2. Nyekso Batin (Menyiksa Batin)

46 6 13
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jung Hajin (OC) X Koo Junhoe (iKON)

.

.

"Koo Junhoe! Sampai kapan kau mau mempertahankan egomu? Kau terlalu egois, Jun! Selama kita berpacaran, kau hanya memikirkan soal dirimu sendiri. Pernahkah kau memahamiku? Sekali saja, apa pernah? Tidak kan? Kau ini pria macam apa, eoh? Aku lelah dengan semua ini, Jun!"

"YA! Apa kau tidak berkaca? Kau juga egois, Jung Hajin! Kau terlalu banyak menuntut dan membosankan!"

"Apa? Aku membosankan? Banyak menuntut? Apa yang aku tuntut darimu? Aku hanya meminta waktunya untuk bersamaku. Apa itu salah?"

"Kau selalu memintaku untuk bersamamu, memang kau pikir aku tak memiliki pekerjaan lain, huh? Mengertilah! Aku juga sibuk bekerja untuk masa depanku."

"Aku selalu mengerti soal itu. Aku tahu kau sibuk bekerja. Dan aku hanya meminta sedikit waktumu di saat kau memiliki waktu senggang. Apa salah? Kau bahkan tak pernah memikirkan masa depan kita. Hanya masa depanmu yang kau pikir. Apakah kau tidak serius menjalin hubungan denganku?"

"HAH! Aku juga butuh istirahat. Di waktu senggangku yang tak banyak, apa salah jika aku beristirahat? Apa harus terus menemanimu, hah?"

"Oh, ayolah! Aku tidak memintamu terus menemaniku. Hanya sedikit waktu yang ku minta tapi kau selalu menolaknya. Sebenarnya apa yang kau inginkan, hmm?"

"Putus! Kita akhiri saja hubungan ini. Aku sudah lelah menghadapimu, Hajin-ah! Biarkan aku mencari gadis yang bisa mencintai dan menerimaku apa adanya."

Sejemang Hajin terpaku. Lidahnya terasa kelu. Pandangannya mulai buram. Ia pun mengalihkan pandangan ke arah lain sebelum akhirnya ia menatap lekat kekasihnya itu."Begitu?" tanyanya pelan. "Baiklah! Kita akhiri disini. Aku juga sudah tidak tahan. Aku lelah dengan hubungan ini. Silahkan pergi dari apartmenku sekarang!"

Junhoe menghela napas panjang. Lantas ia beranjak dari sofa. Dia berjalan ke arah gadis yang kini resmi menjadi mantan kekasihnya. Pemuda jangkung itu menarik Hajin ke dalam dekapannya. Hanya ini yang bisa ia lakukan terakhir kalinya untuk gadis itu. Tangannya terulur untuk mengusap punggung mantan gadisnya.

Sementara Hajin, berusaha sekeras tenaga untuk tidak meneteskan air matanya. Dia hanya diam dalam pelukkan mantan kekasihnya itu. Gadis mungil itu menghirup aroma tubuh Junhoe untuk terakhir kalinya sebelum mereka berpisah. Beberapa menit mereka berada dalam posisi seperti itu. Hingga akhirnya pemuda itu melepaskan pelukkannya.

"Hajin-ah, hiduplah dengan baik setelah ini! Kau pasti akan mendapat pria yang jauh lebih baik dariku dan bisa membuatmu bahagia. Maafkan aku!"

Setelah mengatakan itu, Junhoe pun pergi meninggalkan Hajin yang mematung di tempatnya. Dia mendonggakkan kepalanya dan berusaha untuk mencegah air mata mengalir di pipinya. Lantas ia mendudukan diri di sofa yang tadi di duduki oleh pemuda yang baru saja menjadi mantan kekasihnya.

Kemudian tangannya terulur mengambil sebuah amplop cokelat yang ada di bawah meja. Dia membuka amplop itu dan mengeluarkan isinya. Netranya terpaku pada foto yang ada di tangannya. Di dalam foto itu, ada sosok yang ia kenal. Senyum miris mengembang di wajah pucatnya. Pertahanannya jebol. Air mata mulai menyeruak dari sudut matanya.

"Junhoe, aku tersiksa! Aku tak kuat. Ini semua menyiksa batin dan hatiku. Apa mencintaimu harus begini sakitnya? Maaf, aku sudah tidak tahan lagi. Lebih baik aku mundur daripada aku semakin tersakiti. Aku tahu kau juga merasa terbebani dengan semua ini. Hikss!"

Hajin menunduk dan terisak. Ia menutup mulutnya untuk meredam isakkannya. Hatinya begitu sesak dan sakit. Apalagi ketika ia melihat foto yang masih ada di tanganku. Rasanya bagai ada ribuan jarum yang menusuk hatinya. Sesungguhnya dia tidak menyangka bahwa pujaan hatinya itu bisa setega itu. Jika memang dia bosan pada Hajin, harusnya ia bicara. Bukan seperti itu.

Yah, foto itu adalah foto perselingkuhan Junhoe dengan gadis lain. Hajin sudah lama mengetahui hal itu tapi dia berusaha untuk menahan rasa sakitnya. Hingga hari ini ia sampai pada batasnya. Dia sudah tidak sanggup lagi menahan luka dan rasa sakit di hatinya. Mungkin memang benar yang pemuda itu katakan, dia yang salah. Ia juga egois.

Mulai saat ini dia akan merelakan Junhoe bersama gadis yang bisa membahagiakan dan mengerti dirinya dengan baik. Kemudian Hajin menghapus air mata yang membasahi pipinya. Dia menyobek foto-foto itu lalu membuangnya ke tempat sampah. Lantas ia mengambil barang yang berkaitan dengan Junhoe dan ia menyimpannya di gudang.

"Hah! Mungkin ini jalan yang terbaik untuk kita. Semoga kau bahagia selalu! Maafkan aku! Terimakasih untuk segalanya!" ujar Hajin sebelum mengunci pintu gudang.

Gadis itu berjalan ke arah kamarnya lalu mengambil tas selempangnya. Dia memutuskan untuk pergi sejenak. Saat ini dia butuh udara segar untuk menenangkan pikiran dan perasaannya. Di eratkannya mantel yang ia pakai lalu dia berjalan keluar apartmen. Sebisa mungkin dia terlihat ceria di depan tetangga dan orang yang ia temui di perjalanan.

'Selamat tinggal, Junhoe!' batinnya.

-kkeut-


Yosh! Ini Hajin-June series. Gercep ya aku? Wkwk, mumpung lancar. Maafkan typo yang ada. Jangan lupa vomment oke! ^^

NDX AKA SongfictWhere stories live. Discover now