Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Park Jihyun (OC) X Hong Jonghyun (Actor)
.
.
Seorang gadis manis tengah termenung di bingkai jendela kamarnya. Di tatapnya hamparan langit biru kelam bertabur bintang. Pikirannya menerawang jauh ke angkasa. Beberapa malam terakhir ia kesulitan untuk tidur. Ia selalu terjaga hingga pukul tiga dini hari dan baru bisa tertidur setelahnya.
Helaan nafas keluar dari mulutnya. Lantas ia beranjak dari tempatnya. Ia berjalan ke meja belajarnya lalu mengambil headset, ponsel, dan sebuah figura foto. Kemudian dia segera menuju ke kasur empuk kesayangannya. Dia menyambungkan headset ke ponselnya lalu mulai mendengarkan musik. Gadis itu memandangi figura tersebut dengan tatapan sendu.
"Jonghyunie, sudah beberapa malam terakhir aku tidak bisa tidur. Sepertinya rasa rinduku sudah sampai pada puncaknya. Aku tidak bisa menahannya lagi. Kapan kau pulang? Aku sangat merindukanmu, Hong Jonghyun! Ah, cepat kembali. Kau juga rindu padaku kan?" monolognya sembari mengusap foto yang ada di balik kaca figura itu.
"Aku merindukan sosokmu, suaramu, senyumanmu, tawamu, dan semua yang ada pada dirimu. Aku rindu. Huh! Kau tahu? Aku selalu berhalusinasi ketika aku mulai mendengarkan voice note darimu. Rasanya ada kau disini. Dan aku tidak suka itu. Aku ingin segera bertemu lagi denganmu."
Setelah itu tidak ada lagi monolog yang ia ucapkan. Di peluknya figura foto itu. Lantas dia mulai berhalusinasi. Ia melihat kekasihnya ada di sofa. Sedang tersenyum manis ke arahnya. Tapi ia sadar itu hanya ilusi. Lagi-lagi ia hanya bisa menghela nafas panjang. Sampai kapan dia harus menahan rasa rindunya? Rasanya dia bisa mati jika terus menahannya.
Lalu dia kembali melangkahkan kaki ke arah bingkai jendela. Ia memandang bintang-bintang yang ada. Dan pandangannya berhenti pada satu titik. Netranya terpaku pada bintang yang paling terang. Dia tersenyum tipis. Bintang itu berada di dekat bulan sabit. Tampak serasi sekali kedua benda langit itu. Ia ingat ucapan kekasihnya sebelum pemuda itu pergi.
"Jihyun-ah, ketika kau rindu padaku, carilah bintang yang paling terang dan titipkan rasa rindumu pada kerlip bintang. Di Jepang pun aku akan melihat bintang yang sama. Jadi, rasa rindu itu akan sampai padaku. Apa kau mengerti?"
"Hey, bintang! Sampaikan rasa rinduku pada Jonghyun ya! Suruh dia untuk segera pulang! Aku sudah tidak bisa menahan rindu ini lebih lama lagi. Katakan padanya, cepat pulang atau aku akan mencari pria lain!" teriaknya.
Gadis itu menghela napas lagi lalu menundukkan kepalanya. Dia baru menyadari bahwa apa yang baru saja ia lakukan adalah hal bodoh. Hah! Mana mungkin bintang dapat menyampaikan rasa rindunya pada Jonghyun. Lantas ia kembali mendonggak ke arah langit. Tatapan kosong ia arahkan ke hamparan langit malam.
Tanpa ia sadari, di ambang pintu kamarnya ada seorang pemuda yang tengah memperhatikannya. Pemuda itu tersenyum mendengar teriakkan Jihyun. Dia jadi tahu betapa rindunya gadis itu kepada dirinya. Perlahan ia berjalan mendekat ke arah gadis bertubuh semampai itu. Tangannya terulur untuk melepaskan headset yang terpasang di telinga Jihyun.
Lantas ia melingkarkan tangannya di perut gadis itu. Sontak saja, hal tersebut membuat Jihyun terkejut. Pemuda itu menaruh dagunya di bahu gadisnya. Ia menghirup aroma tubuh gadis itu dalam-dalam. Aroma yang sangat ia rindukan. Jihyun pun menyadari siapa yang tengah memeluknya. Dia pun tak bisa menahan senyumnya.
"Jonghyunie..." bisik Jihyun lirih.
"Yes, I'm here, babe."
"Huh! Do you know? I miss you so bad, honey."
"I know. You've just shouted it loudly, Jihyunie. I miss you too."
Jihyun membalikkan badannya lalu memeluk erat kekasihnya. Begitupun sebaliknya. Jonghyun mengusap punggung gadisnya. Ia tahu bahwa gadis itu tengah menangis untuk meluapkan seluruh rasa rindunya. Dia mengerti betapa tersiksanya Jihyun karena rasa rindu itu. Memang salahnya yang terlalu lama meninggalkannya.
"Kau sungguh tega padaku, Jong! Kau meninggalkanku sangat lama. Aku hampir saja tidak bisa bertahan untuk menunggumu dan memendam rasa rindu ini."
"Maafkan aku! Maaf karena telah meninggalkanmu terlalu lama. Tapi, kau mengerti alasanku kan? Toh, pada akhirnya aku kembali lagi padamu. Aku sudah pulang sekarang. Jangan khawatir! Aku tidak akan meninggalkanmu lagi."
Jihyun melepaskan pelukan kekasihnya. Ia menatap pemuda itu lekat."Benarkah? Jadi, kau sudah menyelesaikan pendidikan S2-mu di Jepang?" Jonghyun hanya mengangguk sebagai jawabannya.
"YA! Kenapa tidak mengundangku saat kau wisuda? Aish, kau ini! Keterlaluan sekali!" Kini Jihyun merajuk karena kekasihnya tidak mengundangnya ke acara kelulusan.
"Ehehehe, mianhae. Aku ingin memberimu kejutan dengan datang tiba-tiba kemari. Sudahlah, jangan merajuk! Kita bisa merayakan kelulusanku di Seoul. Araseo?" ujar Jonghyun lembut seraya mengusap pipi gadisnya. Jihyun menghela napas dan mengangguk pasrah.
"Nah, begitu dong! Itu baru kekasihku. Saranghae, Jihyun-ah!" Jonghyun pun mengecup kening Jihyun sekilas.
"Nado, Jonghyun-ah!" balas Jihyun lalu ia kembali memeluk kekasihnya yang sangat ia rindukan.
-kkeut-
Oke, part 3 untuk Kak Piyun udah beres ya. Selanjutnya buat Kak Zul yap. Wkwk, langsung otw ku ketik ya! :)