chapter #4

28 3 0
                                    

Keesokan harinya, aku sedang berjalan-jalan bersama chae won, karena hari ini adalah hari minggu jadi aku memutuskan untuk bersenang- bersama.

Melepaskan kepenatan dari rutinitas sekolah yang sangat melelahkan.

Seharian penuh aku pergi bersama chae won mengunjungi beberapa tempat wisata yang terkenal di korea.

Mulai dari gyeongboek palace,namsan tower dan banyak lainnya hingga kami akhiri acara bersenang-senang kami di sungai Han.

Tempat ini sangat Indah apalagi saat malam tiba. Lampu warna-warni menghiasi setiap sudut tempat ini.

Tak jarang kami melihat pertunjukkan kembang api.

Bentuk yang dihasilkan dari kembng api itu dan warna-warna Indah menghiasi langit malam ditambah lagi Bintang yang bertaburan membuat langit malam semakin Indah.

"euaaa" aku merentangkan kedua tanganku sembari menikmati hembusan angin malam yang begitu sejuk.

"Ini sangat menyenangkan" ucap chae won. Aku mengangguk membenarkan ucapannya.

Tiba-tiba aku mendengar nada dering ponsel. Itu ponsel chae won.

Lalu chae won mengambil ponsel dari saku celananya dan menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan dari ponselnya.
Kemudian meendekatka ponselnya ke telinganya

"Yeobboeseyo" ucapnya

"......."

"Jigeum!"

"......"

"Arasseo.. "

"......."

"Ne"

Biip

Lalu menutup ponselnya dam memasukkan kembali ke saku celananya

"Siapa yang menelpon mu?" tanyaku padanya. "Oemma ku" jawabnya dengan mulut agak di moncongkan ke depan. "Apa terjadi sesuatu? " tanyaku penasaran.

"Ayah ku akan kedatangan beberapa kerabatnya, jadi eomma ku harus memasak banyak.untuk itu eomma ku menelpon ku untuk membantu nya"

Aku mengagguk mengerti perkataannya.

"Pulanglah sekarang eomma mu pasti menunggumu"."mianhe kau harus pulang sendiri" ucapnya dengan suara lirih.

"Gwenchanha" sambil menepuk bahunya.

"Mianhe".aku membalas ucapnya dengan senyuman ku.

Author POV

Chae won pergi meninggalkan hae min. Yeoja itu menatap punggung sahabatnya itu yang lama-kelamaan semakin menjauh.

Pov end
~=~=~=~

Hae min POV

Saat dalam perjalanan pulang aku melihat seorang namja tampaknya dia sedang mabuk.namun apa peduliku? Tanya ku dalam hati.

Sesaat aku melewatinya perasaan ku mukai aneh, ada perasaan takut yang melanda di hatiku. Jantungku mulai berdegup kencang.

Aku merasakan ada seseorang yang mengikuti sembari berjalan dengan cepat aku sempat melirik kebelang.


Namja itu mengikuti ku.sesaat kemudian dia menarik-narik tanganku.

Aku sempat berontak tetapi cengkraman tangan namja itu sangat kuat,hingga saat dia lengah aku langsung memanfaatkan situasi ini.

Aku memukul dia dengan tas selempang yang ku bawa.aku melarikan diri dari nya tetapi dia terus saja mengejarku.

nafasku mulai tidak teratur Jantungku berdegup kencang air mataku mulai mengalir membasahi pipiku.aku terjatuh

Berulang kali aku berteriak berharap ada orang yang menolong ku.tapi hasilnya nihil.

Jalanan ini sangat sepi.tentu saja aku belum pernah melewati jalan ini.

Aku mulai bingung kemana aku harus berlari lagi, aku sudah tak sanggup lagi untuk berlari.

Cairan bening terus keluar dari pelupuk mataku.

Namja itu berhenti lalu berjalan ke arah ku.aku hanya bisa mundur perlahan-lahan sambil menangis.

Tiba-tiba...

Kira-kira gimana ya kelanjutannya???

Nantikan chapter selanjutnya ya reader 😀😀

Jgan lupa vote dan komen ya, biar Author makin semangat nulis ceritanya.

안녕😘

This HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang