"Kadang yang terasa dekat malah sangat sulit untuk digapai. Sama seperti kamu."
- Biggest RegretBel pulang sekolah sudah bunyi sejak beberapa menit yang lalu. Murid-murid SMA Bakti Bangsa sudah berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Namun, anak perempuan yang sedang berkutat dengan catatannya tidak memperdulikan hal tersebut dan suasana kelasnya yang sudah sepi.
"Ci,nggak mau balik lo?" Tanya Princessa.
"Kalian duluan aja deh. Gue ada ekskul lagian ini belum selesai."
"Kita duluan ya," jawab Ashilla,Princessa,dan Carissa bersamaan.
"Iya hati-hati," sahutnya tanpa menoleh sedikit pun dan tetap fokus pada catatan fisiknya yang hampir selesai.
Setelah menyelesaikan catatan miliknya, Felicia bergegas ke ruang mading yang berada di lantai dasar karena ia mengikuti ekskul tersebut. Felicia berjalan sendirian menyusuri koridor yang masih lumayan ramai. Saat melewati lapangan futsal, Felicia melihat anak-anak futsal yang sedang pemanasan untuk memulai ekskul mereka hari ini. Mata Felicia langsung begerak mencari-cari keberadaan Aldi. Saat sudah menemukan objek yang ia cari,Felicia memperhatikannya sejenak sebelum ia melanjutkan langkahnya ke ruang mading.
Setelah satu jam berkutat dengan segala urusan mading yang super ribet, akhirnya Felicia dapat keluar dari ruangan itu dan menuju lapangan futsal, namun sebelum itu, ia memutuskan untuk pergi ke kantin sekedar untuk membeli air minum untuk Aldi.
Felicia pun melangkahkan kakinya sambil bersenandung kecil sementara tangan kanannya membawa satu botol air mineral untuk Aldi. Sesampainya di lapangan, ternyata anak-anak futsal belum selesai latihan, jadi Felicia harus menunggu sampai latihan selesai karena Aldi sudah berjanji akan main ke rumah Felicia. Felicia pun memutuskan untuk duduk di pinggir lapangan sambil sesekali mengamati anak-anak futsal yang sedang latihan.
Merasa bosan, akhirnya Felicia membuka media sosialnya hanya sekedar untuk melihat-lihat isi timelinenya. Sampai tiba-tiba ia merasa ada seseorang yang duduk di sampingnya.
"Lo ceweknya Aldi ya?" Tanya cowok itu.
"Eh? Bukan kok. Gue sahabatnya."
"Oh sorry, gue kira kalian pacaran," sahut cowok tersebut.
'Gue juga berharap gitu.'
Felicia hanya tersenyum kecil untuk menanggapi ucapan cowok itu."Eh iya kita belum kenalan. Gue Bryan, anak X IPA 2," ujar cowok itu setelah tadi hening beberapa saat.
"Felicia. X IPA 4," sahutnya.
"Lo kok nggak latihan?" Tanya Felicia.
"Kaki gue abis keseleo beberapa hari yang lalu. Mungkin minggu depan baru bisa ikut latihan."
"Terus kenapa lo di sini?"
"Cuman buat absen aja. Lagian gue gabut di rumah juga," jawab Bryan.
Lalu mereka berdua asik ngobrol karena ternyata memiliki hobi yang sama yaitu sama-sama suka komik. Jadi mereka sudah larut dalam pembicaraan tentang komiknya hingga tidak menyadari bahwa latihan telah selesai.
Aldi yang melihat kedekatan antara Felicia dan Bryan pun sedikit tidak suka,namun ia tidak mau terlalu ikut campur dan tidak terlalu kemikirkan kedekatan keduanya. Toh Felicia berhak kemiliki teman cowok lain kan? Selain dirinya dan Dirga. Dan juga Bryan merupakan salah satu teman dekatnya di dalam ekskul, jadi apa salahnya mereka saling mengenal dan menjadi dekat? Selama ini saja Felicia dekat dengan Dirga tetapi tidak ada hubungan lebih diantara mereka dan buktinya Dirga masih lebih memilih Carissa dibanding Felicia. Jadi seharusnya tidak ada yang perlu Aldi khawatirkan, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Biggest Regret
Novela Juvenil"Hai" Anak perempuan yang sedang bermain dengan bonekanya langsung menoleh ke arah anak laki-laki yang tadi menyapanya sedangkan anak laki-laki itu langsung tersenyum dengan memperlihatkan giginya yang ompong. "Kamu namanya siapa? Nama aku Aldi," u...