Part 1

50 4 0
                                    

Jalanan kota bogor pada saat hari weekend macet sangat parah. Jam menunjukan pukul 17:40 tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa kemacetan akan berakhir. Tisya yang kendaraannya terjebak macet pun hanya mendengus kesal. Bagaimana bisa ia keluar dari kerumuan kendataan roda 4 ini. Mobilnya terjebak ditengah-tengah kemacetan. Dengan kesal ia keluar dari mobil BMW nya itu dan berjalan kewarung dipingir jalan. Tisya mengeluarkan IPhone keluaran terbaru didalam tas ranselnya. Dan mengetik beberapa kata disana lalu mengirimnya.

   To. Ardo

Kak, gue kena macet didaerah puncak nih. Loe bisa jemput gue gak? Soalnya nih macet parah banget. Gue gak bisa muter balik karena mobil gue terjebak ditangah-tengah. Loe jemput gue sekarang ya, pleaseee....

Send~

Tisya meneduh diwarung penjual minuman itu dengan tangannya mengipasi wajahnya. Seseorang penjual tahu bulat mendekatinya.

"neng tahu neng, tahu bulat 5000 neng dapet sepuluh. Rasanya berfariasi kayak nano-nano gitu. Ada manis, pedas, Asin. Ayo neng plus dapet cabe rawit didalamnya."tawarnya

"nggak bang, saya nggak minat." sahut tisya cuek. Tangannya menggoyang-goyangkan iPhone nya karena iphone nya No Sinyal. Maklum daerah pegunungan.

"tidak ada sinyal neng kalau disini mah, hp bermerek pun percuma gak ada gunanya. Saya saranin neng buang aja tuh hp dan beli hp kayak saya ini. Lebih murah cuma 200 rbu dapet stiker gratis lagi." celoteh penjual tahu itu sembari mengeluarkan hp nokia keluaran thn 2000 itu.

"abang bisa diem gak sih,  saya gk mau beli tahu bulat. Pergi gak dari sini." teriak tisya melemparkan kekesalannya pada penjual tahu itu.
"yeh, si neng gelis gelis tukang marah. Percuma neng punya muka cantik kalo hatinya tukang marah mh. Atau si neng ini pake susuk ya, terus suntik putih gitu. Itu dadanya juga disuntik ya neng." Penjual itu makin mengolok-olok tisya.

"APA LOE BILANG? DASAR PENJUAL SARAF. GUE SUMPAHI JUALAN LOE GAK LAKU WOY!" teriak tisya sambil melemparkan sepatunya kearah penjual tahu itu yang sedang lari terbirit-birit. Aksinya itu ditonton oleh ribuan orang yang sedang terjebak kemacetan. Ada yang menertawakan juga ada yang mengeleng-gelengkan kepalanya.

"OMG, MAMIH GUE MALU!! "lalu setelah itu tisya lari kembali masuk kedalam mobilnya.

"sial awas aja tuh penjual tahu bulat, dia kira dia siap. Sok kecakepan udah bangkotan gitu juga. Bilang dada gue disuntik lagi, dasar pria kurang belaian tuh gitu. Menjudge gue padahal hatinya meronta-ronta ingin sentuhan. Hufh dasar Bakotan.." Tisya terus meluapkan kekesalannya. Saat harga dirinya diinjak oleh rakyat jelata seperti mereka membuat dirinya murka. Tak lama kemudian iPhonenya bergetar..

From.Ardo

Sorry dek, gue baru selesai rapat nih. Skrng loe d mna?

Bodo amatlah...
Dengan kesal tisya melepar iphone nya kejok belakang tanpa membalas pesan kakaknya. Dengan kesabaran yang tersisa dia menunggu sampai mobilnya keluar dari kemacetan.

*****

   Dikediaman Shidiq Latif semua orang tengah berkumpul dimeja makan terkecuali Latisya yang memang sedang terjebak kemacetan daerah bogor. Jam menunjukan pukul 20:00 tetapi tidak ada tanda bahwa tisya sudah pulang.

"Ardo ini adik kamu masih dimana katanya kita udah dari tadi nunggu dia loh." ucap Latif kepada putra sulungnya. Dia merasa khawatir karena anak bungsunya belum pulang.

"Ardo gak tau Pah, Qia belum balas pesan ardo." sahut Ardo yang juga merasa khawatir.

"Ya sudah kita makan duluan saja kasihan Nadira sama Nadifa sudah terlalu lama menunggu." putus Latif.

Nadira dan Nadifa adalah keponakannya Latif Shifiq yang berusia 5 tahun. Mereka dititipkan selama seminggu oleh orangtuanya yang merupakan adik kandung Latif itu karena sedang dalam perjalanan bisnis dinegeri bambu.

****

Sedangkan Latisya saat ini tengah berada dijalan yang buntu. Entah apa yang sedang ia pikirkan sampai dirinya tersesat dijalanan yang sama sekali tidak ada kendaraan satu pun yang lewat. Jalanan ini dikelilingi pohon-pohon  besar dan tidak ada satupun rumah disana.

"ini jalan apa sih,  kok gue bisa nyasar gini."
"mana hp gue mati lagi. Sial." desisnya tajam.
"gue minta tolong siapa nih kalo begini, akhh.."teriaknya frustasi.
Lalu tisya keluar dari dalam mobilnya dan berjalan kemana kakinya akan melangkah.

................Bersambung....................

Just Give Me a ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang