Sister

1.1K 53 3
                                    

"Dia itu gila bu, kenapa ibu mengadopsinya?." Yah, itulah yang kudengar hampir setiap hari dari mulut kakak perempuan ku, lebih tepatnya kakak angkat, aku di adopsi di rumah ini sekitar 3 bulan lalu. Aku Bryan, umurku baru 10 tahun. Mungkin kakak ku tidak terlalu menyukaiku, dia selalu bilang aku ini gila, entah kenapa. Padahal setiap hari aku hanya bermain dengan mainan ku, ayah ibu juga tidak melarang, mereka bekerja tiap hari dan pulang malam. "Bu!! sudah kubilang.." "apa kau bisa diam? Kalau kau tidak suka kami mengadopsinya kau tinggal bilang!" Ah ayah, aku hanya diam mematung disini. Kakak ku sudah berumur 17 tahun. "Baik, aku tidak suka kalian mengadopsinya, kalian tidak mengerti?!" "Sudahlah kau itu.." "Ibu jangan membelanya terus!!" Dia membentak ibu? Ibu yang telah baik padaku? Ibu yang melahirkannya? Ini sudah keterlaluan, aku akan bertindak. Malam ini aku pergi kedapur ini kegiatan yang sudah lama tak kulakukan, ya aku akan melakukannya, kakak ku tersayang. "Eh mau apa kau kesini?" ....(hening) "hey apa kau tak mendengarku? Kau ini, pergi sana" ayah ibu sedang pergi jadi aku bebas melakukan ini. Aku langsung melompat ke arahnya, kutancapkan pisau di dadanya. Kucabut pisau dari dadanya, darah dimana mana. Tangannya begerak, mencoba meraih sesuatu mungkin, kuraih tangannya itu lalu satu persatu jarinya ku iris, kubuat sayatan sayatan indah di lengannya, jeritannya itu malah membuatku makin semangat. Kubersihkan pisauku dari darahnya lalu kutancapkan pada mata kirinya, kucabut perlahan lahan hingga keluar dan kulakukan hal sama dengan yang lainnya. Aku belum puas, lagipula ia belum mati. Kusobek perutnya, wah... lihatlah ususnya yang panjang. "Kakak, aku potong ya? Ini terlalu panjang" aku turun dari kasurnya, aku tarik ususnya lalu ku potong potong, darah ada dimana mana sekarang, kulihat lagi ke perutnya, oh masih ada sesuatu disana. Empedunya, kuambil perlahan supaya tidak pecah, lalu kumasukan ke dalam mulut kakak ku "kakak, besok jangan membentak ibu lagi ya?" Kakak hanya menangis dan ingin menjerit mungkin, tapi apa daya dia lemah. Ohya, mulutnya yang membentak ibu. Kutarik lidahnya lalu kupotong, ku sobek bibirnya hingga ke pipi, "kakak kau makin cantik sekarang" lalu kulihat perutnya lagi, masih ada sesuatu disana, jantung, hati, paru paru, ah ini menyenangkan, aku akan menyelesaikannya.

Short Creepy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang