6 Maret 2016.
Seperti biasa, malam minggu ini selalu berakhir indah, karena aku habiskan malam itu dengan Wicak. Kita sudah menghabiskan waktu bersama hari ini sekitar 10 jam. Tentu saja, kita sejak pagi tadi sudah keluar rumah, dan sampai hampir tengah malam baru pulang ke rumah. Seharian tadi kita ke salah satu wahana permainan di Jakarta, setelah itu makan malam. Semuanya berjalan mulus. Yang seperti ini, yang bikin aku selalu nunggu waktu hari sabtu, biar malem mingguan sama Wicak maksudnya.
Ah, akhirnya sampai juga di depan rumahku. Aku masih tetap tinggal didalam mobil Wicak, belum berniat ingin turun. Berharap ia melakukan hal manis yang bikin aku senyam-senyum waktu keluar dari mobilnya. Berharap ia akan menciumku, dimanapun letaknya aku akan terima. Atau, berharap ia akan menguncapkan good night untukku, dengan maksud agar ku tidur nyenyak malam ini. Nasib, harapan juga belum tentu menjadi kenyataan. Malam itu, ketika aku sudah sampai depan rumah, masih di dalam mobil Wicak, ia malah melakukan hal yang tidak pernah aku duga sebelumnya.
"Anya, aku gabisa lanjutin hubungan kita."
Deg. Aku diam. Lidahku kelu. Bahkan hanya untuk menatap matanya pun aku tak mampu. Pandanganku terkunci kedepan. Suasana berubah menjadi panas dan canggung, padahal AC mobil sudah cukup dingin. Tuhan, aku gak bisa ngomong apa-apa.
"Kenapa?" Cuma kata itu yang bisa aku keluarkan. Itupun dengan susah payah, dengan diiringi agar air mataku tidak mengalir.
"Aku udah gak habis pikir aja sama kelakuan kamu."
Gila. Ini gila Tuhan. Kenapa kamu memberikan mimpi buruk diwaktu aku sedang mimpi indah. Di malam minggu yang indah ini, Tuhan. Aku benci malam itu, malam yang akan selalu memberikan mimpi buruk kedepannya. Malam yang tidak terduga, malam dimana kita sudah tidak sama lagi. 'Kita' sudah berubah jadi aku dan kamu. Padahal 9 hari lagi kita anniversary yang ke 2 tahun, tapi kenapa disaat detik-detik kebahagiaan datang, Tuhan malah meretakan kami? Tuhan, tolongin Anya.
Aku mematung dalam jangka waktu yang cukup lama. Mungkin Wicak sadar, kalau aku gak terima sama apa yang dia ucapin, makanya setelah itu dia nyuruh aku masuk ke rumah dan buru-buru tidur, biar ga sakit karena kecapean. Bahkan disituasi seperti ini pun, kamu tetap jadi Wicak yang perhatian padaku. Meskipun aku bukan lagi pacar kamu, sih.
Aku buru-buru bersiap untuk turun dari mobil. Kuambil tas, kupakai sepatu yang sejak tadi kulepas diperjalanan dan bersiap memegang gagang pintu, lalu kemudian Wicak mencium pipiku. Mungkin sebagai tanda perpisahan? Aku pun tidak tahu. Yang aku tahu sekarang, malam itu, kita sudah gak bisa bareng-bareng lagi, dan aku pun sudah gak bisa berharap hal-hal manis dari dia. Semuanya tiba-tiba buram, air yang berkumpul dimataku sudah bersiap untuk turun.
"Makasih ya." Hanya itu yang bisa keluar dari mulutku.
Lalu aku turun dan langsung berlari masuk ke dalam rumah, tidak terasa air mata yang daritadi sudah aku tahan, meleleh juga.
Malam ini menjadi satu-satunya malam yang membuat aku benci malam minggu. Malam ini tidak lagi menjadi malam yang berakhir indah seperti biasanya. Sudah tidak ada lagi malam minggu berikutnya. Maksudnya, bareng Wicak. Karena aku sama dia sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Maka dari itu, satu-satunya alesanku keluar rumah malem minggu ya karena diajak Wicak, tapi sekarang kan sudah gak mugkin lagi, jadi aku pastiin malam minggu berikutnya akan berlangsung dengan aku di kamar dan bersembunyi dibalik selimut, mungkin itu akan jadi jauh lebih baik.
***
Hei guysss. ini story pertama aku yang bisa aku selesain ceritanya, makanya mungkin agak sedikit pendek per-partnya karena aku emang moodyan banget kalo mau ngelanjutin cerita.
Aku orangnya kalo nulis cerita di awal semangat banget, tapi pas udah pertengahan, semangatku berkurang dan mikir ceritanya bakal lama dan panjang jadi aku males ngelanjutin, HEHE maafin. ada yang sama kaya aku gak sih?
jadi aku lumayan bangga sama hasil cerita RETAK ini karena aku bisa complete-in partnya heheh.
Jangan lupa vote sama commentnya kalau kalian suka sama ceritaku ini yaa, ohiya aku juga butuh kritik dan saran. hope you like it❤ thank youuu🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
RETAK [completed]
Teen FictionSegalanya terlihat berbeda ketika Wicak memilih untuk mengakhiri hubungan dengan Anya, kekasihnya yang sudah bersamanya selama hampir dua tahun. Anya bingung, Wicak memutuskannya didetik menuju hari jadi mereka yang ke dua tahun. Apa alasan dibalik...