Aku berharap untuk tidak mau bangun, setidaknya sampai mimpi burukku selesai. Aku berharap akan ada sosok pangeran tampan yang dengan tulus dan ikhlas menciumku agar aku bangun. Tapi namanya juga harapan, jadi cuma khayal doang.
Senin pagi itu aku kebangun sama bunyi alarm. Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Aku tidak ada niatan untuk masuk kuliah hari ini. Malas keluar rumah dan menghadapi kenyataan yang tidak aku inginkan sebelumnya. Aku melihat notif handphoneku, tidak ada tanda-tanda ucapan good morning dari Wicak. Mungkin dia sudah lupa denganku. Aku bangun dan berjalan menuju cermin, lalu melihat keadaanku sekarang. Serem. Aku sendiri kurang percaya kalau bayangan di cermin itu aku, rambut yang sudah tidak terbentuk, mata merah, bengkak, belom mandi seharian dan juga tampangku yang lusuh. Mungkin inilah hasil dari semalaman aku menangis.
“Anya.... kuliah ayo!” teriak Kayla sambil masuk ke kamarku.
“Males.” jawabku kemudian berjalan lagi ke arah kasur, menarik selimut sampai kepala dan bersembunyi didalamnya.
“Ya gue tau, lo abis put—“ belum sempat Kayla melanjutkannya aku langsung teriak tak kalah kencang, memotong ucapannya, “Gausah dibahas!” teriakku dari dalam selimut.
“Iya oke maaf, tapi lo juga harus tetep lanjutin kehidupan lo Anya. Lo mau kaya gini terus jadi kaya zombie? Mata merah, bengkak, lemes, jalan aja lo ogah-ogahan. Let it flow, Anya.” ucap Kayla panjang lebar. Aku sudah cukup muak mendengar nasihatnya dari kemarin. Aku bersyukur dan sangat berterima kasih padanya, masih memperhatikanku dan menasihatiku, tapi aku kan juga butuh waktu buat hadepin semuanya.
“Nih nih gue ada buku khusus buat lo sahabat gue dari kecil yang paling gue sayang.” Kayla melemparkan sebuah buku berjudul 5 Cara Move On Dari Mantan Paling Ampuh. Bahkan aku masih belum rela kalau Wicak akan kupanggil dengan sebutan Mantan.
“Thanks.” jawabku tulus pada Kayla.
Kayla melihat dirinya sendiri pada cermin kemudian menatapku, “Lo beneran gamau kuliah?” tanyanya. Aku menggeleng lemah. “Oke kalo gitu, gue berangkat duluan ya. Pintu jangan lupa lo kunci-kunciin. Sarapan udah gue siapin dimeja makan. Dadah Anya, jangan nyoba bunuh diri lo ya!” ucapnya sambil tertawa.
“Sialan lo Kay.” teriakku sambil melemparkan bantal ke arahnya. Kemudian Kayla keluar kamar dengan masih tertawa, dan aku yang masih dikasur, belum berniat untuk mandi.
Aku membuka buku yang diberikan oleh Kayla, sepertinya tidak ada salahnya juga kalau aku jalanin tahap demi tahapan dari buku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETAK [completed]
Ficțiune adolescențiSegalanya terlihat berbeda ketika Wicak memilih untuk mengakhiri hubungan dengan Anya, kekasihnya yang sudah bersamanya selama hampir dua tahun. Anya bingung, Wicak memutuskannya didetik menuju hari jadi mereka yang ke dua tahun. Apa alasan dibalik...