Chapter 10

3.9K 310 19
                                    

It's been a long time, and I never see him again.

I never tell him we're break up.

I never hear his voice, or his face.

And I keep standing here, hoping he'll come back, tell me if he's okay.

Fighting for my new life, breaking all the pain.

And I just can let him go, I was fall.

for him.
...

(A/N : Last Kiss - Taylor Swift nya di play coba)

*beberapa bulan kemudian*

Semenjak kejadian itu, saat Thomas marah besar pada Harry. Aku belum pernah melihatnya lagi.

Sekarang aku sendiri, tidak jelas rasanya, dia tidak pernah menelepon atau mengsms-ku lagi.

Aku tahu, pasti dia sangat lelah menghadapiku, dan sekarang dia pasti sudah senang bersama Sarah.

Sekarang juga aku tidak cantik seperti dulu, rambutku jelas sudah habis, kadang aku suka menertawakan diriku sendiri melihat kepalaku di depan cermin. Kepalaku lebih terlihat seperti kelereng. Kelereng berwajah mungkin?

Tidak berubah, aku harus terus terapi. Tampa Harry, memang terasa hampa, tapi aku mencoba bertahan, menikmati sisa hidupku.

....

Sekarang tidak ada siapa siapa dirumah, Mom dan Dad berbelanja bulanan, Thomas pergi kesekolah.

DING DONG

Aku mendengar suara bel, aku menggunakan beanie milik Harry ini dan segera keluar, hanya surat.

Aku membuka surat itu.

Harry dan Sarah, rasanya senang mereka bahagia, sekarang mereka akan menikah.

Aku menghapus air mataku, menatap surat itu sedih.

Aku pikir kita akan bahagia bersama, sekarang kau bahagia bersama Sarah, aku yakin.

Aku mengusap air mataku pelan, dan kembali masuk kedalam rumahku.

"Kiara" ucap seseorang sambil menggengam tanganku. aku membalikan badan.

"Harry?" tanyaku heran menatap matanya. sama seperti dulu, hanya saja, dia terlihat lebih lelah, entahlah.

"I've missed you so much" ucapnya pelan dan memeluk tubuhku, aku masih terdiam, dengan pelan aku memeluknya sambil bergertar. Rasanya seperti mimpi, baru saja aku menangisnya tentang pernikahanya.

"I'm sorry Kiara, " ucapnya sedih. "It's okay if you happy" ucapku pelan.

...

Namanya Darcy Kiara Styles, nama yang indah bukan? Bidadari kecil ini anak dari Harry dan Sarah. Entahlah Harry memberikan nama depanku untuk nama tengah Darcy. Mereka sangat beruntung, bisa memiliki anak perempuan yang cantik dan memiliki keluarga, tidak sepertiku yang hanya bisa meneratapi penyakitku.

Rambutnya berwarna brunette seperti Sarah, dan matanya hijau seperti Harry, dia sangat menggemaskan.

Sungguh bukan sesuatu yang pernah aku pikirkan, tak sangka mereka sekarang akan resmi menjadi suami istri. Tepat dihari ini.

"Anakmu sangat menggemaskan Sarah" ucapku sambil menggendong Darcy, dia hanya menatapku dan tersenyum. "Terima kasih," ucapnya pelan.

Sarah mencoba untuk mengendong Darcy yang berpakaian bagai peri. Dan membiarkan bermain dengan Renee, ibu Sarah. "Kiara, maafkan aku" ucapnya pelan dan mengeluarkan beberapa tetes air matanya.

He's Come Back (Harry Styles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang