part 6

111 16 5
                                    

“apa kau mengingat sesuatu?” tanya Minzy berharap.

Sora menggelengkan kepalanya berat, lukanya kembali terasa berdenyut membuat keningnya berkerut menahan sakit.

“Hufft, tenanglah, semua butuh proses. Kalo begitu Mari kita kembali” ucap minzy menenangkan sora sembari mengusap punggung sahabatnya dengan lembut.

Pintu rumah sederhana berberanda besar itu terbuka dan beberapa namja yang berdandan urakan keluar dengan suara tawa yang membahana.

Dari beranda yang lebih tinggi dari jalan itu, satu - persatu mereka menyadari ada orang yang sedang memperhatikan mereka.

“aaaarrrggh,.. k --- kang?” Ji Yong terbata dengan telunjuknya lurus pada si gadis berambut coklat, membuat semua brodernya terdiam terpana.

“So.--- So - ra-ssi?” Seungri lebih parah, dia langsung kollaps tanpa sempat di sambut broder - brodernya yang juga nyaris step karena seakan melihat hantu di tengah hari.  

“itu namja yang kemarin?!” waw, ternyata kita selamat sora” tanpa mengacuhkan reaksi pria pria bergaya urakan, Minzy bernafas lega ketika melihat TOP, pria yang pernah bertemu dengan mereka.

Sangat tidak sulit TOP, dia lebih tinggi dari empat pria lainnya dan  satu - satunya orang dengan stelan sangat rapi. Terlalu rapi malah.

“annyong, apa kau masih ingat dengan kami? Kita pernah bertemu di Hotel sebelumnya” Minzy segera menyusul TOP mengacuhkan Seungri yang sudah di seret yong Bae dan GD.

“Mwo? apa yang kalian lakukan di hotel?!” tiba - tiba Dae Sung protes dekat sekali dengan telinga Minzy, membuat gadis itu meringis menyumbat telinganya.

“Jebal, di sini ada telinga!” ujar Minzy sinis.

“dan di sini ada yang mengagumi mu. Annyong hassimnika, jeo neun Kang Dae sung imnida , kau bisa memanggiku dengan Dae Sung, D-lite atau chagia” kata Daesung sumringah menyodorkan tangannya untuk berjabat.

“Mwo? Aigo, . . yaa, apa aku terlihat  seperti orang yang ingin mencari teman?”  ujar minzy lebih judes.

“apakah kau bisa meihatku seperti orang yang ingin mencari teman hidup?” jawab Dae sung dengan pandangan terpesona kepada Minzy.

“Please god, help me,. . .” Minzy memutar tubuhnya menarik lengan sora menghindari Daesung yang melihatnya seperti bidadari yang berkilauan.

“chakkamanyo Sora-ah, . .” pangggilan akrab dari pemilik suara berat itu menghentikan langkah sora dan Minzy.

“maksudku sora-ssi, kalau boleh aku tau, apa yang sedang kalian lakukan disini?" Tanya TOP terlihat sungkan

"Kami tersesat!" Jawab Minzy masih melirik kesal pada daesung, dan daesung tetap berbinar memandangnya.

" jika kalian tidak keberatan, aku akan mengantar kalian” ragu TOP memberi penawaran.

“waw, dengan senang hati, mari hyung!” Dae sung melewati TOP melompat ke arah Sora dan Minzy.

“Ladies first,. . .” Dae sung membungkukkan tubuhnya 90 derajad.

“hajjiman, mianhaeyo jika pertanyaan ini membuat mu terganggu, apakah kau benar Kang Sora-ssi?” Pertanyaan Dae sung di jawab anggukan oleh Sora dan Minzy searah tatapan daesung kepada mereka.

“apa kau mengenalnya?” sambil menunjuk sora tepat diwajahnya, kali ini Minzy mulai tertarik dengan topik pembicaraan Dae sung.

“geuraemyo, tidak mungkin aku tidak mengenal Hyungsunnim . . Aaarrrkk kau menginjak kakiku Hyung” Dae sung  melompat - lompat kesakitan.

Please ! Don't remember me (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang