Setan Arap? (5)

668 55 1
                                        


~Mikha POV~

Setelah gue pikir-pikir kejadian kemaren emang ngga masuk akal. Baru kali ini ngeliat cowo sama cowo begitu kelakuannya. Dan yang bikin ngga masuk akal yaitu tokoh utamanya Kak Andra. Kak Andraa!

Akhirnya gue mutusin bahwa  begimanapun juga gue bukan siapa - siapanya ka Andra ataupun ka Sandro. Gue ngga boleh nyebarin fakta termenakjubkan ini, karna ini bukan hak gue. Cukup tau aja fakta ini.

Gue harus move on!

~Author POV~

"Mik, ntar kantin yuk" ajak Dira.

"Tapi gue bawa bekal. Lagian gue cuma dikasih uang dikit disuruh ngirit. Kalau lo mau gue temenin. Traktir gue siomay sama jus alpukat, baru gue mau" ucap Mikha dengan senyuman liciknya.

"Trus bekal lo dimakan kapan?"

"Ya istirahat pertama lah Dira begoo!"

"Ooh udah mulai manggil bego begoan lagi ya. Yaudah ntar gue traktir begoooooo!!" Teriak Dira tepat ditelinga Mikha.

"Lo panggil gue bego gue ngga mau ikut ke kantin," ucap Mikha.

"Iya iya ngga gue panggil bego lagi,"

"Tapi ngga janji" ucap Dira lirih namun masih dapat didengar Mikha.

"Heh lo ngomong apa" tanya Mikha dengan wajah super datarnya.

"Udah ngga usah banyak bacot. Tuh Bu pornoh udah dateng," ucap Dira menunjuk Bu pornoh a.s Bu Pornih. Memang lancang murid murid sini.-_-

****SKIP****
-Istirahat kedua-

"Kita mau sholat dulu apa ngantin dulu?" Tanya Dira sambil memasukan buku buku pelajaran barusan ke tas.

"Sholat dulu lah, gini-gini gue juga taat tiang agama," jawab Mikha.

Setelah mengambil air wudu, Mikha dan Dira menunggu giliran sholat jamaah kedua.

Seperti biasa ngga dikelas, dikoridor, koperasi, kantin ditempat ibadahpun Mikha masih saja sempat sempatnya melirik lirik kearah pintu masuk pria. Melihat lihat apakah ada kaka kelas most wantednya disini.

"Heh ini lagi otw sholat, malah mata mlarak sana mlirik sini. Gue colok juga ntar mata sipit lo," bisik Dira.

"Iya gue juga tau, tapi nih mata gatel tau kalau ngga ngeliat most wanted sekolah ini," bisik Mikha juga.

"Dir," bisik Mikha sambil menyenggolkan jari telunjuknya ke lengan Dira berulang kali.

"Apa sih Mikha sayangku cintaku?" Ucap Dira sambil melotot melihat kearah Mikha dan tangannya mengusap bagian yang tadi disenggol senggol Mikha berulang kali.

"Calon imam gue dateng," ucap Mikha dengan senyum semringah.

"Siapa?"

"Mas Muhammad Hilal Fauzan," ucap Mikha masih dengan senyum semringahnya.

"Zina oy! Mana mau kak Hilal jadi imam lo," ejek Dira.

Muhammad Hilal Fauzan biasa dipanggil ka Hilal. Kaka kelas XI Mipa 1 yang super alim, kalem, murah senyum, pinter, jago taekwondo, dan yang pasti baik buanget. Terkenal karena tingkat keagamaannya yang tinggi. Apa lagi bisa taekwondo bisa buat lindungi calon istrinyakan. Pokoknya kak Hilal idaman para mertua.

"Kalau ka Hilal ditakdirkan sebagai imam gue gimana Dir? Takdir mah ngga ada yang tau," ucap Mikha yabg tadinya masih memandang kak Hilal dari tempatnya dan diseret begitu saja oleh Dira.

"Eeh Dir ketek gue sakit ooy!" Ucap Mikha.

Setelah mereka selesai sholat, mereka langsung menuju ke arah kantin.

Jones Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang