"udah lama ya?"
gue langsung jauhin hp dari kuping dan dongakin kepala kesumber suara. pas diliat, gue pun kasih senyum ramah ke dia sambil bilang, "engga kok, kak,"
"sorry ya, dosennya suka lupa waktu,"
"harusnya aku yang bilang sorry karena ganggu jam istirahat kak wonwoo,"
iya, dia jeon wonwoo gaissssss.
"ada apa nih? tumben amat ngajak ketemuan," kak wonwoo tanya kan.
gue hela napas dulu bentar.
"aku tau semuanya, kak,"
gue liat kak wonwoo bingung gitu. pasti dia mau tanya...
"maksudnya?"
ah kan, sudah kudugong.
"kakak sama mingyu saling kenal kan?"
"..."
"kak, mingyu masih sayang sama kakak," gue ngomong lagi. "dia tuh tulus sama kak-
"tapi kakak sayangnya sama kamu,"
"wHAT!?"
"kakak pengen sembuh, dek,"
"aku tau kak wonwoo juga masih ada perasaan sama mingyu,"
"kakak gak mau ngerasain sakit yang udah udah,"
"kak, jangan naif,"
"karena mingyu, kakak jadi gak bisa suka sama cewe. dan setelah abang kamu kenalin kita, perlahan semuanya ilang,"
"tapi, kak, aku..."
"dek?"
kaget. gue sama kak wonwoo noleh ke suara yang baru aja muncul.
rasanya gue udah bisa bernapas lega.
"sungcheol?"
"eh, wonwoo,"
gue diem ajalah pas mereka saling sapa gitu.
"lo ngapain disini?" ini yang tanya kak wonwoo.
"jemput dia," jawab mas sungcheol sambil liat kearah gue.
kak wonwoo juga liatin gue jadinya.
"dia pacar gue, won,"
"hah?!"
"mas, bisa tolongin aku gak?"
"tolong apa, dek? selagi mas mampu, gimana gak?"
"mas mau jadi pacar boongan aku gak?"
"hah?"
"plis, mas. keadaan darurat. penjelasan nyusul deh,"
"oke. kamu dimana, dek?"
"makasih! mas sungcheol emang terbaik! aku kirim alamatnya lewat chat ya, mas,"
"okay!"
ada yang mau jadi gue disini?
kalo mau, tuliskan visi dan misi kalian
