Setelah kejadian tadi pagi aku sangat kehilangan moodku untuk kuliah, setiap aku ingin mencatat apa yang dosenku katakan pasti ucapan taehyung pagi tadi muncul dibenakku dan sungguh itu sangat mengganggu
"Hey yeon-ah, ada apa denganmu? sedari tadi kau melamun saja"
"Eo, aku tidak melamun kok"
"Kau sedang memikirkan apa?"
"Akan aku ceritakan setelah mata kuliah selesai"
Seperti yang sudah kujanjikan kepada jungkook, aku menceritakan segalanya mulai dari taehyung yang tidak pulang sampai ia pulang dengan keadaan yang mabuk berat
"aish lelaki itu, jika ia ingin pulang kenapa tidak ke apartmentnya saja lalu hubungi dirimu saat dia sudah sadar, merepotkan sekali orang itu"
Dia lucu sekali sih, mengatakan itu sambil mem-poutkan bibirnya ah sungguh jika dia terus seperti ini bisa-bisa aku mencubitnya karena gemas
"ya! berhenti melakukan itu, mengapa jadi kau yang marah"
"apa kau serius? dia pulang dengan keadaan mabuk dan di pagi harinya ia memanggil nama wanita lain padahal kau yang menolongnya? hah sangat tidak bisa dipercaya"
"dia memanggil nama kekasihnya dasar pabo!"
"lalu mengapa kau marah padanya jika itu memang masalahnya dasar pabo!" benar juga ya, ah aku tidak tahu, ini membuatku gila
"ya! jangan menggunakan kalimatku!"
Kami berbincang-bincang cukup lama di sebuah cafe dekat kampus, jika kalian tidak tahu cafe mana yang kami tuju, itu adalah cafe yang kami pakai saat mengerjakan tugas kuliah saat libur musim panas, sekarang cafe itu menjadi tempat favorite kami dan kau tahu lah jika kau bersama dengan teman dekatmu, apa lagi di tempat yang nyaman kau akan lupa waktu
"Jungkook-ah aku harus pulang, hari sudah mulai sore"
"Baiklah, biarkan aku mengantarmu pulang"
"Gomawo jeon-ah"
Setelah kami berada di depan rumahku, aku mengajaknya untuk masuk sebentar, bisa kau bilang sebagai basa-basi, tapi jika dia tidak mau pun tak apa dan dia pun menolak, mungkin dia mengerti kalau aku hanya sekedar basa-basi
Aku pun memasuki rumah dan hal yang tidak pernah aku bayangkan terjadi, disini, di rumahku- keadaan rumahku kacau balau, seperti kapal pecah, semua barang-barang yang ada di ruang tamu berceceran dimana-mana. Demi dewa aku stress melihatnya, bayangkan saja, kau meninggalkan rumah dengan keadaan kacau dan melalui hari yang buruk lalu saat kau pulang ke rumahmu- yang saat diperjalanan pulang yang kau pikirkan hanya bagaimana kau ingin melepaskan semua lelahmu, dan ini yang kau dapat, rumah yang berantakan dan kotor dan itu semua disebabkan oleh sahabatku sendiri.
"YA! Kim Taehyung ini pasti perbuatanmu kan! Tolong bereskan ini semua!" aku tidak tahu apakah orang itu ada atau tidak, yang jelas aku hanya kesal dan ingin berteriak dihadapannya, lalu secara tiba-tiba dia berlari turun dari tangga rumahku-
"Jiyeon-ie" bukan hanya rumahku yang kacau balau, sepertinya dia juga, rambutnya terlihat sangat berantakan dan dia belum mengganti bajunya dari semalam, matanya juga terlihat lelah
"Ada apa denganmu?! mengapa kau merusak barang-barang ku?! aku tahu kau ini sahabatku tapi kau tidak bisa berbuat semau mu!"
"Mianhae" dan secara tiba-tiba dia- dia memelukku
"Taehyung lepaskan-" dia memeluku dengan sangat erat, sungguh aku tidak ingin ia melepaskan pelukannya, tapi aku harus melakukan itu
"Kau dari mana saja? aku menunggumu pulang, aku membutuhkanmu" dia mengatakan kalimat terakhirnya dengan berbisik, kalimat yang membuatku berdebar-debar
"Tentu saja aku kuliah, bodoh! cepat lepaskan pelukanmu ini dan bereskan perbuatanmu terhadap rumahku!"
"Aku hanya ingin bersamamu, akan aku bereskan semuanya esok hari"
"Heol, aku tidak percaya kau mengatakan itu, cepat bereskan ini semua dan untuk kesekian kalinya aku katakan, tolong lepaskan pelukanmu" dan dia melepaskan pelukannya, pelukan yang sudah lama aku inginkan
"Aku akan melakukannya besok, jebal"
"Jika kau tidak ingin melakukannya sekarang, setidaknya bantu aku membereskan sebagian dari perbuatanmu, ini tanggung jawabmu tahu!"
"Baiklah"
"Mengapa tidak dari tadi saja, aku lelah tahu berdebat denganmu yang keras kepala itu"
"Tapi-" dia melanjutkan "aku memiliki satu permintaan"
"Kau membuat semua ini menjadi rumit, cepat katakan apa permintaanmu"
"Malam ini aku ingin tidur bersamamu"
"Ya! demi tuhan aku akan mengusirmu dari rumah ini"
"Tolonglah sekali ini saja" dia berkata dengan suara yang lemah, pria ini terlihat sangat putus asa
"Baiklah hanya sekali ini saja, tapi berikan aku alasan mengapa kau melakukan ini, menghancurkan isi rumahku dan tiba-tiba kau ingin tidur di kamarku"
Dia tidak langsung menjawab, dia terdiam beberapa saat sampai akhirnya dia mengatakan apa yang terjadi
"Aku putus dengan taerin"