part 8

245 16 2
                                    

"anda mengalami short lost memory, menyebabkan beberapa kenangan tidak dapat anda ingat. Hal ini terjadi karena benturan keras di bagian kepala ketika anda mengalami kecelakaan. Ada kemungkinan ingatan itu untuk kembali, memang butuh waktu, dan juga faktor penunjang kenangan itu bisa muncul lagi"
Perkataan dokter tersebut berputar-putar di kepalanya. Dibawah alam sadarnya Sora meminta taxi yang ia tumpangi untuk mengantarkannya pulang kerumah.

Semenjak dia kembali ke Korea, ia memang tidak kembali ke rumah, mengacuhkan permintaan ibunya untuk kembali. Ia begitu kecewa atas keputusan orang tuanya yang selama ini menyembunyikan banyak hal darinya.

"Sora-ah kau kembali nak? Ibu senang sekali" dengan dekapan penuh haru ibunya berujar.

Ketika itu juga segala kekecewaan Sora luruh bersamaan dengan air mata yang mengalir di antara mereka.

"Mianhae Omma, mianhata" bisik Sora terisak

"Ibu yang seharusnya meminta maaf. ibu yang membuatmu bersedih. Ibu yang tidak pernah memikirkan perasaanmu nak. Penyakit ayahmu bertambah parah karena ia selalu memikirkan betapa besar rasa bersalahnya padamu" ibu Sora semakin sedih.

"uljima Oemma, geumanhae,.. gwenchanayo Oemma" Sora berusaha menenangkan Ibunya.

"kami hanya ingin kau hidup bahagia bersama orang yang mencintaimu. Kau tau ayah mu ingin sekali kau hidup bersama orang yang mencintaimu" ucap ibunya sambil mengusap wajah anaknya, menatap dengan air mata tak henti mengalir.
"Lee Teuk-ssi, sangat mencintaimu Sora-ah, kau beruntung mendapatkan pria seperti dia"

Perlahan Sora melepaskan tangan ibunya. "Oemma, apa Oemma dan Appa mengenal Choi Seung Hyun-ssi?"

Tiba - tiba wajah ibunya tegang menatap Sora, seolah telah mengucapkan hal yang terlarang.
"m.. mollaseo.. N..nungundte?" dengan canggung ibu sora berucap

"sepertinya dia orang yang begitu dekat denganku sebelum aku mengalami kecelakaan. Tapi kenapa aku sedikitpun tidak mengingatnya Oemma?"

"mungkin dia tidak sedekat itu dengan mu, hingga kau bisa mengahapusnya dari ingatanmu" kata ibunya dengan sedikit tersenyum.

"sebaiknya kau segera beristirahat, ibu akan siapkan makan malam untukmu" ujarnya seraya melangkah.
"Sora-ah, Kamarmu tidak bisa di buka. Ibu lupa dimana meletakkan kuncinya. Kau bisa beristirahat di kamar ibu. Nanti kita akan cari orang untuk memperbaikinya" sambung nyonya yang masih tampak muda itu ketika melihat sora berjalan menuju lantai atas dimana kamarnya berada.

Ia memakan masakan ibunya perlahan sambil mendengarkan ibu bercerita tentang kenangan bersama ayahnya. Sesekali gadis itu tersenyum saat melihat nyonya rumah itu menceritakan hal manis yang membuat mata eomma tersebut berkaca. Sora memutuskan untuk tidak menanyakan kembali mengenai choi seung hyun. Kali ini Ia tidak ingin merusak moment menyenangkan bersama ibunya.

Sora meluruskan tubuhnya di atas sebuah sofa ruang tengah setelah mengantarkan ibunya yang cukup mabuk saat mereka menikmati beberapa botol soju dan ikan kering. Kesadarannya masih cukup ketika mengemasi beberapa piring dan juga cemilan yang ia dan ibunya nikmati bersama. Sesaat sora memengingat kapan terakhir kali ia melakukan hal menyenangkan itu bersama orang tuanya. Ia menyandarkan tubuhnya dan menarik nafas dalam, berfikir bahwa sudah begitu lama ia tidak berada di rumah dan begitu banyak yang tidak mampu ia ingat.

Perasaan hangat menyelimuti hatinya ketika ia melihat appa beserta eommanya tertawa lepas di sebuah taman chery blosoom dengan seorang gadis berambut coklat. Sora bisa merasakan kehangatan keluarga itu berpendar membuatnyapun dapat merasakan kebahagiaan mereka. Tawa dan cahaya matahari di musim semi itu beralih ke dimensi yang berbeda.

"kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku?"
sora mendegar seseorang gadis berujar sedikit berteriak pada Namja yang masih diam berkonsetrasi berkendara.

Please ! Don't remember me (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang