Chapter 05

409 64 19
                                    

~Jungkook pov~

"Memastikan sesuatu...tidak bereaksi"

Aku terus mengulang kalimat Yeri, mencari tau makna apa yang terkandung dalam kalimat itu, sejak tadi malam aku terus memikirkan kalimat itu, tapi sampai sekarang aku tidak mengerti maksudnya

"Argghh..kenapa aku harus memikirkannya" ku acak rambutku frustasi, bagaimana tidak, masih banyak dokumen perusahaan yang harus ku periksa tapi fikiranku malah terus terfokus pada kalimat Yeri

"Maafkan aku sebelumnya aku harap kau tidak berfikir yang tidak-tidak aku hanya ingin memastikan sesuatu" "tidak bereaksi"

Bahkan suaranya kini muncul dikepalaku, jika seperti ini terus appa akan marah padaku, aku bahkan baru bekerja di perusahaan ini 3 hari, bagaimana jika appa memutuskan untuk mencabut hakku sebagai pewarisnya, membayangkannya saja sudah membuatku pusing, kurasa aku butuh udara segar

■■■

~Author pov~

Yeri kembali melanjutkan aktifitasnya di butik seperti biasa, setelah berkonsultasi dengan Dokter Jung semua kebingungannya akhirnya terjawab

FLASHBACK

"Sebenarnya itu adalah hal yang sangat jarang terjadi, ada beberapa alasan phobiamu tak bereaksi pada beberapa namja, yang pertama kau sudah merasa dekat dan aman dengannya seperti yang kau rasakan pada adikmu Jaemin, atau secara tidak langsung nalurimu dapat merasakan bahwa namja itu sama sekali tidak tertarik pada yeoja atau bisa di bilang namja itu mungkin penyuka sesama jenis" jelas Tiffany panjang lebar

FLASHBACK OFF

"Alasan yang pertama tidak mungkin, karena aku baru mengenalnya itu pun hanya tahu nama saja, jadi alasan yang kedua-" Yeri menganga di akhir gumamannya

"Namja memang tak bisa di tebak, padahal ia tampan, postur tubunya juga sangat bagus, sayang sekali"

"Apanya yang sayang eonni?" Mendengar gumaman Yeri membuat Lami menjadi penasaran siapa namja yang Yeri maksud

"Kau ingat pria yang mengambil pesanan nona Eunha?" Tanya Yeri yang langsung membuat Lami mengangguk

"Kau ingat phobiaku tak bereaksi saat menyentuhnya?" Lami kembali mengangguk menanggapi pertanyaan Yeri

"Phobiaku tak bereaksi karena ia seorang gay"

"APA?!!!" Kali ini Lami tak mengangguk melainkan berteriak keras, dan hal itu malah membuat Yeri tertawa terbahak-bahak

"Huaaa padahal ia sangat tampan, benar-benar sayang sekali"

"Makan siangan dat- omo kenapa noona tertawa tebahak-bahak seperti itu?" Tanya Jaemin bingung sambil meletakkan makan siang yang ia bawa di meja Yeri

"Noona menceritakan tentang Jungkook padanya" Yeri akhirnya bisa berhenti tertawa dan menjawab pertanyaan adiknya dan dibalas dengan aggukan mengerti oleh Jaemin

"Lami bergabunglah, kita makan siang bersama" ucap Jaemin saat melihat Lami berniat untuk keluar dari ruangan kerja Yeri

"Baiklah oppa" dengan senang hati Lami bergabung dengan Yeri dan Jaemin, selain karena ia lapar ia juga bisa mengambil kesempatan makan siang sambil menatap Jaemin.

■■■

~Jungkook pov~

Entah ide bodoh dari mana aku memutuskan untuk menemui Yeri dan bertanya langsung padanya apa maksud kalimatnya itu, memang aneh aku begitu penasaran, tapi mau bagaimana lagi dari pada aku gila karena penasaran sebaiknya aku bertanya langsung padanya

THE POWER OF LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang