1

56 13 2
                                    

"ALDI," teriak anak itu yang baru turun dari mobilnya.

"Eh ada non Felis," sahut Bi Yuli yang ternyata sedang menyiram tanaman di halaman rumah Aldi.

"Masuk aja atuh non nggak usah teriak-teriak gitu. Nggak bakal kedengeran sama si aden juga," lanjut Bi Yuli.

"Yah yaudah deh,aku masuk ya Bi," jawab Felicia sambil masuk ke rumah besar milik orangtua Aldi.

Tanpa bertanya lagi Felicia langsung menuju kamar milik Aldi yang berada di lantai dua.

Felicia memang sudah sering main ke rumah Aldi dan begitu pun sebaliknya walaupun rumah mereka berada di komplek perumahan yang berbeda. Jadi mereka sudah dianggap keluarga sendiri oleh keluarga keduanya.
Saat sampai di depan kamar Aldi, Felicia pun langsung nyelonong masuk tanpa permisi dan langsung duduk di samping Aldi yang sedang berkutat dengan games fifa di PS 4 miliknya.

"HEH KALO MASUK KETOK DULU," begitu dia sadar bahwa Felicia sudah duduk di sebelahnya.

Felicia hanya nyengir dan mengangkat bahunya tak acuh "yaelah biasanya juga lo langsung masuk ke kamar gue."

"Jadi, gimana liburan lo di Bali? Ketemu banyak bule seksi dong," lanjut Felicia.

"Iyalah banyak. Bosen gue di sini ketemunya lo lagi lo lagi," sahut Aldi.

"Dasar cowok, omes."

"Ya bagus dong C itu tandanya gue cowok normal."

"Kalo lo gimana Jogja? Seru nggak?" Tanya Aldi kepada sahabatnya itu.

"Seru-seru aja sih. Ya walaupun gue tinggal sama eyang gue di sana. Ya lo tau lah bonyok gue sibuknya kaya apa."

"Eh nggak kerasa ya minggu depan kita udah pake putih abu-abu," lanjut Felicia mengalihkan topik pembicaraan.

"Iya, gue bosen nih satu sekolah mulu sama lo," jawab Aldi sambil membereskan PS 4 miliknya.

"Siapa suruh lo nggak ngambil sekolah negri. Otak lo nggak sampe kan buat masuk sekolah negri favorite," ledek Felicia.

"Gila itu mulut ngomongnya tanpa dosa banget. Abang sakit hati dengernya," sahut Aldi tidak terima.

Sebenarnya Aldi sudah diterima di salah satu SMA negri tapi ia tidak mau sekolah di sana dan memutuskan masuk sekolah yang sama dengan Felicia. Mereka memang satu sekolah sejak TK.

"Lo sih bego, kan lumayan kalo lo sekolah di negri gue jadi bisa modus kesana kan banyak cowok-cowok manise disana," ucap Felicia sambil membayangkan bahwa dia bisa setiap hari melihat cowok-cowok manis yang bertebaran di sekolah negri.

Aldi sedikit terkesiap mendengar ucapan Felicia dan langsung berhenti bermain. Aldi sedikit kesal kenapa saat mereka sedang berduaan Felicia harus membahas cowok-cowok lain yang bahkan tak pernah Felicia kenal.

Jujur, Aldi cemburu. Felicia sendiri tidak menyadari perubahan Aldi dan tetap berkutat dengan khayalan cowok-cowok manis di sekolah negri. Karena tidak tahan dengan Felicia yang sedari tadi mikirin hal random kayak gitu, Aldi pun mengusap wajah Felicia dengan kasar.

"Bangun lo, mimpi aja terus sampe mampus," ucap Aldi yang menyadarkan kembali Felicia ke dunia nyata.

"O aza ya kan," sahutnya. Felicia kesal sekesal-kesalnya sudah tau dirinya sedang membayangkan hal-hal indah malah dibuyarkan semuanya sama Aldi.

Aldi langsung tertawa ngakak karena Felicia marah-marah sambil mengerucutkan bibirnya. Lama kelamaan Aldi jadi hanya memerhatikan bibir Felicia yang terlihat manis itu. Membayangkan Felicia tersenyum dengan bibirnya yang merona membuat Aldi jadi bergulat dengan fantasinya.

Asragfirullah, maafin Aldi ya Tuhan janji gangulang lagi, batin Aldi langsung karena sudah sadar ketika Felicia berdiri.

"Mau kemana lo?" tanya Aldi langsung.

"Mau ambil keresek gede di bawah sama mau ambil barang-barang gue di bawah. Besok tuh kita MOS ya kalau-kalau lo lupa" jawab Felicia yang langsung pergi dari kamar Aldi.

Jujur, Aldi lupa bahwa besok sudah masuk sekolah dan Aldi langsung mendengus pelan. Berarti waktu berduaan Aldi dengan Felicia harus berakhir kan?

•••

"Felis ini udah ada Aldi kamu cepetan dong hari pertama masuk SMA masa telat sih" panggil Sandra—Mamanya Felicia.

"Nggak usah teriak napa sih," jawab Felicia sambil mencium mamanya.

"Yaudah kalian cepetan berangkat udah jam segini juga,nanti telat loh. Ini kan MOS pertama kalian," sambil memberi kotak bekal milik Felicia.

Jadi selama MOS peserta diwajibkan untuk membawa makanan dari rumah. Ribet sih memang tapi namanya juga MOS pasti aneh-aneh lah. Iya nggak?

Setelah beberapa menit di dalam mobil mereka pun tiba di sekolah baru mereka dengan selamat.

"Anjir gue deg-degan parah," ujar Felicia sambil memegangi dadanya yang berdetak tidak karuan.

"Yaelah sans aja kali," sahut Aldi tak acuh. Felicia pun langsung menatap sinis Aldi. Sedangkan Aldi hanya terkekeh geli.

Sesampainya di sekolah, mereka pun turun dan langsung segera mencari papan pengumuman untuk melihat kelas sementara mereka selama MOS berlangsung.

"Woi Di," sapa Dirga saat melihat sahabatnya sedang berdiri di depan papan pengumuman.

Yang di sapa hanya melirik dan melanjutkan aktivitasnya untuk mencari namanya. "Yeh tai gue di kacangin, udah nggak usah di lanjutin nyarinya, lo sekelas sm gue kok," lanjutnya.

"Kalo kalian sekelas gue sama siapa dong?" Tanya Felicia setelah menyimak percakapan antara dua cowok hadapannya.

"Lo ga sekelas sm kita Ci, tapi kelas lo sebelahan kok sama kita," jawab Dirga.

"Ih parah gue sendirian dong," Felicia sedikit sedih karena tidak sekelas dengan Aldi dan Dirga. Apalagi, Felicia tidak kenal siapa-siapa lagi selain Aldi dan Dirga.

Ya memang kalau Aldi Felicia sudah mengenalnya sejak kecil. Sedangkan Dirga, Felicia mengenalnya sejak SMP karena Dirga adalah sahabat dari Aldi dan membuat Felicia kenal dekat dengan Dirga.

Dirga Xaverius adalah sosok yang good looking, mungkin karena dirinya adalah blasteran Indo-Perancis katanya. Dirga merupakan sosok yang humoris,usil,dan jahil tapi cuek dan terkesan jutek kepada orang yang tidak dekat dengannya.

Walaupun Digra dan Aldi bersahabat tetapi mereka memiliki hobi yang berbeda. Aldi suka futsal sedangkan Dirga suka basket. Tapi mereka memiliki kesamaan yaitu irit ngomong sama orang yang nggak deket sama mereka.

Tidak lama kemudian bel pun berbunyi menandakan bahwa setiap anak harus berbaris di lapangan sesuai kelasnya masing-masing. Felicia mendengus pelan tetapi tetap terdengar oleh Aldi dan Dirga. Dirga hanya tertawa kecil sedangkan Aldi sedikit kecewa karena tidak sekelas dengan Felicia.

Mereka pun berbaris untuk mengikuti upacara pembukaan MOS. Setelah selesai, peserta MOS diperintahkan masuk ke kelas masing-masing.

"Hi," sapa teman sebangku Felicia.

"Eh? Hi juga," balas Felicia canggung.

"Princessa,lo?" Ujar perempuan itu sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

"Felicia,panggil Cia aja," balas Felicia sambil tersenyum.

.
.
.
.
Hai readerss...
Makasih ya sudah setia menunggu cerita ini semoga ga ngecewain maafkan kesundaan kita di prolog yashh HAHAHA. tapi kita emg sunda asli parah kokss
Jangan lupa ya kawan vote dan komennya dan recommend ke temanteman kalian thank you💕❤️🙏

Biggest RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang