Jarak yang kamu berikan membuat aku mengerti kita tak lagi sama apalagi dalam hal perasaan.
---
Hari ini.
Ane benci mendengar kata pertemuan yang artinya akan ada perpisahan.
Tapi hari ini Ane harus bertemu Daffa.Bukan lagi bertemu yang nanti akan ada perpisahan tetapi bertemu setelah berpisah.
Hari ini. Hari ini.
Sekolah.
Daffa.
Sekolah.
Daffa.
Hari ini di sekolah bertemu Daffa.Ane masih tak tau yang harus dia perbuat saat nanti melihat Daffa. Ada beberapa pilihan yang muncul difikirannya.
1.Pura pura bahagia
2.Menemui Daffa meminta penjelasan
3.Menemui Daffa meminta Daffa kembali
4.Bersikap acuh
5.Memandangi Daffa dari jauhBeberapa pilihan disana terdengar absuard untuk seorang wanita. Ane berfikir lagi mungkin pilihan kelima merupakan pilihan yang terbaik. Menurutnya pilihan pertama sangat jauh dari realitanya.Pilihan kedua terdengar tidak mungkin apalagi pilihan ketiga yang terdengar cukup gila. Dan pilihan keempat mungkin bisa menjadi plan Bnya nanti.
Ucapan sang Bunda membuyarkan lamunan Ane.
"Ane mau kesekolah sekarang?" ucap bundanyaAne sekarang sedang berada dimeja makan bersama Bundanya.
"Hm..iya bun, Ane berangkat ya" jawabnya
"Sama apa Ne ke sekolahnya?" tanya bundanya lagi
Ane berfikir sebentar,biasanya Ane kesekolah diantar ayahnya namun karena ayahnya sekarang bekerja diluar kota jadi dia harus berfikir keras mungkin untuk saat ini angkot pilihan yang tepat.
"Sama angkot aja deh bun" jawabnya
"Ya udah hati-hati ya,Ne"
"Iya bun,Assalamualaikum" ucap Ane sambil mencium tangan bundanya
"Waalaikumsalam"
---
Untuk beberapa saat akhirnya Ane sampai di sekolah. Sedikit informasi Ane bukanlah termasuk murid populer di sekolah , Ane cuma murid biasanya yang kebetulan memiliki banyak kenalan.X IPS 3
Ruang kelas yang menjadi tujuan utama wanita itu. Ane menarik nafas lega saat sampai dikelas. Sapaan dari teman-temannya membuat lengkungan garis kecil di bibirnya dan membentuk senyuman."Haii An" sapa Genta
"Haii Ta" balasnya
Ane melihat tas teman-temannya yang cukup familiar sudah terpajang rapi dikursi milik mereka sendiri. Ane memiliki 4 teman akrab.
Ane akan memperkenalkannya satu satu.
1.Adriana
Adriana adalah wanita keturunan chinese bermata sipit.Kerap disapa Ana. Ibunya memiliki apotek yang cukup besar dan banyak cabangnya.Dan anak anak dikelas Ane bilang Adriana memiliki hubungan yang termasuk dalam kategori Relationship goals. Dan Adriana ini adalah teman sekelas Ane.2.Putri
Putri ini adalah anak dari seorang ustad yang cukup terkenal di daerah mereka, namun tak membuat Putri ketinggalan gaul tapi selalu ingat dengan agama.Putri ini memiliki suara yang merdu dan Putri adalah anak kelas IPA. Dan Putri ini satu-satunya teman Ane yang berbeda jurusan. Putri ini juga memiliki kisah yang sama dramatisnya dengan Ane.3.Cara
Caramel lebih tepatnya. Namanya memang seperti tokoh di film London Love Story. Cara ini merupakan chairmatenya Ane. Cara ini memiliki pemikiran yang cukup dewasa jika dia memang dalam mode connect.Cara ini seperti memiliki 2 kepribadian terkadang bijak tekadang lemot.Tetapi lebih sering lemotnya sih. Cara ini blasteran Arab-Indo. Terbukti dari hidungnya mancung alis tebal dan bulu matanya lentik,tubuhnya tinggi semampai, terbukti dia menarik karena pernah suatu ketika senior meminta tolong kepada Ane untuk membantunya lebih dekat dengan Cara tapi Cara ini merupakan tipe wanita setia. Dia LDR,jarang komunikasi,jarang bertemu, dan LDRnya berkemungkinan selama 7 tahun.4.Elena
Ini yang terakhir. Elena ini merupakan teman baru Ane saat baru masuk SMA. Elena cukup populer di sekolah.Ini terbukti banyak senior yang mendekatinya.Terakhir kali dia berpacaran dengan salah satu senior yang cukup populer disekolah yang merupakan vokalis band. Elena ini seorang perantau dan sering kali rumah kontrakan sementaranya dijadikan basecamp dadakan sepulang sekolah. Elena adalah chairmate Ana.Cukup cerita mengenai teman-teman Ane. Setelah bertanya kepada Genta keberadaan teman-temannya Ane melangkahkan kakinya ke kantin.
"Hallo gengsssss" Sapa Ane
"Ehh udah dateng lu?" balas Ana
"Ne , lu kok bisa putus sih sama Daffa setau gua hubungan kalian yang paling langgeng dari kita semua, tapi kenapa Daffa tega permainin lu selama itu"
Ucapan Elena terasa seperti pukulan telak bagi Ane. Ane tidak menjawab mukanya datar tanpa ekspresi Ane tidak menjawab juga tidak bereaksi tanpa respon.
Sampai akhirnya bel upacara berbunyi."Yang jelas lu utang penjelasan sama kita" ucap Ana dengan tegas
Jiwa Ana ini memang jiwa pemimpin. Terbukti dia terpilih menjadi ketua kelas saat SMP dan berlanjut sampai sekarang.
"Iyaa An" suara Ane terdengar lesu.
---
Upacara.
Ane tidak bisa diam bila sedang berada dalam situasi yang satu ini. Seburuk apapun suasana hatinya Ane tidak memperlihatkan kepada orang banyak. Bilang saja dia bermuka dua mungkin untuk saat ini ungkapan itu cukup tepat.Ane beberapa kali ditegur guru karena menjaili Zera. Zera ini juga cukup dekat dengan Ane tetapi lebih terlihat seperti rival.
"Aduh Ne , diam dong tuh liat Bu Ros udah kayak mau nelen lu , lu tetap jailin gua, gua ga mau ya diseret ke ruang BK gara-gara lu, lu galau sih galau gak gini juga ya" ujar Zera dengan yang err... terdengar dramatis cukup menjijikan bagi Ane.
Belum sempat Ane membalas Bu Ros dengan galak mulai mendantangi mereka. Namun saat langkahnya tertinggal dua lagi upacara selesai.
"Thanks good , for lucky you give" ucap Ane dengan bisikan nyaris tak terdengar.---
"Ane, bisakah kamu membantu saya mengantarkan buku ke kelas 11 ips 4?" ucap guru kelasnya di akhir pelajaran11 IPS 4. 11 IPS 4. 11 IPS 4.
You know what? It's Daffa's class.Ingin rasanya Ane menolak tapi apalah daya dirinya yang hanya seorang pelajar yang sepertinya memang wajib mengikuti perintah sang guru.
"Ane mah bisa bangett buu" suara itu. Dasar Zera bangke umpat Ane.
"Benar kah Zera? Ayoo Ane" jawab bu Eli tegas
Terdengar candaan Cara yang sedikit memberi semangat untuk Ane dengan ciri khasnya yang tenggil "cemungut Aneska" dasar alay , Ane mengumpat lagi.
Mau tak mau Ane harus mau. Mungkin waktu harus ia ikuti sebagaimana mestinya walaupun dia tidak dapat menduga apa yang akan terjadi selanjutnya bisa jadi Daffa mengejarnya dan menjelaskan semuanya. Ahh jangan mimpi , otak Ane berseru lagi.
11 IPS 4
Name tag kelas tersebut sudah ada didepan mata Ane. Ane masuk sambil menunduk sepertinya tidak ada yang menyadari kehadirannya.The lucky day.
Setelah mendapat ucapan terima kasih. Ane buru-buru balik berlari sambil menunduk tanpa meperhatikan sekitar.
1...2...3... Aduhh!!!
Suara itu... Suaraanya DAFFA.
"Ka Daffa" sapa Ane gemetar."Maaf ka, gua ga seng.." ucapan Ane terhenti ketika Daffa melangkah menjauh memasuki ruang yang tadi baru ditinggalkan Ane.
Tidak Ane tidak mau lagi menangis. Ane merasa seolah Daffa membuat ruang antara dirinya dengan Ane. Ane merasa seperti orang lain bagi Daffa. Padahal ahh.. sudahlah itu hanya sebuah hal bernama masa lalu.
Ane tersadar saat Daffa masuk ruangan itu.Mungkin kisah mereka seperti itu saat Ane masuk terlalu jauh ternyata Daffa pergi.Saat Ane telah pergi Daffa baru saja berada didalam.
Ane baru menyadari tak ada lagi persamaan antara mereka. Apalagi p-e-r-a-s-a-a-n.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave
Teen FictionKamu pergi? Ah iya aku lupa sudah terlalu lama. Dan juga aku melupakan bahwa kamu sudah menemukan hati yang baru untukmu menetap. Tapi sayangnya, aku masih menganggap tempatmu masih hatiku. Apa kabar lagi dengan hatiku yang rapuh. Pernah kau bilang...