Chapter 01

477 64 4
                                    

~Author Pov~

5 years ago

"Appa ku mohon jangan" gadis itu menangis tak henti-henti ketika appanya mulai menyeretnya

"Appaaaaa jebal, kau sedang mabuk" rintihan, tangisan, permohonan terus ia ucapkan namun tak ada satupun ucapannya yang di dengar oleh appanya, bahkan appanya dengan tega terus menarik rambut putrinya dan menyeretnya memasuki kamar.

"Eommaaa, Jaeminnn tolong akuu"

Tubuh gadis itu terhempas keatas kasur akibat ulah appanya yang dengan kasar mendorongnya

"Appaaaaa andweeee"

Satu tamparan keras berhasil mendarat di pipi mulus gadis itu, membuat pipi itu menjadi memerah dan bahkan sedikit bengkak

"Diam, atau aku akan bersikap kasar" ucap appanya geram, bahkan ia menggertakkan giginya

"Appa kumohon, aku adalah anakmu"

"Lebih tepatnya anak tiri, jadi diam, dan nikmati saja"

"Andweeeeeeeee"

Teriakan Yeri setelah sadar dari alam mimpinya, ingatan itu kembali menghantuinya walau tak sesering dulu.

Nafas Yeri memburu, jantungnya bahkan berdetak 2x lipat dari detak jantung normal, keringat terus mengalir membasahi wajah dan tubuhnya

"Noonaa" teriak Jaemin khawatir setelah memasuki kamar kakaknya.
Dengan gerakan cepat ia langsung memeluk kakaknya dengan sangat erat, mencoba memberi ketenangan pada kakaknya namun dengan keras Yeri mendorong adik satu-satunya itu

"Ja-jangan kumohon, ja-ngan" ucap Yeri gemetar dan terisak sambil memeluk kedua lututnya

"Noona ini aku, adikmu Jaemin"

"Jaemin Jaemin" kali ini Yerilah yang memeluk adiknya dengan erat, nafasnya masih memburu dan jantungnya masih berdetak cepat

"Noona gwenchana, aku ada di sini"

"Noona takut, mimpi itu, ingatan itu.. ke-kembali"

Jaemin mengusap kepala Yeri dengan lembut, ia seperti ikut merasakan ketakutan noonanya, memang bukan hal mudah untuk melupakan masa lalu yang berhasil merusak hidupmu,

"Besok pagi-pagi kita akan ke Rumah Sakit, noona sebaiknya kembali istirahat" ucap Jaemin setelah ia rasa Yeri sudah lebih tenang dari sebelumnya.
Yeri menggeleng cepat

"Noona tidak bisa tidur, bagaimana jika mimpi itu kembali, bagaimana jika-"

"Noona tidurlah, aku akan terus berada di sini menemani noona" ucap Jaemin lembut.
Meskipun umur Jaemin 2 tahun lebih muda dari Yeri, tapi jika dilihat dari sifat dan sikap, Jaemin terlihat lebih dewasa, ia sangat menyayangi Yeri dan menjaganya seakan-akan ialah yang lebih tua.

■■■

"Jaemin, kau tidak pergi kuliah"

"Tidak, hari ini aku akan menemani noona ke rumah sakit"

"Jaemin, kau ini mahasiswa baru tidak baik selalu membolos" Jaemin memang selalu membolos Jika Yeri  akan melakukan cek up, Jaemin bahkan tak pernah mengizinkan noonanya untuk keluar rumah sendiri, karena ia tau trauma noonanya bisa datang kapan saja dan dimana saja, jadi ia terus berusaha agar bisa selalu ada di samping Yeri

"Gwenchana noona, lagi pula noona lebih penting dari pada gelar S1 itu"

"Noona tau itu, tapi-"

"Kajja, apa noona mau terlambat?"

THE POWER OF LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang