Chapter 20

24.6K 2.4K 381
                                    

Para pelayan sibuk mengemas barang-barang nyonya rumahnya untuk dimasukkan ke dalam koper. Eliza hanya memperhatikan proses tersebut dengan mulut terkatup rapat.

Tawa sinis yang pelan terlontar dari bibirnya. Jadi seperti ini akhir pernikahanku? Bahkan aku belum melahirkan pewaris. Tapi aku akan dibuang ke pedesaan. Menghabiskan sisa hidupku. Sendirian.

Suaminya membuangnya. Jordan membuangnya karena ketakutan pria itu akan masa lalunya. Tenggorokannya sakit karena menahan gumpalan kesedihan yang memenuhi rongga dadanya dan matanya perih karena menahan air mata yang sebisa mungkin Eliza tahan agar tidak terjatuh di hadapan para pelayan yang masih sibuk mengemas barangnya.

Hati Eliza sakit karena Jordan belum bisa memercayai dirinya. Jordan memendam kegelisahan dan ketakutannya sendiri. Dan tidak ingin berbagi dengan melibatkan Eliza di dalamnya. Waktu yang mereka habiskan bersama hanya untuk kepuasan tubuh semata. Nyatanya hati mereka tidak menyatu.

Pada awalnya Eliza sangat optimis jika hati mereka bisa terbuka untuk satu sama lain. Melebur dalam simfoni yang melahirkan kepercayaan mutlak. Berbagi kebahagiaan dan kesedihan bersama. Namun lagi-lagi impian Eliza harus jatuh ke dasar jurang dan terkubur sangat dalam.

Eliza berbalik dan berniat pergi dari pemandangan yang membuat dadanya sesak. Tepat ketika ia keluar dari kamar tidurnya, ia melihat Jordan berjalan menuju kamar tidurnya dengan perlahan tanpa memperhatikan sekelilingnya.

Eliza bertahan pada posisinya. Berusaha menahan diri untuk tidak berlari dan menghambur dalam pelukan Jordan. Menenangkannya. Mengatakan bahwa semua baik-baik saja. Dan sekali lagi meyakinkan suaminya bahwa ia berbeda dan tidak akan pernah seperti ayahnya.

Jordan berhenti tepat di depan pintu kamar tidurnya. Ia masih terpaku di sana hingga akhirnya menghadap Eliza yang masih belum beranjak dari posisi berdirinya. Mata mereka bersinggungan. Eliza berusaha menahan gejolak kesedihannya ketika melihat manik Jordan kembali memancarkan kesepian yang mendalam.

Ia mengambil satu langkah ke depan. Tangannya terulur untuk menyentuh kerutan dalam yang terbentuk di antara kedua alis gelapnya. Eliza tersenyum ketika Jordan memejamkan matanya saat Eliza membelai halus kerutan itu agar menghilang.

"Jordan," ucap Eliza dengan lirih. Ia menggigit bibir bawahnya karena keraguan menyelimutinya.

"Apa kau sungguh-sungguh akan mengirimku ke estat pedesaanmu?" tanyanya dengan nada tercekat.

Eliza melihat Jordan membuka matanya dengan perlahan. Tatapannya seperti mengatakan pada Eliza untuk tidak mengakhiri momen ini dengan pertanyaan mengenai pernikahan mereka. Namun Eliza tidak dapat mengabulkannya. Ia ingin Jordan membuat semuanya jelas. Apakah perasaannya terbalas.

Jakun Jordan naik turun saat memikirkannya. Otak Eliza menyuruhnya untuk menyiapkan hatinya yang mungkin saja akan kembali tercabik. Ia menahan napasnya. Menunggu jawaban yang akan Jordan ungkapkan.

Jordan menggenggam pergelangan tangan Eliza dengan erat. "Aku tidak pantas dicintai olehmu, Eliza. Maafkan aku," ujar Jordan dengan suaranya yang bergetar dan serak karena begitu banyak perasaan yang menumpuk di hatinya.

Dengan perlahan, ia mencoba melepas pergelangan tangannya yang ada pada genggaman Jordan. Senyum kesedihan mulai terbit di bibirnya. "Baiklah. Selamat tinggal, Jordan," ucap Eliza. Air matanya turun tanpa bisa ia kendalikan. Tidak peduli bahwa Jordan masih menatapnya dengan penyesalan.

Eliza berbalik dan kembali masuk ke dalam kamar tidur utama duchess yang dingin. Jordan melepasnya. Jordan tidak memercayainya. Tidak ada apa pun lagi yang dapat Eliza lakukan.

***

Jordan berkali-kali menelan ludah saat Eliza bertanya mengenai kesungguhan Jordan yang akan mengirimnya ke Chatsworth House. Ia tidak ingin momen yang Eliza ciptakan berakhir begitu saja. Ia tidak ingin kehilangan cinta yang Eliza berikan padanya. Eliza membuatnya menjadi pria egois yang hanya menerima tanpa bisa memberi.

Pleasures Of a Wicked Duke [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang