4

35 9 2
                                    

"Aku dan kamu itu bagaikan matahari dan bulan. Berada di ruang lingkup yang sama namun tak akan pernah bisa bersatu"
- Biggest Regret

"CIA KAMU NIAT SEKOLAH NGGAK SIH?" Teriak Sandra menggema di seisi rumah Felicia.
Namun tidak ada jawaban dari dalam kamar gadis itu. Karena kesal terhadap sikap putri semata wayangnya itu, Sandra memutuskan untuk menerobos masuk ke dalam.

PRANG

PRANG

Sandra sudah memukul-mukul panci seperti sedang marching band berulang kali tepat di samping tempat tidur Felicia. Namun ia malah menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya. Meresa tidak mempan juga akhinya Sandra memutuskan untuk menyeret Felicia ke kamar mandi.

Bugh

Felicia akhirnya tejatuh dari tempat tidur akibat ulah mama tercintanya.
"ADUH," teriak Felicia sambil mencoba mengumpulkan kesadarannya.

"Mama apa-apan sih? Pagi-pagi udah rusuh aja," sungutnya.

"Kamu yang apaan. Dari tadi mama bangunin tapi nggak bangun-bangun. Kamu tidur atau mati?" Ujar sang mama dengan nada sarkas.

"Sekarang udah jam setengah tujuh terserah mau tidur lagi atau mandi," ujar Sandra sambil keluar dari kamar Felicia.

"Ya elah ma baru juga jam setengah tuj—ANJIR DEMI APA SETENGAH TUJUH? MAMPUS GUE," teriak Felicia heboh karena jarak dari rumahnya ke sekolah memakan waktu kurang lebih 30 menit.

Setelah selesai dengan urusan mandi kilatnya Felicia langsung bergegas pergi ke sekolah diantar oleh Pak Bejo—supir yang memang mengantar Felicia pergi ke sekolah jika papanya sedang bertugas di luar kota atau luar negeri.

"MA CIA PERGI YA," teriak Felicia kepada mamanya yang sedang sibuk di taman belakang untuk menyirami tanaman.

Sandra yang mendengar teriakan anaknya hanya bisa geleng-geleng kepala kaya lagi dugem karena pusing ngeliat kelakuan anak ceweknya itu.

"Pak jangan naik mobil khusus hari ini naik motor aja," pinta Felicia kepada Pak Bejo.

"Siap non," ujar Pak Bejo sambil mengeluarkan motor dari garasi.

···

"Mampus gue telat," gumam Felicia saat berjalan di halaman sekolahnya untuk menuju ke meja piket.

"Hari kedua sekolah udah telat?" Tanya guru piket yang belum Felicia ketahui namanya.

"Iya bu. Maaf saya terlambat karena telat bangun," jawab Felicia jujur.

"Karena kegiatan KBM belum kondusif jadi hari ini kamu bebas dari hukuman tapi nama kamu tetap ada di buku pelanggaran," jelas guru itu.

"Iya bu,terima kasih. Saya permisi ke kelas bu," balas Felicia sopan.

Felicia pun melanjutkan langkahnya menuju kelasnya yang berada di lantai tiga yaitu X IPA 1. Untuk sampai ke kelasnya Felicia harus melewati kelas-kelas IPS yang berarti ia akan melewati kelas Aldi karena Aldi berada di kelas X IPS 4.

Saat melewati kelas Aldi mata Felicia menangkap sosok yang selama ini sudah mengisi hatinya. Tapi setelah ia melihat siapa yang duduk di sampingnya, Felicia langsung merasa kesal,cemburu,nyesek. Pokoknya semua deh yang jelek-jelek campur aduk.

Ya, yang duduk semeja dengan Aldi adalah Marissa,cewek yang hari terakhir MOS bercanda dengan Aldi di lapangan.

Felicia langsung mengalihkan pandangannya dan bergegas pergi menuju tujuan utamanya,yaitu ke kelasnya. Felicia masuk ke kelasnya tanpa permisi karena memang belum ada guru yang masuk ke kelasnya.

Biggest RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang