4 (All Day with Agam)

178 16 2
                                    

 "Aku adalah penikmat kebersamaan karena aku tahu arti sebuah kehilangan"

---
Seperti yang dijanjikan Agam kepada Ane sebelumnya ia akan mengajak Ane ke Dufan. Agar Ane dapat melupakan hal yang menjadi penganggu fikirannya. Sebenarnya tidak banyak hanya 1 nama yaitu Daffa. 

Daffa Daffa Daffa, 1 nama yang membuat kehidupan Ane berubah 180° . He is so broke Ane's heart.

Sudah cukup semuanya ini harus menjadi happy day buat Ane, ia sudah berjanji kepada Agam bahwa akan melupakan semua yang telah terjadi antara dia dan Daffa. Sudah Ane tekatkan dia tidak akan mengecewakan orang-orang yang memperdulikannya, dan dia tidak mau sepupunya itu kecewa padanya.

Agam dan Ane sudah selesai bersiap-siap untuk quality time atau liburan singkat mereka. Mengapa singkat? karena sore ini Agam harus kembali ke Bandung dan esok hari memulai aktfitas bersekolahnya. Dan artinya Ane harus siap berjauhan dengan sepupu famousnya ini.

Sepertinya mereka berdua sangat maching dengan Ane yang memakai kaos putih yang bertuliskan SWAG dibalutkan dengan kemeja flanel kotak-kotak warna abu-abu putih  yang tidak dikancingkan dan lengan digulung hingga siku dipadukan dengan celana jeans warna putih disertai sneakers putih dan ransel abu-abunya. Begitu juga dengan Agam memakai kaos putih dipadukan dengan kemeja flanel kotak-kota dengan style yang sama dengan Ane dan Agam memakai jeans selutut dengan sneakers hitam juga ransel hitam. Cukup casual sepertinya.

" Udah siap lu , Ne?"  tanya Agam

"Udah dong ga liat gua cantik ginii? " Balas Ane

" Narsis najisssssss" cibir Agam

"Jangan mulai deh Gam, ntr gua ngambek kan ga lucu Gam"

"Iyaaaa deh iya dehh"

Mereka berduapun berangkat menggunakan motor yang ada di rumah Ane,tujuannya menghindari macet dan cepat sampai. Dan karena mereka pergi juga berdua.Perjalanan itu mereka berdua lewati dengan canda tawa. Mungkin bisa dikatakan Ane melupakan Daffa sejenak walaupun cuma sejenak.

---

20 menit mereka lewati dan akhirnya sampailah pada tujuan mereka yaitu "Dufan". Terlihat sekali wajah bahagianya Ane. Ane bahagia saat ini walau tak sebahagia saat dirinya dengan Daffa.

"Gam, lu takut ga naik halilintar? " ucap Ane tiba-tiba

" elah kecil itu Ne , kenapa mau main lu?

"lu yakin Gam , gua ga percaya secara kan lu orangnya tukang kibul?'

"elah Ne, lu meragukan seorang Agam, ntr nyesell lo"

"yaudah kalau lu berani tunggu apalagi"

"mmm, lu yakin Ne, ga takut?"

"buat apa gua takut Agam, kan ada lu, lu mau gua lupa sama dia kan? kalau gitu lu ikutin maunya gua"

Dengan sedikit perdebatan akhirnya Agam mau menaiki wahana yang cukup extream tersebut. Cukup diketahui ya , Agam itu sebenarnya takut tapi karena sudah bersangkutan dengan proses move onnya Ane Agam akhirnyaa mengalah.

Hari ini mereka lewati dengan bahagia. Ane betul betul menghargai kebersamaan antara dirinya dan Agam. Ane menikmati setiap kebersamaannya dengan Agam. Karena harus menunggu 1 semester lagi mereka baru bisa menikmati liburan bersama lagi.

"Gam, gua mau ice cream" ucap Ane tiba-tiba

"Mau ice cream Ne?

"Mau banget Gam"

"Ya udah beli yok"

"beneran nih , macha ya"

"iyaaa, cepetan jalannya"

"iyaa elahh gam"

Sesampainya di kedai ice cream Agam langsung membelikan ice cream kesukaannya Ane. Hal ini sama persis dengan hal-hal yang selalu dilakukan Daffa sepulang sekolah. Daffa membelikan ice cream macha kesukaan Ane dan Ane menunggu dengan sepenuhn hati.

"Nih Ne, ice creamnya?"  akhirnya ice cream macha kesukaan Ane sampai. Ane langsung melahap ice creamnya dengan tidak sabaran seperti anak kecil.

"Ne lu rakus amat sih sampe belepotan gitu , dasar jomblo ga ada jaim-jaimnya" ucap Agam

"Ya Allah mas, sadar dong situ juga jomblo"

"gua mah ga jomblo Ne?

"lah terus"

"Jones"  

Seketika tawa Ane pun pecah mendengar jawaban yang dilontarkan Agam. Mereka berdua layaknya sepasang kekasih.Mungkin orang-orang yang menyaksikan tingkah sepasang sepupu ini menyangka mereka sepasang kesasih yang sedang kasmaran. Bagaimana tidak yang satu cantik dan yang satu ganteng.

"Gua seneng Ne, lu bisa ketawa kayak gini, ga kebayang gua kalo liburan kita lu sedih mulu"

"Lu tau Gam , gua mau nikmatin kebersamaan kita Gam, gua ga mau lu kecewa sama gua,gua cuma mau nikmatin setiap kebersamaan sama orang-orang yang gua sayang" balas Ane

"gua seneng liat lo senyum gini Ne, jangan sedih ya, gua janji bakal pindah secepatnya dan jagain lu Ne" Balas Agam yang hanya di balas seyuman oleh Ane.                                                                

'Gam , lu ga tau Gam hati gua ini masi ada dia, gua ga tau kalau lu pergi,gua gamau nunjukin sedih gua sama yang lain. Gua ga mau kelihatan lemah di mata Daffa, gua mau Daffa taunya gua baik banget tanpa dia" batin Ane.

---

Akhirnya Agam dan Ane sampai di rumah. Agam mempersiapkan barang-barangnya terlebih dahulu. Dan langsung meminta izin kepada Ane dan orang tuanya.

"Om tante , Agam balik dulu ya, Agam usahain bisa pindah kesini buat jagain Ane, Om sama tante baik-baik ya disini. Jangan manjain Ane biar dia mandiri. Manja banget anaknya om,tante"

"hahah, iya Gam tenang aja, hati-hati ya, om titip salam aja sama mama papa kamu, kan kemarin habis dari sini bentaran doang mampir langsung balik"

"oke om ntar Agam salamin"

Dan Agam pun melirik Ane sekilas.

"Ne , gua balik dulu ya , jangan galau mulu, gua bakal secepatnya pindah kesini" ucap Agam

"janji ya Gam, gua juga janji bakal lupain Daffa Gam"

"janji nih ya,yaudah gua pamit ya Ne,eh tapi lu ga mau bilang hati-hati gitu sama gua?"

"haha, iya ya hati-hati Gagam"

"Babay Ane, always happy ya wkwk"

"babay Gagam"

Akhirnya setelah liburan singkatnya dengan Ane, Agam kembali ke Bandung.Dan besok Ane juga pasti bertemu dengan Daffa mau tidak mau pasti terjadi. Dan pastinya Ane sekarang melanjutkan ritual galau-galauannya.






LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang