Before Story Marriage Conspiracy [1]

6.7K 213 21
                                    

"Argh! Erick sialan, kenapa ia harus mengganti pengawal pribadiku," Mia bergumam kesal sambil melewati selasar rumahnya, ia baru saja kembali dari mempersiapkan acara amal yang akan dilangsungkan minggu depan. Dengan perasaan kesal, Mia terpaksa kembali lebih awal. Salah satu pengawal Ayahnya memberitahu bahwa pengawal pribadinya tidak bertugas lagi-laki-laki yang sudah menjadi pengawalnya sejak 10 tahun yang lalu itu-dibawa pergi dari hadapannya langsung.

Bahkan dalam perjalanan pulang, Mia tidak diijinkan untuk berada dalam satu mobil dengan pengawal pribadinya itu. Hal tersebut membuat Mia marah, dan membuatnya menuju ruang kerja Ayahnya dengan tergesa. Ayah dan Kakaknya bersikap sesuka hati mereka. Bahkan tidak mengijinkan dirinya untuk berpendapat. Terlebih ini mengenai pengawal yang akan selalu berada di dekatnya. Mia lelah jika harus beradaptasi lagi dengan pengawal baru, dan belum tentu orang tersebut akan sebaik Mr. Brown.

Sesampainya di depan pintu kayu berukir warna coklat, Mia menarik napas lalu menghembuskan secara perlahan. Setelah merasa cukup untuk menenangkan diri, ia memutar knop lalu mendorong pintunya dengan sekuat tenaga. Membuat pintu tersebut menghantam dinding dengan suara cukup keras. Dan semua orang yang ada di dalam ruangan sontak menoleh ke arahnya.

Ada tiga laki-laki yang tengah menatapnya. Mr. Montgomery atau Ayahnya duduk di kepala sofa dengan penuh wibawa, sekalipun usianya sudah memasuki paruh baya, tapi kharisma yang dimiliki laki-laki itu tidak memudar. Di sisi kiri Ayahnya Erick duduk dengan tenang, sebuah senyuman kecil muncul di wajah tampan Kakaknya itu. Mia hanya membalas senyuman Erick dengan sebuah tatapan kesal. Lalu ia beralih menatap laki-laki asing yang duduk di sisi kanan Ayahnya.

Mia menatap stelan formal laki-laki itu mulai dari sepatu hitam mengkilat, berlanjut dengan celana bahan warna hitam. Lalu jas hitam yang tampaknya dibuat pas badan. Mungkin laki-laki itu pengusaha, pikir Mia setelah meneliti, bahwa pakaian yang dikenakan orang asing itu adalah buatan tangan. Namun seketika persepsi pengusaha itu musnah sudah, ketika Mia menatap wajah asing yang tengah balik menatapnya.

Laki-laki itu memiliki rupa serta bentuk tubuh bak aktor hollywood. Ketampanannya bisa bersaing dengan Chris Evans, dan tanpa sadar tatapan laki-laki itu membuat Mia kehabisan napas. Wajah datar tanpa senyumnya membuat Mia lupa cara mengisi oksigen untuk paru-parunya.

"Ya Tuhan, Milady. Bernapaslah," Mia merasakan tangan Erick yang tengah mengusap punggungnya. "Bernapaslah sayangku." Kakaknya itu kembali bicara sambil berusaha membawanya ke arah sofa.

Tanpa diperintah, Mia merasakan wajahnya memerah, ia malu karena tidak menyadari kalau dirinya sejak tadi menahan napas. Ia terkesiap oleh pesona laki-laki asing itu. Dan Mia perkiraan bahwa sosok yang ada di hadapannya itu seumuran dengan Erick; Kakaknya. Tanpa sadar Mia meremas tangan Erick untuk mencari perlindungan, ia masih berusaha mengatur pernapasannya. Ayahnya tetap duduk, sekalipun ada sedikit gurat khawatir di wajah keriputnya.

"Apa dia memiliki riwayat asma?" Laki-laki asing itu bertanya tanpa rasa bersalah. Atau rasa malu, dan menghargai privasi seseorang.

"Tidak!" Jawab Mia ketus sambil melotot.

"Haha tidak, tenang saja. Dia tidak memiliki penyakit seperti itu," suara tawa Mr. Montgomery membuat Mia ingin sekali membungkam mulut Ayahnya itu.

"Dad, siapa laki-laki yang tidak punya sopan santun ini?" Mia menunjuk orang asing di hadapannya dengan sengaja. Namun laki-laki itu hanya menatapnya dengan wajah datar, tapi sorot matanya menunjukan ancaman bahaya.

"Kenalkan ini Andrew Howard. Dan ia adalah pengawal pribadimu yang baru," Erick Montgomery atau kakaknya Mia menunjuk laki-laki tampan yang ada di hadapan mereka tersebut. Penjelasan Erick barusan membuat mulut Mia terbuka dengan sempurna. "Tolong rapatkan mulutmu, Milady!"

Marriage Conspiracy [Conspiracy Series #2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang