L.05

878 143 53
                                    

Apa masih sakit?

Tanganmu dingin ....

Maafkan perbuatanku yang jahat padamu.

Argh! Sakit!

... ada apa denganmu!

Tidak! ... sadarlah!

Jiae terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin yang membasahi dirinya, tangannya mulai menyeka keringatnya tapi hal yang mengejutkan ialah kedua tangannya bahkan pakaian yang dikenakannya berlumuran darah merah.

Dirinya terkejut dan bergetar, "a-apa ini?" gumamnya dan segera memasuki kamar mandinya dan membersihkan dirinya.

Saat selesai membersihkan dirinya Jiae berdiri di depan cermin tangannya menyeka embun yang menutupi cermin itu dan kini bisa melihat pantulan dirinya di cermin.

"Sebenarnya apa yang terjadi dan mimpi buruk apa itu?" gumamnya dan memegangi kepalanya yang terasa pusing.

---

Eunha terus memegangi kepalanya yang terasa pusing, bahkan saat dirinya akan mendata absensi di papan pandangannya sedikit tidak jelas.

"Ahh apa mungkin efek aku tidak makan tadi pagi? Astaga kepalaku pusing." gumamnya.

"Kau ... tidak apa²?"

Suara lelaki yang sangat tak asing di telinganya dan suara lelaki diam² dirinya menaruh hati kepadanya.
Jeon Jungkook.

Eunha berusaha berakting normal di depan Jungkook dan melupakan kepalanya yang pusing, "a-aku baik² saja, tidak perlu mengkhawatirkanku."

"Benarkah? Tapi wajahmu terlihat pucat, sebaiknya kau istirahat saja ke UKS." ujar Jungkook.

Kini hati Eunha sudah berdegub kencang tidak karuan sedari tadi, Jungkook pun memasuki kelas meninggalkan Eunha setelah berkata begitu.

Ada apa hari ini? Apa ini hari keberuntunganku?, batin Eunha.

---

Sujeong sedari tadi menatapi Taehyung yang sedang melamunkan entah apa, bahkan mengabaikan dirinya yang duduk di hadapannya sekarang.

"Tae?" panggilnya tapi Taehyung tidak menjawab.

"Kim Taehyung!" serunya seketika Taehyung tersadar dari lamunan. "Akhirnya dirimu kembali juga."

"Eoh, kenapa?" tanyanya.

"Tidak, tidak apa² hanya saja kau mengabaikanku."

Taehyung melihat Sujeong yang kini mengerucutkan bibirnya bahkan memainkan pensil untuk di apit di antara hidung dengan bibirnya agar tidak jatuh.

"Kau marah?"

Sujeong menggeleng kepalanya pelan tidak ingin pensil itu jatuh.
Seketika ide nakal Taehyung datang membuatnya sengaja mencolek perut Sujeong dan membuat pensil yang diapitnya pun jatuh karena dia geli.

Seketika ide nakal Taehyung datang membuatnya sengaja mencolek perut Sujeong dan membuat pensil yang diapitnya pun jatuh karena dia geli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔Death Note [ BangLyz ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang