Jaga Dia Untuk Ku bag.4

3.9K 359 10
                                    

              By, Ari Susanti

 yuk dilanjut lagi ya kisah Satria dan Sakira,Semoga rekan-rekan suka ya dan jgn lupa kasih dukungan ya walaupun mungkin masih acakadut disana sini....


"Hai...,sepertinya ada pemandangan baru ya disini?" Satria menghampiri salah satu anggotanya yang sedari tadi terus memperhatikan kearah bangunan poskesdes yang tepat berhadapan dengan pos mereka.

"Lucu saja melihatnya nenek-nenek disuruh senam ,tapi kelihatannya mereka senang sekali"

"Kamu pikir saya tidak tahu siapa yang sedang kamu perhatikan bukan peserta senamnya tetapi intruktur senamnya iakan hayo ngaku deh"

"Serius yang saya perhatikan pesertanya kok kalau instrukturnya sumpah saya tidak berani melihatnya tatapan matanya angker banget lagi pula mana berani saya saingan sama Danru"

"Apa maksud mu?"

"Maaf Ru,saya tahu kok semenjak beberapa bulan ini bu bidan menempati poskesdes danru sering memperhatikan dia berusaha curi-curi pandang bahkan setiap kali ada kesempatan bertemu selalu berusaha mendekatinya dan mengajaknya berbicara tetapi dicuekin kan? Ternyata epek dari bertabrakan dikantor kepala desa itu masih berpengaruh ya sampai sekarang,sudah ru apa lagi kalau memang merasa sudah cocok ya sudah pepet terus ajak ke KUA"

"Ngapain?" tanya Satria pura-pura bingung.

"Jadi tukang sapu.Ya diajak menikahlah baru juga setahun jadi duren (duda keren ) udah pura-pura lemot"

"Terus apa bedanya sama kamu,ngikut saya ngepam kemana-mana tapi tetap saja jadi jomlo sejati"

"Ya mau bagai mana lagi Tuhan belum memberikan ijin untuk bertemu tulang rusuk saya ru"

"Sok tahu"

"Ya tahulah,makanya danru jangan lama-lama nanti keburu diambil orang?" Satria tertawa apa lagi ditambah dengan nada bicara anggotanya yang begitu kental dengan ciri khas dialek kota Medan semakin menambah kesan tersendiri.

"Memangnya kamu, pantang lihat yang cantik langsung mengeluarkan jurus rayuan maut hati-hati ini daerah pesisir jangan sampai menyakiti hati anak gadis orang bisa kena guna-guna terus tidak bisa pulang kekota"

"Danru bisa saja ngeri ah jangan ngomongin hal-hal begituan bikin merinding ih amit-amit,tapi ru coba lihat itu memang cantikya penghuni Poskesdes itu" suara Pratu Heri yang sedikit bergema turut mengundang perhatian para pasukan loreng yang berada didalam posko mereka serentak menghambur keluar mengerumuni Satria dan Heri.

"Manasih bu bidan yang katanya cantik itu?", sambung yang lain nya.

"Itu yang lagi jadi instruktur senam lansia,sudah selesai kelihatannya dia mau pergi pasti bu bidan itu lewat dari sini" sambung Heri lagi.

"Ah bu bidan itu pakai sepeda motor pasti dibalapnyalah itu"

"Mana bisa dia balap didepan pos ini bakalan terkena polisi tidur dia"

Satria tidak bisa menyembunyikan tawanya melihat tingkah para anggotanya yang tengah berkasak kusuk menunggu seseorang yang akan lewat didepan pos mereka.Dan benar saja seseorang wanita cantik akhirnya melewati pos dimana para tentara tersebut sedang berkumpul, kerena harus melewati gundukan tanah jalanan yang sengaja dibuat wanita tersebut mengurangi kecepatan sepeda motornya. Suara siulan dan suitan usil dari mahluk loreng yang ada ditempat itu segera bergema mengusik sipengendara sepeda motor.Namun sipengendara sepeda motor tersebut tidak bergeming dan tetap melaju tanpa rasa canggung sedikitpun.Hanya ada lirikin kecil dari sudut matanya yang tanpa sengaja lirikan itu justru jatuh dimata Satria yang memang sejak tadi jadi ikutan memperhatikan siapa yang sedang melintas,meski hanya sesaat namun lirikan tersebut terasa menusuk tepat kejantung Satria yang menimbulkan sebuah getaran tersendiri.Setelah melemparkan lirikannya yang hanya sesaat wanita tersebut terus berlalu begitu saja meninggalkan sekumpulan mahluk-mahluk yang usil menggodanya.

Jaga Dia Untuk KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang