Andrew menatap ke aula yang berada tepat di bawahnya. Menyisir setiap sisi untuk memastikan bahwa tidak ada yang mencurigakan, ia sudah menugaskan beberapa anak buahnya yang lain untuk menyamar sebagai pelayan. Sementara sisanya berjaga seperti biasa-seperti standar keamanan yang sudah ia terapkan.
Ia berkeliling dilantai atas untuk yang terakhir kalinya, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk mencari buku yang diminta Mr. Montgomery di perpustakaan, laki-laki berusia awal lima puluhan itu tadi malam baru menyelesaikan buku yang seminggu lalu mulai dibacanya, dan Andrew sebagai kepala keamanan sudah paham bahwa lelaki itu membutuhkan bacaan baru yang harus diletakan di meja kerjanya. Mr. Montgomery akan menyempatkan diri membaca setelah menyelesaikan tugas-tugas yang bertumpuk.
Andrew masuk ke dalam ruang perpustakaan yang gelap, ia berjalan tanpa hambatan. Ia memiliki tingkat keawasan di atas rata-rata, jadi baginya cahaya temaram dari taman yang masuk lewat jendela sudah terlihat sangat terang. Mengingat ia pernah menjadi mata-mata saat menjadi agen lapangan di perusahaan Fitzgerald International Security. Bahkan Damian Fitzgeral-bosnya saat itu-mengakui kemampuan Andrew yang tidak memiliki masalah saat harus mengintai di tempat gelap. Ia tengah sibuk mencari buku yang cocok untuk Mr. Montgomery saat seseorang memeluk tubuhnya dari bagian belakang dengan sangat erat.
"Aku merindukanmu."
Oh Tuhan, ini bencana!
Andrew mengerang dalam hati setelah mengenali siapa orang tersebut. Ia hendak protes saat wanita itu membalikan tubuhnya agar mereka berhadapan, lalu detik berikutnya sapuan bibir lembut namun terasa memaksa mencumbu dirinya dengan kekuatan; yang mampu meleburkan pertahanan seorang lelaki religius sekalipun. Tangan wanita itu merangkul lehernya dengan sangat erat, apa ia salah jika membalas ciuman wanita itu? Andrew hanyalah lelaki biasa yang memiliki hasrat normal pada lawan jenis.
Setelah beberapa saat berlalu Andrew menyadari bahwa hal itu salah, ia harus menyadarkan Mia Montgomery atau wanita yang baru ia kawal dalam dua minggu terakhir. Andrew berusaha mendorong Mia menjauh, tapi wanita itu malah menarik tubuhnya, dan pada akhirnya mereka berdua berakhir di atas sofa lembut dengan posisi yang sangat tidak layak-mengingat mereka bukan pasangan.
Andrew kembali berusaha untuk memberitahu Mia, tapi wanita berusia 22 tahun itu malah semakin berani. Mia merobek kemeja yang Andrew kenakan, bahkan suara kancing tercerai di lantai sempat menjadi latar suara pergumulan mereka. Andrew hanya dapat mengerang dan bergumam tidak jelas karena Mia tidak memberi jeda pada mulutnya, dan ketika Mia menarik diri sejenak, Andrew segera mengambil kesempatan tersebut.
"Aku mohon tolong hentikan, Milady."
Andrew merasakan tubuh Mia seketika menegang di atasnya. Lalu detik berikutnya seluruh ruangan tersebut dipenuhi cahaya yang menyilaukan, ketika Andrew melirik dengan ekor matanya, ia yakin bahwa Erick dan Mr. Montgomery pasti tengah berdiri di sana. Hal itu tercetak jelas dari wajah Mia yang berubah ngeri, tapi hal itu tidak masalah bagi Andrew. Karena yang menjadi masalah adalah saat Mia perlahan menurunkan pandangan, lalu menatapnya dengan pandangan ngeri. Seolah-olah wanita itu baru saja bercumbu dengan orang yang sudah mati.
Sial, apa dia tidak sadar kalau sejak tadi sudah mencumbuku dengan sedemikian rupa? Andrew mengumpat dalam hati.
~♧♧♧~
"Kalian harus segera menikah!" Mr. Montgomery berteriak dari balik meja kerjanya. Sementara Erick atau kakak Mia terus melancarkan serangan melalui tatapan mata, lelaki itu duduk di meja yang ada di dekat jendela, bersanding bersama vas bunga berisi lily putih yang diletakan disana. Erick terus menatap Andrew dan Mia dengan tatapan menuduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Conspiracy [Conspiracy Series #2]
RomanceMia Montgomery yakin bahwa rencananya untuk dipergoki bersama kekasihnya akan berhasil. Ia percaya bahwa Ayahnya akan menyetujui dirinya menikah dengan Lander Smith jika menangkap basah dirinya tengah bermesraan dengan lelaki itu. Ia berhasil mengen...