Catatan Materi Menulis BSWClub

Poin 9 : Writer's block itu apa ya?

Dulu waktu masih jadi pembaca di watty, nggak jarang nemu istilah beginian di author's note. Dan setelah beberapa lama berada di dunia oranye ini, ujung-ujungnya tau sendiri bahwa istilah ini sering digunakan penulis sebagai alasan untuk hiatus dari ceritanya.

Writer's block ini adalah sebuah kondisi dimana kita lagi dalam keadaan kehilangan inspirasi, nggak menemukan hal yang klop disaat kita seharusnya meneruskan cerita yang udah kita buat. Akhirnya, kita jadi nggak tau harus nulis apa untuk kedepannya.

Yah, walaupun sebenarnya writer's block ini dialami oleh hampir kebanyakan penulis. Bahkan penulis-penulis besar yang karyanya best-seller dimana-mana, nggak cuma penulis di wattpad aja. Tapi saya taunya istilah ini dari wattpad.

Kok bisa sih kena writer's block?

Berdasarkan pengalaman empirisme saya sendiri, yang seringkali juga mengalami WB ini, ada banyak faktor yang bisa jadi penyebab kita ngestuck/mentok dan nggak tau lagi harus gimana untuk ngelanjutin cerita.

Pertama, terlalu banyak menunda-nunda.

Maksudnya gini, awalnya kamu punya banyak inspirasi, udah dihantui berbagai imajinasi tentang gimana kelanjutan cerita kamu, tapi berhubung kamu orangnya mageran, akhirnya kamu biarin semua imajinasi itu menumpuk dalam ruang pikiran kamu tanpa tertuang dalam bentuk tulisan. Sebagai akibatnya, imajinasi yang menumpuk itu akan membuat kamu bingung ketika nanti berhadapan dengan media tulis, hasilnya? You've got nothing. Inspirasi itu langsung menguap begitu aja, dan naskahmu jadi terbengkalai. Kan sayang bangett.

Jadi, solusinyaaa, siapin notebook kecil dan pulpen. Jadikan kedua benda itu sebagai hal wajib yang harus kamu bawa kemana-mana, dan ketika inspirasi muncul, kamu punya mereka untuk menuliskan inspirasi-inspirasi yang muncul secara random itu. Kalo udah ditulis, kan kamu bisa nyusunnya nanti-nanti. Ditunda pun nggak masalah, karena kamu punya jejaknya.

Kedua, terlalu fokus sama konflik utama.

Saya banyak nemu cerita-cerita yang (mohon maaf) terlalu monoton untuk dibaca. Mungkin cerita yang saya buat juga begitu, entahlah, anggap saja saya khilaf, hehe. Kenapa? Karena terkadang kita terlalu berfokus tentang satu atau dua tokoh utama, dan menganggap tokoh figuran di cerita kita itu nggak terlalu berpengaruh sama jalan cerita.

Emang bener, kehadiran figuran itu sebenernya nggak terlalu berpengaruh pada konflik utama. Tapi ketika yang kamu ceritakan adalah melulu tentang si tokoh utama, ada kalanya kamu akan kehabisan bahan tentang si tokoh utama. Dan kamu jadi nggak tau lagi ceritamu harus dibawa kemana.

Jadi, sebisa mungkin hindari terlalu banyak menginformasikan tentang tokoh utama. Karena ketika kamu fokus hanya pada satu jalan cerita, kamu nggak akan bisa nemuin jalan-jalan lain yang sebenarnya bisa bikin cerita kamu lebih bernyawa. Kalau-kalau kamu buntu/ngestuck di jalan utama cerita, kamu kan punya jalan lain sebagai cadangan!

Ketiga, kurang membaca.

Bisa aja. Kalian pasti pernah denger istilah buku adalah jendela dunia kan? So, ketika kamu rajin membaca, otomatis dunia ada di genggaman kamu. Pandangan kamu tentang dunia jadi begitu luas, dan kemungkinan untuk mengalami writer's block ini akan kecil ketika kamu banyak membaca.

Baca apa aja, itu akan menimbulkan inspirasi yang tak terduga. Buku masak, koran, majalah, cerpen, novel, whatsoever, selama ada tulisan, disitu kamu bisa baca. Di kamar mandi sekolah pun biasanya ada tulisan lucu kan? Bahkan di tempat sejorok itu pun ada tulisan. Ini artinya, tulisan adalah dunia, ada di seluruh dunia, dan di sudut terkecil dunia.

Pekalah terhadap tulisan disekitarmu.

Tapi inget, terinspirasi sama menjiplak itu beda loh yaa, nggak bisa disamain. Mentang-mentang kamu suka sama sebuah novel, kamu jadi mengutip kalimat dalam novel itu, mengikuti alurnya, dan bahkan menggunakan nama tokoh yang sama. Bedakan yaaa. Jadilah penulis original. Meskipun ceritamu terinspirasi dari karya penulis favoritmu, usahakan ceritamu punya warna tersendiri, ciptakan karakter dan alur yang berbeda. Kalau kamu sudah memutuskan untuk menulis, maka tulisanmu pasti punya ciri khas sendiri.