3. salah sangka

47 11 0
                                    

Kriiing!!

Alarm pulang berdering kencang. Membuat seluruh murid riuh kesenangan. Apalagi Anggi yang sedari tadi sudah bosan dengan pelajaran sejarahnya. Segera Anggi membereskan bukunya asal. Lalu keluar kelas.

Juna!

Dimana anak itu? Anggi memutar matanya mencari-cari keberadaan Juna. Tadi seingatnya Juna meminta izin ke toilet. Namun sampai waktunya pulang, ia tak kunjung kembali. Dengan cepat Anggi kembali kekelas untuk melihat Juna.

Saat sampai didepan kelas, kelas sudah sepi dan tak ada tas Juna disana. Dimana sih dia? Anggi keluar gerbang dengan mencak-mencak dan tetap mencari Juna.

Bukan melihat Juna, Anggi malah melihat Dika dan Dira yang sedang ada di parkiran. Dengan cepat ia mendekati teman-temannya yang sudah bersiap pulang itu.

"Dir, liat Juna gak?" Tanya Anggi pada Dira yang sudah duduk di jok penumpang motor Dika. Oh ya, jadi Dika dan Dira itu kakak beradik. Mereka memang pulang dan berangkat sekolah bersama.

"Juna mulu lu cariin" celetuk Dika, sarkas. "Mau ngapain emang?"

"Kenapa lu Dik?" Anggi menolehkan kepala Dika dengan tangannya. Agar ia bisa melihat wajah Dika. Kenapa si Dika? "Tadi dia minta temenin gue ke sekolah Putri, eh sekarang malah ngilang"

"Yah tuh anak masih aja cupu" cibir Dika. Juna selalu minta ditemani kalau mau bertemu pujaan hatinya yang berbeda sekolah. "Mau ketemu doi, minta ditemenin"

Anggi hanya mengangkat bahunya. Ia juga tidak tahu kenapa seorang Juna masih malu untuk bertemu kekasih nya seorang diri. Pasti harus ditemani.

"Jadi, lu liat Juna gak?" Tanya Anggi lagi.

"Enggak" jawab Dika dan Dira hampir berbarengan.

"Yaudah, gue duluan ya, Gi" kata Dira sambil menepuk pundak Anggi. Anggi hanya tersenyum lalu mengangguk. Begitupun Dika yang hanya mengangkat alisnya tanda pamit. Entahlah, bahasa tubuh macam apa itu.

Anggi masih celingukan mencari Juna. "Kemana sih, si Juna?" Racau Anggi.

Tiba-tiba pundak Anggi ditepuk dari belakang. Uh, pasti itu Juna! Batin Anggi. Langsung saja ia berbalik badan.

"Woy!! Kemana aja lu anjir, Jun?" Cerocos Anggi sambil membalikan badannya.

Namun, bukan Juna yang ia temukan. Sialan!

"Juna??" Tanya orang itu.

"Isss, kok malah lu sih Den?" Anggi mendorong dada Denis kesal. Padahal yang ia harapkan adalah Juna. Tapi malah Denis yang ada disana.

"Ngapain nyariin Juna?" Tanya Denis sambil menyelidiki mata Anggi. Melihat itu Anggi menempeleng kepala Denis agar wajah Denis berjauhan dengan wajahnya.

"Kepo banget lu"

"Yaudah" Denis berkata dengan nada ngambeknya. "Padahal gue tau loh dimana Juna" Denis berlagak acuh sambil meninggalkan Anggi.

Mendengar itu Anggi langsung menarik seragam Denis, dan Denis pun mundur beberapa langkah. "Dimana Juna?" Tanya Anggi antusias.

"Di warung emak" jawab Denis. Dengan begitu senyuman Anggi mengembang.

"ok bro" kata Anggi sembari menepuk-nepuk bahu Denis. Setelah itu ia langsung kearah tempat parkir sepedanya dan menggoes sepeda itu ke warung emak--warung langganan tempat nongkrong Anggi dan CS.

Jarak warung emak dengan sekolah Anggi memang tidak terlalu jauh. Dan tempat itu sudah menjadi tempat tongkrongan langganan mereka- Anggi dan kawan-kawan.

Imma Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang