3 ( Memori)

221 19 5
                                    

"Dan jika pergi dariku adalah bahagian dari kebahagiaanmu , tidak apa aku terima"

---

Perjalanan pulang kali ini sangatlah lama, bayangkan sudah 1 malam Ane dan keluarga Agam didalam mobil. Bisa dikatakan sangat menyedihkan. Batrai handpone Ane dan Agam pun juga sudah sangat minim, dan mereka sangat tidak tahu apa lagi yang harus mereka lakukan. Mereka sangat bosan dengan keadaan.

MEMBOSANKAN. Itulah yang ada dalam pikiran mereka saat ini.

"Kita berhenti dulu ya, kita sholat subuh dulu, baru kita lanjutin perjalanan"  kata Om Dani

"Oke pa , tapi gantian ya , Agam sama Ane tunggu disini dulu, jagaain mobil, Felly , Ratu,Mama sama Papa sholat dulu aja" ucap Agam

"Oke, hati-hati ya"  balas tante Santi

Setelah semuanya pergi , mereka bercerita mengenai hal-hal unik di sekolah mereka. Ya, Agam dan Ane baru saja masuk SMA , mereka menceritakan pengalaman-pengalamannya. Canda tawa menghiasa kedua insan bersaudara tersebut.

"Eh Ne, lu masi sama Daffa?" -tanya Agam

Ane enggan menanggapi perkataan Agam , Ane hanya menunduk. Dan hal tersebut tentu membuat Agam penasaran. Dari situ ia ketahui bahwa sepupunya sedang tidak baik-baik saja. Sejenak ia melihat air mata jatuh dari pipi Ane. 

Sejenak bayang-bayangan kebersamaan Ane dengan Daffa muncul didalam imajinasi Ane. Bayangan saat Daffa menceritakan dia meraih nilai 10 terbaik di sekolahnya , dimana Daffa menceritakan perubahan dirinya menjadi seorang Badboy , bayangan mereka duduk berdua lalu dinyanyikan oleh teman-teman Ane , bayangan dimana Ane merayakan ulang tahunnya Daffa , bayangan wajah sumbringah Daffa saat cintanya diterima oleh Ane, intinya semua hal indah yang pernah terjadi di antara mereka muncul didalam imajinasi Ane. 

Ekspetasi Ane saat ini adalah bahwa ia masih menjadi milik seorang Daffa Radyana Pramudya tapi nyatanya realita jauh dari ekspetasinya.

Akhirnya Agam membuka suara.

"Ne , gua udah ngerti sekarang, seengaknya kita sholat dulu liat papa mama sama adek-adeknya gua udah balik, ntar gua disangka ngapa-ngapin lu , mending kita sholat dulu ya Ne , setidaknya lu sedikit lebih tenang setelahnya" ucap Agam yang dibalas anggukan oleh Ane.

Akhirnya Ane dan Agam pamit untuk sholat. Mereka sholat dalam keadaan yang sangat khusyuk. Setelah selesai Ane berdo'a memohon ketenangan untuknya. Agam benar setidaknya Ane merasa lebih tenang sekarang.

"Ne,lu utang penjelasan sama gua" ucap Agam yang datang secara tiba-tiba

"Ya Allah Gam,lu ngangetin gua aja" balas Ane yang hanya dibalas cengiran oleh Agam

"iya nanti gua ceritaiin sama lu gam" sambungnya lagi

---

Akhirnya setelah semalaman didalam mobil , Ane beserta keluarga Agam sampai di Jakarta. Dan tentunya sudah berganti hari. Dan artinya juga sudah 1 hari pula Ane tidak berkomunikasi dengan Daffa dan juga sudah 1 hari pula Ane resmi berakhir dengan Daffa. 

"Ne , sekarang lu ceritaiin semuanya sama gua" ucap Agam tiba-tiba saat mereka hanya tinggal bedua

"Hm , jadi gini Gam , kemaren gua masi baik-baik aja sama Daffa dia masi manis banget sama gua nanyain gua kapan balik ke Jakarta , kita masi sempat telfonan , tapi satu jam setelah itu dia chat gua , berubah banget, dia sempat nanya gua dimana, gua jawab masi di Surabaya , terus setelah itu dia bales dia bilang kita ga bisa sama-sama lagi , kita cukup sampe disini alasannya dia mau sendiri , sumpah ngeyesek banget gam , tanpa alasan yang jelas dia ngakirin semuanya sakit gam" -cerita Ane tanpa mengurangkan dan melebihkan dia bercerita sesuai faktanya

"terus lu gak berusaha mempertahankan semuanya Ne?"

"gabisa Gam, semua itu sama aja percuma dan bikin hati gua makin ngesek Gam , karna menurut dia hal itu sama aja ngejilat ludahnya sendiri , Daffa itu tipe orang kalau udah enggak ya enggak , keputusannya ga bisa diubah Gam" -balas Feo

"kurang ajar banget sih jadi cowo , sumpah kalau kayak gini caranya gua mau banget ngehabisin dia , ga punya otak banget sih jadi cowo , nurunin derajat cowo aja , cowo itu tugasnya ngejaga bukan nyakitin kayak gini , dan Ne lu harus janji sama gua buat ngelupain dia , ga boleh bantah ini perintah Ne"

"iya Gam, kalau emang pergi dari gua kebahagiaan buat dia , gua janji bakal lupain semua hal , semuanya Gam"

"oke deh Ne , lu jangan galau-galauan besok kita ke dufan berdua aja"

"ahh , lu emang sepupu terbaik Gam , sering-sering ya kayak gini" -ucap Ane sambil memeluk Agam

"Anything for you Sist" -ucap Agam sambil tersenyum

Sudah Ane duga kehadiran Agam sangat membantunya. Agam bisa menenangkannya dan melupakan sejenak dari apa yang membebani fikirannya saat ini. Agam memang selalu melakukan apapun untuk Ane agar Ane tersenyum.

LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang