Part 7

14 1 0
                                    

"Tisya!" panggil husna dari arah pintu kelas.

"apaan sih Na?" tanya Tisya malas.

"hari ini sekolah bebas. Kita main yuk, ajak Rafa sekalian." Husna mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan.

"tapi tuh anak sekarang dimana?" tanyanya.

"belum datang kali." ucap Tisya.
"masa sih? Tapi itu tasnya ada." tunjuk husna pada tas distro hitam milik Rafa.

"lagi keluar kali na." sahut Tisya malas.

"ih, loe kenapa sih lesu gitu? Belum sarapan?" tanya husna.

"gue mager tau gak. Jadi jangan ganggu gue." ungkap Tisya.

"ehh, kalian gak keluar? Itu didepan ada pertandingan basket antara kelas kita sama kelasnya Devan." ucap Lastri teman sekelasnya Tisya dan Husna.

"oh ya?" sahut Husna. Lastri mengangguk.

"ini gue juga mau kesana." ucapnya.
"gue ikut deh. Ayo sya, ikut." ajak Husna.
"gak akh Na, gue mager banget. Loe aja sana." tolak Tisya.
"gak boleh jadi orang males sya. Pokoknya loe harus ikut kita titik." putus Husna dengan menarik tangan Tisya.

Tisya pun terpaksa mengikuti langkah Husna dan Lastri.

"itu Rafa kan" tunjuk Husna saat matanya melihat sosok Rafa. Tisya dan Lastri mengikuti arah telunjuk Husna.

"bener sya, dia sama siapa tuh?" tanya Lastri.

"itu bukannya siRega. Ketua kelas kita?" sahut Tisya.
"eh, samperin aja yuk." ajak husna. Lalu mereka bertiga pun beranjak menghampiri Rafa dan Rega.

"eh, kalian ngapain mojok berdua? Oww Jangan-jangan kalian berdua Homo ya?" celetuk Husna.

"hust gak baik ngomong kayak gitu sya." tegur Lastri. Sedangkan Husna hanya cengengesan.

"kalian bertiga ngapain sih disini? " tanya Rega bingung.

"nyamperin loe berdua. Kelihatannya lagi seru banget sih" sahut Husna.

"kepo BGT deh kalian ini." ucap rega.

"jadi gimana Raf, loe jadi ikut pas final nanti kan?" lanjutnya pada Rafa.

"liat nanti aja Ga." sahut Rafa pada Rega.

"oh ya udah, nanti kalau loe berubah pikiran. Loe langsung datang ke gue aja." lalu rega pun melenggang pergi.

"kalian berdua ngomongin apaan sih? " selidik Tisya.

"bukan apa-apa." jawabnya Rafa.
Sedangkan mereka bertiga hanya menganggukan kepalanya.

"Rafa loe mau ikut kita gak?" ucap Husna

"kemana?"

"liat pertandingan basket."jawab Husna.

"nggak deh, gue lagi ada urusan."

"kemana? Loe gak setia kawan nih ceritanya??" sahut Husna.

"nggak, bukan gitu. Tapi gue beneran ada urusan sebentar." Rafa lalu menatap mata Husna dan Tisya.

"loe berdua aja yang kesana. Kalau urusan gue udah kelar, gue samperin deh loe berdua." putus Rafa.

"oke deh. Kalau gitu kita pergi dulu ya."

Bye.

..................Bersambung....................

Just Give Me a ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang