~Author Pov~
"Eomma pasien yang tadi kenapa?"
"Kenapa kau penasaran dengan pasien eomma? Kau kesini hanya untuk menanyakan pasien eomma?" Tanya Dokter Jung pada putrinya yang sudah duduk manis di depan mejanya
"Bukan begitu, tapi kenapa tiba-tiba eomma melayani pasien di ruang pribadi eomma?"
"Kau penasaran sekali? Dia pasien langganan eomma, dan juga penyakitnya itu hanya bisa di tangani diruang pribadi"
"Memangnya penyakit apa?"
"Aish jinjja, anak ini, harusnya kau bertanya apa eommamu ini sudah makan siang atau belum?, bukannya mengajak eomma bergosip tentang pasien eomma" ucap Tiffany geram, jujur saja menurutnya membahas pasien dengan keluarga bukanlah hal yang penting, apa lagi jika sudah menyakut privacy pasien
"Baiklah, apa eomma sudah makan siang?" Tanya Eunha sambil tersenyum manis kearah eommanya
"Sudahlah langsung saja, kenapa kau tiba-tiba menemui eomma?"
"Kapan eomma punya waktu luang?" Tanya Eunha semangat
"Hmm, sepertinya lusa depan eomma tidak terlalu sibuk"
"Wahh pas sekali, lusa nanti aku akan memperkanalkan kekasihku pada eomma dan appa, bagaimana?"
"Baru dua minggu yang lalu kau memperkenalkan kekasih mu pada eomma, apa ini yang baru lagi?"
Tiffany tak habis fikir, mengapa putrinya tidak bisa serius dalam menjalin hubungan
"Terserah kau saja" lanjut tiffany santai
"Aishh respon eomma sangat tidak memuaskan" Eunha mempoutkan bibirnya tak suka dengan respon eommanya yang tak terlihat semangat
■■■
"Noona yakin ingin berangkat sendirian ke butik?" Tanya Jemin memastikan
"Kau dengar sendirikan kemarin, Dokter Jung bilang bahwa dengan lebih sering noona berinteraksi dengan namja maka, phobia noona akan lebih cepat pulih" Yeri melembutkan suaranya, mencoba meyakinkan adiknya bahwa ia akan baik-baik saja
"Baiklah, tapi ingat hp noona harus selalu dalam keadaan aktif, dan jika terjadi sesuatu noona harus langsung menhubungiku"
Yeri hanya terus mengangguk menanggapi Jaemin, lalu segera berlalu menuju butiknya
.
.
.
.
.
.Kringg
Bell pintu butik berbunyi, menandakan datangnya seorang pelanggan, dengan senyuman ramah Lami menyabut pelanggan tersebut
"Selamat datang nona, ada yang bisa kami bantu?" Tanya Lami dengan senyum yang terus menghiasi wajahnya
"Ya aku dengar dress butik ini sangat terkenal, dan aku berencana untuk memesan salah satu dress dari butik ini"
"Tentu saja, saya bisa menjamin apa yang ada dengar itu benar"
"Baiklah, tapi aku ingin bertemu langsung dengan pemilik butik terlebih dahulu"
"Tentu, silahkan duduk dan menunggu sebentar" Lami membungkukkan kepalanya pamit dan berlalu
"Eonnii, kita kedatangan tamu VIP!" ucap Lami bersemangat setelah menemukan keberadaan Yeri
"Tamu VIP?"
"Iya, dilihat dari pakaian, dan caranya berbicara kurasa ia adalah orang berkelas, dan juga ia ingin bertemu denganmu"
"Benarkah? Baiklah aku akan menemuinya"
Lami dan Yeri mempercepat langkahnya tak ingin membuat tamu menunggu terlalu lama dan merasa bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE POWER OF LOVE
RandomYeri gadis berusia 22 tahun merupakan seorang penderita ANDROPHOBIA -ketakutan pada seorang pria- tapi bukan berarti ia pecinta sesama Jenis hanya saja trauma tentang kenangan masa lalunya membuatnya takut pada pria selain adiknya, hingga ia berhasi...