yah.

"MAE...." Teriak Nina geram, karna Mae tak sopan pada Alia.

"Naon sih Ta?." (Apan sih ta?) Tanya Mae polos

"Gue kira ada sahabat baru elo ngerti Me, ajak kenalan ke, gimana ke. Ini mah malah elo bikin dia ketakutan kaya ditilang polisi, yang sopan dikit napa, ala gue elo tau kan gimana" Cerocos Nita panjang kali lebar sambil makan mie ayam dengan belepotan. Mae dan Alia hanya menatapnya dengan menganga lebar.

Duk....

PRUT....huk huk huk.....Srettt.....

"MAE...." Teriak Nita Marah karna dengan sengaja Mae memukul leher belakang Nita padahal sahabatnya sedang meminum es teh manisnya. Tanpa komando Nita menyemburkan minuman yang disruputnya itu untung saja mereka duduk nya bersejajar.

Alia yang melihatnya tertawa tertahankan sebagian ia merasa kasihan kepada Nita yang diperlakukan begitu sadis oleh Mae.

Akhirnya pun Nita pergi pamit kepada Alia untuk berlalu ke toilet.

"Ngaran maneh saha, gelis heh maneh teh nyah." ( Nama kamu siapa, cantik yah kamu mah). Ucap Mae sambil mengacungkan sendoknya ke arah wajah Alia.

Alia menggaruk telinga dibalik hijab nya itu, bukannya dia sombong tapi sungguh Alia tidak mengerti bahas aneh itu. Tapi Alia segera membalasnya dengan Ber "Oh" ria. Mae sontak tertawa ngakgak padahal menurut Alia tidak ada yang lucu sama sekali.

"Sia mirip si Idoy, sumpah kami mah ngomong kieu, maneh mah balas na kamana daek teu nyambung heh. Hahha" (kamu mirip si Idoy, sumpah aku mah bicara gini, kamu mah balasnya kemana aja gak nyambung.)

DUAR....

Seakan petir membelah lautan, Alia tak tau harus bilang apa lagi saat ini, nyatanya sekarang dia ditertawakan. Ia malah menyengir tak karuan ke arah Mae yang tak berhenti tertawa.

Ya elah nie orang, pake bahasa ko yang gak tau gue yah. Nyiksa batin bener ditertawain lagi. Emang ada yang lucu yah ....

---------------

Dilain tempat, tak jauh dari jejeran meja yang ditempati Alia dan Mae. Ada tiga cowok yang memperhatikan mereka berdua. Alvin, Jilo dan Cakka seakan terhipnotis oleh gadis cantik berhijab itu.

"Cantik yah brow" Ucap Jilo berbinar

"Sempurna, kaya bidadari surga." Tambah Alvin antusias

Dan....

"OMPONG GAK YAH GIGI DEPANNYA" Nyeplos Cakka sepolos kain sutra yang lembut.

Jleb.... Twing wing....

"Cabut, Jil. Berasa gak mood lagi gue" Alvin yang berlalu dari tempat duduk nya sambil menarik tangan Jilo yang terbenong.

"Lah, kenapa emang?." Ucap Jilo bingung yang tak sadar. Sedangkan Cakka sudah memperlihatkan deretan gigi putihnya itu ke arah Alvin yang jijik melihat nya.

"Ada Idoy, elo gak denger apa kalo yang disebelah kiri elo mulai lagi bahas GIGI OMPONG. Ayo ahk" jawab Alvin geregetan

"Hah."

"Ya allah, Astagfirullah. Ini gue punya sahabat ko apes banget, yang satu Telmi dan satu kaya Idoy malehoy." Gidik Alvin yang langsung ngacir keluar kantin meninggalkan kedua sahabatnya.

"Dia kenapa cakk?." Tanya Jilo heran pada Cakka yang masih tersenyum ala Ciptadent :D

"Gue, bahas gigi ompong lagi. Hehe"

"APA" Teriak Jilo histeris dan langsung berlari mengikuti Alvin yang sudah kekelasnya mungkin.

"Dasar IDOY MALEHOY..." Teriak Jilo lagi dari jauh. Cakka ngakgak ditempatnya....

---------


Takdir Cinta AliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang