S.09

715 139 22
                                    

Yein POV

Hari sudah menjelang sore, Eunha belum juga pulang ke rumah dan masih berada di sekolah. Sejak tadi kami mengikutinya dari ke kantor guru, kelas dan sekarang entah kemana lagi.

Lalu, entah bagaimana kondisi Taehyung yang sedang mengikuti Woojin. Perasaanku tidak enak.

"Yein, sepertinya dia akan pergi ke perpustakaan." bisik Jungkook menyadarkanku.

Aku pun mengintip sebentar dan benar saja Eunha ke perpustakaan.
Jam segini ke perpustakaan? Tidakkah seharusnya perpustakaan sudah tutup di jam seperti ini? Aneh.

"Jungkook aku me—"

"Ayo."

Belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku Jungkook sudah menggenggami tanganku dan kami kembali membuntuti Eunha masuk ke perpustakaan dengan hati-hati.

Kami kini sudah memasuki perpustakaan dan lihatlah, sepi.
Bahkan penjaga perpustakaan saja tidak ada.

"Kemana perginya?" gumam Jungkook.

Genggaman tangan Jungkook denganku terlepas saat Jungkook berjalan entah kemana sedangkan aku masih berdiri terdiam di tempat.

"Jungkook ...." panggilku tapi dirinya entah kemana.

"Jungkook?" panggilku pelan mulai melangkahkan kakiku mencarinya dan berwaspada agar Eunha tidak mengetahui keberadaan kami.

"Jung—"

Tiba-tiba sebuah tangan mencengkramku kuat dan tangan satunya lagi membungkam mulutku.

Buk!

Ahh sakit, punggungku.
Di saat aku meringis kesakitan aku membuka mataku dan melihat siapa ... Eunha?

Aku membelalakan mataku seketika.

"Yein kau dimana?"

Jungkook mencariku, aku berusaha untuk berteriak tapi sia-sia saja karena mulutku ditutup kuat olehnya.

"Jung Yein ... jujur saja aku telah bersabar cukup lama melihatmu dengan Jungkook." ucapnya dan matanya mulai menatapku dengan penuh amarah.

Aku melepaskan tangannya yang membungkam mulutku.

"Kau yang mencelakai Jiae bukan?" tanyaku to the point dan mengabaikan perkataannya tadi.

"Yein kau di situ?"

Kali ini aku harus mengabaikan Jungkook juga.

"Untuk apa kau perduli siapa yang mencelakai Jiae? Kau ingin melaporkannya pada polisi? Apa kau punya bukti?"

"Ahh ... apa kalian sedang mengincar buku Death Note milik adikku?" tambahnya.

"Apa yang sedang kau bicarakan Eunha?" tanyaku tidak mengerti ucapannya.

"Yein!"

"Jungkook sepertinya sangat mengkhawatirkanmu eoh? Aku iri." ucapnya.

"Eun—"

"Yein, apa kau mau ku tulis namamu?" tanyanya semakin membuatku bingung dari kata-kata yang di lontarkannya.

"Maksudmu Eunha?"

"Akan ku buat kau mati."

Saat setelah dia berkata begitu tiba-tiba Jungkook muncul dari belakang Eunha dan segera menjauhkanku dengannya.

"Apa yang kau lakukan padanya?" seru Jungkook dan menarikku bersembunyi di belakangnya.

"Hmm tidak, hanya saja aku menasehatinya Jungkook. Terima kasih untuk kalian berdua pasangan serasi yang setia menemaniku sedari pulang sekolah hingga sekarang ini, tapi ku peringati kalian untuk tidak mengikutiku kedua kalinya lagi."

✔Death Note [ BangLyz ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang