part 20

161 9 0
                                    

"Ali..."

teriakan dari jauh yang membuat ali menoleh dan aku mulai mengikuti pandanganku ke arah suara itu.

ali diam tak bergeming, aku membelalakkan mataku saat mengetahui siapa orang yang memanggil ali.

"Risti..??" ali membuka suara pelan namun sanggup ku dengar.

Risti itu temanku dan ali saat smp, namun kami berbeda kelas. tak sepertiku yang memandanginya heran, ali malah menatap tajam ke arah risti . yaa dulu mereka pernah dekat, bahkan sudah dekat dalam arti memiliki hubungan. namun aku hanya mendengar sekilas tentang hubungan mereka. mereka putus bukan karena ada orang ke tiga, namun mereka merasa hubungan mereka sudah tak bisa di pertahankan lagi karena keegoisan masing masing. Dan kurasa risti masih menyukai ali itu yang ku dengar dari cerita gritte dulu.

" ehh Ali loe sama siapa nihh gue lupa namanya..?" katanya sambil menepuk nepuk pelan pelipisnya.

" prilly .."jawabku singkat.

" ehh iya prilly..loe pacaran sama ali ?" tanyanya menyeringitkan dahi nya.

" .ngg.."

" yaa gue pacaran sama prilly, kenapa masalah.?" jawab ali memotong perkataanku yang berhasil membuat aku membelalakkan mataku.

" ohh.. nggak . nggak papa cuma tanya, ya udah gue permisi." ucap risti sambil menatapku tajam.

kenapa ali bilang aku pacarnya?? apa maksudnya?.pernyataan itu terngiang di kepalaku.

hening.

tak ada satupun dariku dan ali yang membuka mulut. kami sibuk dengan fikiran kita masing masing .

" Li .. ki..tta pulang aja yukk?".

ali mengangguk dan mulai beranjak keluar dari resto dan membayar pesanan meskipun kita belum sempat memakannya. entah kenapa nafsu makanku hilang, apa mungkin cemburu?? kurasa entahlah.

"li coba telvon gritte , dia lagi dimana." kataku sambil berjalan

" gak usah kita langsung pulang." ucap ali tanpa melihatku.

"looh.. kenapa?? nanti gritte pulang sama siapa?"

" dia ngirim pesan ke gue, dia mau loe pulang duluan, dan gue di suruh nganter loe beli kain flanel dulu."

" ohh.. ya udah langsung aja deh." ucapku membuka pintu mobil.

ali hanya mengangguk dan mulai masuk ke mobil.

dijalan kami tak bicara, kami sama sama bungkam. entah apa yang mengganggu fikiran kami.

" udah nyampek . yuk turun .." ajak ali dan mulai keluar dari mobil. aku mengikutinya.

" kamu tunggu disini ya. aku mau beli dulu." tanyaku

" jangan lama lama, ntar aku kangen." jawabnya tersenyum usil.

blusshhing...

pipiku mulai memerah dan aku berlari masuk ke dalam. semoga ali tak melihat pipiku yang sangat merah ini.

tak lama aku keluar dari toko kain flanel dan pernak pernik yang ku beli. aku menghampiri ali.

" yukk pulang, udah dapet nih." kataku menunjukkan barang yang ku bawa.

ali hanya diam tanpa menjawab dan pergi masuk ke mobil.

" pria aneh..tadi aja manis manis sekarang cuek lagi.. huuh.." dengusku kesal.

aku mulai masuk ke mobil dan menempati tempat dudukku.

" prill, nih tugas gue." katanya sambil memberikan bukunya.

aku menerimanya.

" prill, gue mau nanya."

" apa??"

" loe udah punya pacar ??"
sontak aku terkejut.

" pacar?? gue aja baru putus ngapain juga tanya pacar sih.." ucapku santai

" nggak kok. nggak papa, maaf lancang."

tak lama kami sudah sampai di depan rumahku.

" makasih Li. gue masuk dulu..loe hati hati." ucapku menutup pintu mobil. dia mengangguk dan mulai melajukan mobilnya.

Because Of Love (ali prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang