Extra Ch : Meet You (Real) And Finally

120 12 10
                                    

Notes : Warning! Typo bertebaran! Kalo nemu, notice me yaww😂😊 happy reading ^^

Manik hitam miliknya terus menyapu setiap sudut ruangan itu. Wajahnya menampakkan kekhawatiran yang besar.

Alenn, benar-benar merasa khawatir saat ini. Azell-- putrinya, tak ia temukan di manapun.

"Maaf, Tuan. Saya tidak bisa mengawasi Nona Azell dengan baik," lirih babysitter putrinya.

"Aku sama sekali tak butuh maafmu! Aku butuh putriku! Temukan dia sekarang!" bentak Alenn, emosinya kini sudah meluap-luap karena khawatir.

Sungguh, ia tak suka merasakan ini. Azell adalah miliknya satu-satunya, dia sama sekali tidak ingin kehilangan putrinya itu.

Ia terus mencari keberadaan Azell dan pencariannya terhenti begitu suara imut dan lucu memanggilnya.

"Daddy!"

Azell berlari menghampirinya dan memeluknya, sang ayah membalas pelukan itu.

"Daddy, aku tadi tersesat, hikss.. aku takut tidak bisa bertemu Daddy lagi," isaknya.

Oh tidak, sekarang hati pria ini benar-benar hancur karena isak tangis putrinya ini.

"Daddy takut saat Azell pergi, dan meninggalkan Daddy," lirih Alenn.

Mereka seperti pertama kali bertemu setelah sekian tahun.

Tangis Azell terhenti karena sudah merasa aman di dekat Daddy nya. Sang ayah pun tersenyum dan mereka tersenyum bersama-sama.

'Hellena, Louis, aku berjanji akan selalu menjaga Azell, putri kalian. Dia adalah permata hatiku,' batinnya.

Flashback empat tahun yang lalu~

Malam itu hujan deras mengguyur Jerman, sangat hampa.

Pria bermanik hitam itu baru saja sampai di rumah sakit bersama seorang wanita yang tengah mengandung.

"Bagaimana keadaan Louis?" tanya Alenn saat melihat dokter baru saja keluar dari UGD.

"Maaf, Mr. Willson. Mr. Jackqueline, tidak bisa diselamatkan," lirih sang Dokter, ia menunduk sedih dan sebelum pergi ia menepuk bahu Alenn untuk memberi kesabaran untuknya.

Wanita bernama Hellena itu, menangis tersedu-sedu. Suaminya, baru saja pergi dan takkan pernah kembali lagi. Bahkan Louis belum melihat wajah anaknya, sungguh ini sangat memilukan.

Melihat Hellena menangis, Alenn hanya bisa tertunduk sedih dan mengusap air matanya --yang entah sejak kapan jatuh-- dengan kasar.

Tanpa diduga, Alenn masuk ke ruangan UGD itu dan saat seorang suster ingin menutup wajah sahabat sekaligus sekretarisnya itu, ia mencegahnya.

"Stop it!" teriaknya, suster itu pun mengangguk dan pergi meninggalkan lelaki itu sendiri.

"Hei, bangun! Bagaimana kau bisa tidur disaat-saat seperti ini, hah?!"

"Louis! BANGUN! Sebagai bosmu aku memerintahkanmu untuk bangun!" bentaknya pada makhluk yang tergeletak dingin tak bernyawa itu.

Alenn pun mengguncang-guncang tubuh Louis, agar pria itu bangun dari tidurnya. Namun, nihil.

Louis, sudah pergi kembali pada Pemiliknya dan apa yang telah Tuhan ambil, takkan pernah kembali lagi.

Air mata Alenn mengalir deras, dia masih mengguncang tubuh sahabatnya itu. Tiba-tiba dia berhenti sejenak, namun air mata masih mengalir di pipinya.

The Most Beautiful Gift Of God [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang